Kategori
Jakarta

Warga Tak Lagi Bingung Cari Pengacara, Ini Solusi Kemenkum di Tahun 2025

Jakarta, Katasulsel.com — Pemerataan keadilan bukan lagi sekadar wacana. Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum) bergerak cepat, membumikan akses bantuan hukum hingga pelosok. Lewat pembentukan Pos Bantuan Hukum (Posbankum), masyarakat desa dan kelurahan kini bisa mengakses informasi hukum, konsultasi, hingga rujukan ke advokat probono.

Hingga akhir Maret 2025, tercatat sudah berdiri 1.764 Posbankum tersebar di seluruh Indonesia. Menteri Hukum, Supratman Andi Agtas, menegaskan, Posbankum hadir untuk menjawab kebutuhan mendesak masyarakat yang seringkali buta hukum.

“Banyak yang tidak tahu harus ke mana saat menghadapi persoalan hukum. Posbankum hadir untuk mengisi kekosongan itu,” ujar Supratman, Selasa (15/04/2025), di Jakarta.

Menkum asal Sulawesi Selatan ini mematok target tinggi: 7.000 Posbankum hingga akhir 2025. Sebuah langkah strategis dalam memperkuat sistem restorative justice berbasis komunitas.

Paralegal dan Juru Damai di Garda Terdepan
Yang menarik, pelaksana Posbankum bukan hanya dari kalangan hukum. Ada paralegal desa, kepala desa, hingga lurah yang dilatih menjadi juru damai. Mereka bukan sekadar penghubung hukum, tapi aktor utama dalam mencegah konflik sejak dini.

Kemenkum menggelar Pelatihan Paralegal Nasional. Di angkatan pertama, sebanyak 2.962 peserta, 257 organisasi bantuan hukum (OBH), dan 33 Kantor Wilayah Kemenkum terlibat aktif.

Pelatihan ini penting. Paralegal dibekali ilmu dasar hukum, teknik mediasi, hingga pemahaman soal hak-hak warga negara. Mereka bukan pengacara, tapi pelayan hukum rakyat.

“Mereka jadi garda terdepan dalam pemberdayaan hukum masyarakat,” tambah Supratman.

Tak berhenti di sana, selama periode 2025–2027, Kemenkum telah menggandeng 777 OBH untuk memberikan bantuan hukum gratis. Tahun ini saja, ditargetkan tersalur 6.263 bantuan litigasi, serta 839 bantuan non-litigasi.

Ada penghargaan khusus. Namanya Peacemaker Justice Award. Diberikan kepada kepala desa/lurah yang sukses menyelesaikan masalah hukum secara damai di tingkat lokal.

Hingga Maret 2025, 2.157 peserta telah mendaftar. Seleksi akan digelar April. Pelatihan menyusul Mei. Tujuannya? Membangun sistem hukum berbasis kearifan lokal dan prinsip mediasi komunitas.

“Kami ingin hukum menjadi milik semua. Bukan milik orang kota atau berduit saja,” jelasnya.

Literasi hukum juga tak luput dari perhatian. Lewat platform Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Nasional (JDIHN), Kemenkum mencatat 658.361 dokumen hukum telah terintegrasi ke jdihn.go.id. Sebanyak 1.246 website JDIH sudah dibangun oleh K/L dan Pemda, dan 1.234 di antaranya telah masuk sistem nasional.

Di Bangka Belitung, capaian konkret sudah terlihat. 25 Posbankum terbentuk, 44 kepala desa/lurah mendaftar Peacemaker Award, serta 58 paralegal baru dilatih. Provinsi ini juga telah menggandeng 10 OBH, menjangkau 5 kabupaten/kota.

Plt Kakanwil Kemenkum Babel, Harun Sulianto, menyebut seluruh wilayah Babel kini resmi menjadi anggota JDIHN, terintegrasi 100%.

