Example 650x100

Sidrap, Katasulsel.com — Pemerintah Kabupaten Sidrap menegaskan komitmennya dalam merawat dan membina generasi muda melalui pendekatan sosial-religius yang inklusif dan membumi. Salah satu wujud nyata dari komitmen itu tampak dalam kehadiran Bupati Sidrap, H. Syaharuddin Alrif, dalam gelaran Santri Bahagia 2025 di Masjid Kapal Munzalan Sarang Lebah, Kelurahan Rappang, Kecamatan Panca Rijang, Sabtu (3/5/2025).

Acara tersebut tak hanya menjadi ajang seremonial, tetapi juga refleksi atas upaya konkret membangun generasi Qur’ani yang peduli terhadap masyarakat dan lingkungannya. Masjid Kapal Munzalan, yang dikenal sebagai pusat dakwah dan gerakan sosial di Sidrap, menjadi simbol dari sinergi antara nilai-nilai spiritual dan aksi sosial kemasyarakatan.

Bupati Syaharuddin Alrif secara khusus menyoroti pentingnya peran masjid sebagai episentrum pembinaan karakter. “Masjid hari ini bukan lagi hanya tempat sujud, tapi tempat bangkitnya peradaban. Kita ingin generasi Sidrap tumbuh dari lingkungan masjid, berilmu, berakhlak, dan punya kepedulian sosial,” ujarnya dalam sambutannya.

Ia mengapresiasi gerakan Infaq Beras yang digagas oleh Pasukan Amal Sholeh (PASKAS) sebagai manifestasi nilai-nilai keislaman dalam ranah sosial-ekonomi umat. Menurutnya, gerakan semacam ini bukan hanya menguatkan solidaritas antarumat, tapi juga mendidik para santri untuk peka terhadap kebutuhan sekitar.

“Kami pemerintah tidak bisa sendiri. Kehadiran PASKAS, pengurus masjid, dan para santri inilah yang menjadi roh dari pembangunan karakter bangsa,” tambah Syaharuddin.

Ia pun berpesan kepada para santri agar terus memperkaya diri dengan ilmu dan hafalan Al-Qur’an. “Kalian bukan hanya calon imam, tapi calon pemimpin umat. Terus belajar, Allah akan membuka jalan kalian menjadi ulama atau cendekiawan yang membanggakan Sidrap,” ujarnya penuh semangat.

Perwakilan pengasuh Masjid Kapal Munzalan Indonesia Timur, Ustaz Muhammad Taufiq, dalam sambutannya menyampaikan bahwa PASKAS bersama pengurus masjid terus konsisten menyalurkan infaq beras ke pondok-pondok tahfiz dan panti asuhan di wilayah Sidrap. Ia menegaskan, gerakan ini bukan sekadar sedekah, melainkan pendidikan akhlak dalam bentuk nyata.

Di akhir acara, para santri menerima paket hadiah sebagai bentuk penghargaan atas ketekunan mereka. Keceriaan dan semangat terpancar dari wajah para penerima, menandakan bahwa kegiatan ini bukan hanya menyejukkan hati, tetapi juga menguatkan harapan.

Melalui kegiatan seperti ini, Pemkab Sidrap bersama masyarakat menunjukkan bahwa membangun generasi masa depan tidak cukup dengan infrastruktur, tetapi butuh intelektual, spiritual, dan sosial capital yang tumbuh dari akar rumput — dari masjid, dari pesantren, dan dari gerakan peduli seperti PASKAS.(*)