
Desir angin membelai dedaunan porang. Aroma tanah basah menyeruak di musim hujan, membawa semacam kesejukan yang jarang ditemui di tengah hiruk-pikuk kehidupan sehari-hari.
Oleh: Tipoe Sultan
DI TENGAH suasana asri itulah, di Kebun Porang Bendoro, Desa Talumae, Kecamatan Watang Sidenreng, Kabupaten Sidrap, sebuah fenomena kecil tapi sarat makna terjadi: bahasa Inggris menggema, membelah keheningan kebun.
Seratusan wajah muda berkumpul dalam satu semangat: belajar. Mereka datang membawa tekad, membopong mimpi besar dalam ransel kecil mereka. Sidrap English Bootcamp, 26-27 April 2025, menjadi semacam laboratorium linguistik terbuka — tempat di mana teori second language acquisition (perolehan bahasa kedua) bertemu dengan praktik nyata di alam bebas.
Bupati Sidrap, H. Syaharuddin Alrif, tak hanya hadir sebagai tamu kehormatan. Ia berjalan di antara barisan peserta, menyalami satu per satu, menepuk bahu, memberi energi. Dengan senyum lebar, ia menyemangati:
“Selamat belajar. Manfaatkan kegiatan ini sebaik-baiknya untuk masa depan kalian,” ucapnya, lugas tapi penuh kehangatan.
Dalam sambutannya, Syaharuddin juga menyisipkan apresiasi. Menurutnya, kegiatan seperti ini adalah catalyst — pemicu perubahan — dalam mendorong terwujudnya pendidikan unggul di Bumi Nene Mallomo.
Superior English, Our Light
Tema bootcamp ini cukup ambisius: Superior English Our Light, Turning the Dream Our Sight. Sebuah frasa yang mungkin terdengar puitis, tapi sesungguhnya kaya makna. Bahasa Inggris diibaratkan cahaya, penunjuk jalan menuju cita-cita.
Siswa-siswi dari berbagai sekolah di Sidrap hadir tanpa sekat, tanpa jarak. Mereka mengikuti pelatihan interaktif: mulai dari vocabulary enrichment (pengayaan kosa kata), interactive speaking session (sesi percakapan interaktif), hingga public speaking in nature (presentasi di alam terbuka).
Tinggalkan Balasan