Andi Sulaeman Mundur sebagai Pengecer Pupuk Bersubsidi di Sidrap

Katasulsel.com, Sidrap — Salah seorang pengecer pupuk bersubsidi, Andi Sulaeman, dari Kecamatan Pitu Riawa, Kabupaten Sidrap, mengumumkan pengunduran dirinya sebagai pengecer resmi pupuk bersubsidi, Jumat, 19 April 2024.

Kepada media ini, Andi Sulaeman menjelaskan bahwa dia memutuskan mengundurkan diri sejak Rabu, 17 April 2024. Alasan di balik keputusannya adalah karena merasa terbebani oleh pihak distributor, yaitu PT Rajawali Multi Energi.

“Saya telah mengundurkan diri dan menyampaikan pengunduran diri saya sebagai pengecer pupuk bersubsidi di Kecamatan Pitu Riawa langsung kepada CEO PT Rajawali Multi Energi Pak Alamsyah melalui pesan Whatsapp,” kata Andi Sulaeman.

Andi Sulaeman menyatakan, pihak distributor menuntutnya untuk melakukan penebusan pupuk setiap bulannya minimal 50 persen, sebuah tuntutan yang dianggapnya memberatkan, terlebih kepada petani. Dia merasa tidak mungkin dapat memenuhi tuntutan tersebut.

“Saya merasa ini sangat memberatkan dan tidak mungkin bagi kami untuk melakukan penebusan dan penyaluran hingga 50 persen setiap bulannya, karena itu akan sangat membebani petani, terutama jika belum masa tanam,” ungkapnya.

Andi Sulaeman juga mengungkapkan beban yang dialaminya, kemungkinan besar juga dialami oleh pengecer pupuk bersubsidi lainnya di wilayah tersebut, hanya mereka enggan mengungkapkannya karena takut diberhentikan.

Andi Sulaeman telah melayani kebutuhan pupuk bersubsidi bagi sekitar 100 kelompok tani (Poktan) di Kecamatan Pitu Riawa selama sekitar 3 tahun lamanya. Dia melayani petani dari tiga desa, yaitu Desa Bulucenrana, Betao Riawa, dan Anabannae.

Kabar terbarunya menyebutkan, PT Rajawali Multi Energi telah mengosongkan stok pupuk bersubsidi di gudang milik Andi Sulaeman sebagai respons atas pengunduran dirinya tersebut.

Media ini juga telah berupaya untuk mengonfirmasi Alamsyah selaku pihak dari PT Rajawali Multi Energi guna mendapatkan keberimbangan berita ini. Namun, upaya tersebut gagal. Pesan Whatsapp maupun panggilan telepon ditujukan kepadanya sebanyak tiga kali tidak diresponsnya. (*)