
KONAWE, katasulsel.com — Operasi senyap Tim Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Konawe kembali mencatatkan prestasi di lapangan. Seorang pria berinisial RM (49), warga Desa Ulu Lalimbue, Kecamatan Kapoiala, harus digelandang ke balik jeruji usai kedapatan menyimpan narkotika jenis sabu-sabu dalam jumlah mencurigakan.
“Target operasi sudah kami kantongi sejak laporan masyarakat masuk. Setelah melalui tahapan lidik dan pembuntutan, pelaku akhirnya kami ringkus tanpa perlawanan,” ungkap Kapolres Konawe AKBP Noer Alam, dalam siaran persnya, Selasa (29/4/2025).
Penangkapan berlangsung Senin malam (28/4) sekitar pukul 22.30 WITA, sebuah jam yang kerap dijuluki “jam rawan transaksi” dalam dunia narkotika. Tim Satresnarkoba yang dipimpin langsung oleh Kanit Opsnal bergerak cepat setelah mengantongi informasi A1 terkait aktivitas gelap di kediaman RM.
Dalam penggerebekan yang disaksikan aparat desa, polisi berhasil menyita 13 sachet sabu-sabu seberat bruto 4,33 gram, yang disembunyikan pelaku di dalam bungkus rokok Surya dan diselipkan di saku celana bagian depan—metode penyimpanan yang umum digunakan kurir kelas bawah dalam jaringan.
“Pelaku menggunakan teknik concealment yang sederhana. Tapi sayangnya, dia bukan pemain licin. Kami sudah monitor gerak-geriknya,” ujar Kapolres.
Tak hanya sabu, petugas juga mengamankan alat isap (bong) dari botol plastik yang disembunyikan di bawah meja kamar tidur, satu sendok takar rakitan, serta sebuah ponsel OPPO warna hitam—yang kini turut diperiksa sebagai barang bukti digital guna memetakan potensi jaringan.
RM kini mendekam di sel tahanan Mapolres Konawe dan menjalani pemeriksaan intensif oleh tim penyidik Satresnarkoba. Ia dijerat dengan Pasal 112 ayat (1) dan/atau Pasal 127 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Ancaman hukumannya cukup berat: penjara maksimal 12 tahun.
Pihak kepolisian saat ini juga tengah melakukan pengembangan guna menelusuri potensi keterlibatan RM dalam sindikasi peredaran sabu lintas kecamatan yang belakangan disebut-sebut tengah menguat di wilayah daratan Konawe.
“Ini bukan semata-mata pengguna. Indikasi kuat menunjukkan dia bagian dari mata rantai distribusi lokal. Kita akan gali lebih dalam,” tegas Kapolres AKBP Noer Alam. (*)
Tinggalkan Balasan