Konferensi pers tersebut juga dihadiri pejabat Kanwil Kemenkum Babel, mulai dari Kepala Divisi Pelayanan Hukum hingga Kepala Bidang Kekayaan Intelektual.(*)

Kategori
Makassar

Herwandi Baharuddin: Alm. Hotma Sitompul, Figur yang Teguh dalam Mempertahankan Kebenaran

Makassar, Katasulsel.com — Kabar meninggalnya Dr. Hotma Parapatua Daniel Sitompul, S.H., M.Hum pada Rabu (16/4/2025), mengguncang dunia hukum Indonesia, termasuk di Sulawesi Selatan (Sulsel).

Sebagai seorang pengacara senior yang dikenal dengan keteguhannya membela kebenaran dan keadilan, Hotma meninggalkan kesan mendalam di hati banyak pengacara, salah satunya adalah Herwandi Baharuddin, S.H., M.H, seorang pengacara terkemuka di Makassar.

Herwandi, yang sudah lama berkecimpung di dunia hukum, mengenang dengan haru sosok Hotma sebagai pribadi yang tidak hanya berintegritas, tetapi juga rendah hati. Menurutnya, Hotma adalah contoh nyata dari seorang pengacara yang selalu memegang teguh prinsip, tanpa terpengaruh oleh status atau kepentingan pribadi.

“Almarhum Hotma Sitompul bukan hanya sekadar seorang pengacara besar, tetapi juga seorang mentor dan panutan. Beliau selalu mengedepankan keadilan dan keberpihakan pada yang lemah, tanpa melihat latar belakang atau kekayaan klien. Itu yang membedakan beliau dengan pengacara lainnya,” ungkap Herwandi Baharuddin, dengan mata yang sedikit berkaca-kaca saat mengenang sosok Hotma, Rabu, 16 April 2025.

Herwandi juga mengungkapkan betapa ia mengagumi keteguhan Hotma dalam mempertahankan prinsip-prinsip moralnya. “Beliau tidak pernah takut untuk berbicara tentang apa yang benar, meski itu berarti menghadapi tekanan atau tantangan yang besar. Sosoknya memberikan inspirasi bagi saya pribadi, bahwa di dunia hukum, kebenaran harus selalu menjadi tujuan utama, tanpa kompromi,” tambah Herwandi.

Bagi Herwandi, Hotma bukan hanya seorang pengacara terkenal, tetapi juga seorang sahabat yang bisa dipercaya. Mereka sering berdiskusi tentang berbagai kasus hukum dan kehidupan secara umum. Herwandi menilai Hotma selalu memiliki cara untuk memberikan pencerahan dalam setiap percakapan mereka.

“Saya sering mendapat banyak pelajaran berharga dari beliau, baik secara profesional maupun pribadi. Beliau mengajarkan saya untuk tidak pernah menyerah, untuk selalu teguh dalam memperjuangkan apa yang benar, meskipun itu penuh risiko. Beliau juga mengajarkan untuk tidak cepat puas, terus belajar, dan memperbaiki diri,” kenang Herwandi dengan penuh rasa hormat.

Hotma juga dikenal sebagai pengacara yang sangat peduli terhadap masyarakat yang membutuhkan. Salah satu bukti nyata adalah LBH Mawar Saron yang ia dirikan, yang memberikan bantuan hukum tanpa biaya bagi mereka yang tidak mampu. Inisiatif sosial Hotma ini mendapatkan apresiasi tinggi dari banyak pihak, termasuk Herwandi.

“LBH Mawar Saron adalah contoh nyata betapa besar perhatian beliau terhadap masyarakat. Dengan memberikan akses hukum secara gratis, beliau tidak hanya membantu individu, tetapi juga memberikan dampak positif pada sistem hukum di Indonesia. Itu adalah warisan berharga yang beliau tinggalkan,” kata Herwandi, yang juga aktif di berbagai kegiatan sosial.

