Ketua Program Studi Administrasi Publik, Hardianti, S.AP., M.AP., menyebut langkah Rezki sebagai “terobosan yang membanggakan.”
“Publikasi ilmiah di jurnal terakreditasi bukan hanya pemenuhan tugas akhir. Itu kontribusi ke dalam ekosistem keilmuan nasional,” katanya.
Hardianti menegaskan, jalur non-skripsi ini tidak lebih mudah, justru menuntut kedalaman berpikir, ketajaman analisis, dan integritas data yang tinggi.
Rezki adalah mahasiswa pertama dari angkatannya yang menuntaskan studi. Ia membuka jalan bagi model penyelesaian studi berbasis luaran (output-based assessment) yang kini semakin dikedepankan oleh kampus-kampus unggul.
Sebagai bentuk apresiasi, pihak program studi menyampaikan akan merekomendasikan publikasi Rezki ke agenda nasional mahasiswa, termasuk forum-forum Call for Paper dan simposium kebijakan publik.(*)
Tinggalkan Balasan