
Sidrap, Katasulsel.com — Dalam ajang Ana’dara Malebbi Na Kallolo Mageretta (AMKM) Sidrap 2025, bukan hanya para finalis yang ditantang mental. Tapi juga mereka yang berada di belakang panggung—para orang tua yang jadi pelindung sekaligus penyemangat utama.
Seperti Herlina Syam, ibu dari Nasywah Awaliyah, finalis kategori Cilik B yang berhasil menyabet runner-up dalam perhelatan budaya bergengsi tingkat kabupaten ini. Herlina tidak hanya mendampingi putrinya dengan penuh cinta, tapi juga membuktikan bahwa semangat orang tua bisa jadi bahan bakar kemenangan.
“Kami bersyukur sekali. Dikelilingi orang-orang baik yang bantu dengan tulus. Semua ini terasa ringan karena Nasywah bahagia dan berhasil,” ujar Herlina dengan mata berbinar.
Perjalanan menuju panggung AMKM memang penuh cerita. Herlina mengenang momen-momen lucu sekaligus menegangkan sejak siang hari.
“Jam 2 siang kami sudah ke salon buat sanggul, takut antre. Padahal seharusnya make up dulu, tapi ya udahlah… sanggul dulu, baru make up. Hahaha,” kisahnya sambil tertawa.
Dari rumah ke lokasi acara, hingga akhirnya pulang menjelang subuh, semua dilewati dengan penuh semangat. Lelah? Pasti. Tapi Herlina menegaskan, lelah itu tak terasa ketika buah hati naik panggung dengan bangga.
“Begitu nama Nasywah disebut, saya sudah ikhlas. Juara satu atau dua, kami sudah sangat bersyukur. Dan alhamdulillah, dia juara dua!” katanya penuh haru.
Nasywah sendiri tampak sangat bahagia. Di awal, ia mengira hanya akan meraih juara harapan. Tapi kerja keras dan keberanian tampil akhirnya membawanya masuk dua besar.
Anak kelahiran 14 Februari 2014 ini merupakan siswa kelas 5 di UPT SDN 1 Amparita. Ia bergabung di AMKM atas keinginan sendiri. Setahun sebelumnya, Nasywah sempat tampil di ajang Bugis Pride yang digelar oleh IWO Sidrap. Dari sanalah jalan menuju AMKM mulai terbuka.
“Waktu diajak ikut AMKM, Nasywah langsung setuju. Kami tahu, dia punya potensi,” kata Herlina.
Kini, satu prestasi telah terukir. Tapi lebih dari itu, kisah Nasywah dan ibunya adalah potret kecil dari cinta besar. Bahwa di balik anak yang hebat, selalu ada sosok ibu yang tangguh—berjuang dalam diam, dan menang bersama tanpa pamrih. (edybasri)
1 Komentar
Mantap memang ..