Kehilangan Hotma adalah sebuah kehilangan besar bagi dunia hukum, terutama di Sulsel. Namun, pesan dan warisan yang ia tinggalkan akan terus menginspirasi generasi pengacara selanjutnya. “Kami akan terus mengenang dan meneruskan perjuangan beliau dalam menegakkan keadilan dan moralitas,” ujar Herwandi, menutup pembicaraan dengan penuh keyakinan.

Bagi pengacara muda seperti Herwandi Baharuddin, sosok Hotma Sitompul akan selalu dikenang sebagai teladan yang tak tergantikan. Sosok yang telah memberikan banyak kontribusi bagi dunia hukum, dan yang nilai-nilai perjuangannya akan terus hidup dalam setiap langkah para pengacara yang mengikuti jejaknya. (*)

Kategori
Hukum & Kriminal Peristiwa

Vonis Berat Penipu Online di Sidrap, Rumah dan Kendaraannya Disita

Sidrap, katasulsel.com – Kasus penipuan online atau di Sidrap lebih dikenal dengan istilah ‘sobis’ yang melibatkan dua pasangan suami istri asal Tanru Tedong, Kecamatan Dua Pitue, Sidrap, AA dan istrinya MY, serta AE dan istrinya RK, kini memasuki babak akhir.

Pengadilan Negeri (PN) Sidrap, telah menjatuhkan vonis kepada keempat pelaku pada Kamis, 30 Januari 2025.

Merujuk data situs resmi PN Sidrap, keempat terdakwa divonis masing-masing 6 tahun penjara dan denda Rp1 miliar.

Apabila denda tidak dibayar, mereka harus menjalani hukuman tambahan selama 1 tahun. Vonis ini lebih berat dibandingkan tuntutan Jaksa Penuntut Umum yang hanya meminta hukuman 1 tahun 6 bulan dan denda Rp50 juta.

Ketua Majelis Hakim, Otniel Yuristo Yudha Prawira, yang didampingi oleh Yasir Adi Pratama dan Adhi Yudha Ristanto, menyatakan bahwa keempat terdakwa juga terjerat dalam perkara Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

Selain hukuman penjara, majelis hakim juga merampas harta benda para terdakwa untuk negara.

Aset yang dirampas dari AA, termasuk sebuah rumah yang terletak di Jalan A. Kancilu, Desa Kalosi, Kecamatan Dua Pitue.

Rumah ini memiliki sertifikat hak milik nomor 519 dan kini menjadi bagian dari berkas perkara.

Selain itu, kendaraan seperti satu unit mobil Toyota Fortuner 2.8 VRZ dan satu unit motor Yamaha NMAX juga disita. Kedua kendaraan ini dilengkapi dengan dokumen resmi seperti STNK dan BPKB.

Baca lagi..

Kategori
HEADLINE

“Suami Saya Tak Punya Musuh”: Pengakuan Istri Rudi S Gani, Pengacara yang Tewas Tertembak

Bone, katasulsel.com – Tragedi penembakan yang menewaskan pengacara Rudi S Gani (49) di malam pergantian tahun menyisakan duka mendalam bagi keluarganya. 

Sang istri, Maryam, mengungkapkan bahwa suaminya adalah sosok yang tidak pernah memiliki masalah dengan orang lain.

“Selama ini suami saya tidak pernah ada masalah. Dia hanya fokus bekerja, menangani kasus klien, dan berkumpul dengan keluarga,” ungkap Maryam saat ditemui di rumahnya, Dusun Limpoe, Desa Pattukulimpoe, Kecamatan Lappariaja.

Maryam menjelaskan, di hari terakhirnya, Rudi masih menjalankan tugas mendampingi klien dalam kasus pidana di Mapolres Bone. Sepulang dari sana, ia sempat kembali ke rumah untuk mempersiapkan perayaan tahun baru bersama keluarga.

“Dia pulang sore dan kami sempat makan malam bersama. Tidak ada tanda-tanda buruk. Dia seperti biasa, hangat dan penuh perhatian,” kenangnya.

Maryam mengungkapkan bahwa suaminya menangani tiga kasus pidana sebelum kejadian, dua di antaranya terkait penyerobotan lahan. 

