
Asahan, katasulsel.com — Suasana Desa Punggulan, Kecamatan Air Joman, Kabupaten Asahan, mendadak ramai pada Minggu sore, 20 April 2025.
Penggerebekan oleh tim kepolisian dari Polres Asahan terhadap aktivitas sabung ayam ilegal memicu sorotan publik, apalagi lokasi penggerebekan berada di sebuah rumah milik salah satu anggota DPRD Kabupaten Asahan.
Penggerebekan berlangsung sekitar pukul 16.00 WIB, setelah aparat menerima laporan warga mengenai dugaan kegiatan sabung ayam di sebuah rumah yang kerap dipadati penonton.
Saat tim tiba di lokasi, polisi mendapati dua ayam tengah bertarung di sebuah ring dan langsung mengamankan delapan orang untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Delapan orang yang diamankan berasal dari berbagai latar belakang, termasuk pemilik rumah, berinisial PP. Saat ini, pihak kepolisian masih mendalami peran masing-masing.
Dua di antara mereka disebut telah mengakui keterlibatan dalam praktik taruhan, sementara enam lainnya, termasuk PP, mengaku hanya berada di lokasi.
Kasubbid Penmas Polda Sumut, Kompol Siti Rohani, menjelaskan bahwa proses hukum masih berjalan. Identitas dua orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka belum dirilis, dan status hukum lainnya masih dalam tahap klarifikasi. “Semua akan diproses sesuai prosedur. Tidak ada yang kebal hukum,” ujar Kompol Siti.
Barang bukti yang diamankan termasuk satu set ring aduan ayam, sembilan ekor ayam laga, delapan tas ayam, serta 23 unit sepeda motor. Temuan ini memperkuat dugaan bahwa tempat tersebut telah digunakan secara rutin untuk kegiatan sabung ayam.
Kasat Reskrim Polres Asahan, AKP Ghulam Yanuar, menegaskan bahwa pihaknya akan bertindak profesional dan transparan. “Kami masih mendalami lebih jauh. Siapa pun yang terlibat akan diproses sesuai ketentuan hukum,” katanya.
Peristiwa ini menuai perhatian publik, mengingat lokasi kejadian berada di rumah seorang pejabat. Warga berharap agar aparat penegak hukum dapat bekerja secara terbuka dan adil, sehingga kepercayaan masyarakat terhadap institusi hukum dan lembaga legislatif tetap terjaga.
Hingga berita ini diturunkan, proses penyelidikan masih berlangsung. Publik menanti kejelasan lebih lanjut mengenai peran masing-masing pihak dalam peristiwa yang mencoreng ketenangan desa tersebut. (*)
Tinggalkan Balasan