Meskipun bekerja keras, Rudi tetap menjaga hubungan baik dengan orang-orang di sekitarnya.

“Dia sangat bertanggung jawab pada pekerjaannya, tapi tidak pernah bermasalah dengan siapa pun,” tegasnya.

Pernyataan ini juga diperkuat oleh rekan korban, Suabir, SH., MH., yang mendampingi Rudi sepanjang hari itu.

“Kami bersama sejak siang hingga sore di Mapolres Bone. Dia tidak pernah bercerita tentang ancaman atau masalah apa pun,” jelas Suabir.

Tragedi ini terjadi hanya beberapa jam setelah Rudi terakhir terlihat bersama rekan-rekannya. Pada pukul 23.00 WITA, kabar duka datang: Rudi S Gani tewas tertembak.

“Saya sangat sedih saat mendengar kabar itu. Tidak bisa tidur memikirkan apa yang sebenarnya terjadi,” kata Suabir.

Maryam berharap polisi segera mengungkap pelaku dan motif di balik penembakan tersebut.

“Kami hanya ingin keadilan. Suami saya pergi meninggalkan kami tanpa sebab yang jelas. Semoga polisi bisa menuntaskan kasus ini,” katanya sambil menahan tangis.

Rekan-rekan pengacara di Bone merasa tragedi ini sebagai ancaman bagi profesi mereka. Mereka mendesak polisi untuk memberikan tindakan tegas kepada pelaku dan memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

Kini, Maryam hanya bisa mengenang sosok suaminya sebagai pria yang bertanggung jawab dan penyayang. “Dia adalah suami, ayah, dan pengacara yang luar biasa. Kami akan selalu merindukannya,” tutupnya. (*)

Kategori
Bone HEADLINE

Tragedi Malam Tahun Baru: Pengacara Makassar Tewas Ditembak di Bone

foto ilustrasi

Bone, Katasulsel.com – Malam pergantian tahun di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, berubah mencekam. Seorang pengacara asal Makassar, Rudi S Gani (48), tewas ditembak orang tak dikenal (OTK) saat berada di rumah istrinya di Desa Pattuku Limpoe, Kecamatan Lappariaja, Selasa (31/12/2024) malam.

Korban tengah menikmati makan malam bersama keluarga. Dalam suasana yang seharusnya penuh kehangatan, sebuah peluru tiba-tiba melesat dari arah halaman rumah, tepat mengenai wajah korban di dekat mata kanan. Rudi seketika jatuh tersungkur, tak bernyawa.

Burhan S Gani, kakak korban, mengungkapkan adanya kejanggalan sebelum kejadian. Sebuah kendaraan mencurigakan terlihat berhenti di halaman rumah. “Mobil itu pergi tak lama setelah penembakan,” ujarnya, Rabu (1/1/2025) dini hari.

Rudi, yang dikenal menangani banyak kasus sengketa tanah, sedang berada di Bone untuk menangani salah satu perkara tersebut. Kakaknya menduga pekerjaan Rudi sebagai pengacara mungkin menjadi latar belakang insiden ini.

“Mungkin karena kasus. Adik saya ini nggak punya musuh pribadi, tapi sebagai pengacara, dia menangani banyak perkara sengketa tanah,” jelas Burhan.

Informasinya. Pelaku masih buron dan Kapolres Bone, AKBP Erwin Syah mengatakan bahwa kepolisian sedang menyelidiki insiden ini, termasuk motif dan kemungkinan keterkaitan dengan kasus yang sedang ditangani korban.

Kasus ini menjadi alarm bagi para penegak hukum yang kerap berada dalam ancaman akibat profesi mereka. Tragedi di malam tahun baru ini menyisakan luka mendalam, tak hanya bagi keluarga, tetapi juga komunitas hukum di Sulawesi Selatan.

Kabar ini akan terus diperbarui seiring perkembangan penyelidikan.(*)