Example 650x100

foto ilustrasi

Morowali  Katasulsel.com — Hujan deras yang mengguyur Morowali sejak Kamis malam, 1 Mei 2025, memicu meluapnya Sungai La’a dan menenggelamkan sebagian pemukiman warga di Desa Bunta, Kecamatan Petasia Timur.

Warga terbangun di tengah malam. Tak oleh mimpi buruk, tapi oleh air yang masuk tanpa permisi. Sekitar pukul 03.00 WITA, Jumat dini hari, air mulai menelan pelan-pelan rumah-rumah di dua dusun—Dusun 3 dan Dusun 5.

Menurut laporan BPBD Provinsi Sulawesi Tengah, hingga pukul 16.00 WITA, genangan belum surut. Bahkan, cenderung bertambah. Air bertahan di kisaran 26–30 sentimeter.

“Intensitas hujan sangat tinggi sejak semalam, khususnya di Petasia Timur dan Barat. Sungai La’a meluap karena tak sanggup menampung debit air,” jelas Kepala Pelaksana BPBD Sulteng, Dr. Ir. H. Akris Fattah Yunus, MM.

Sebanyak 115 rumah warga terdampak.

35 KK di Dusun 3

80 KK di Dusun 5
Tak hanya rumah, tiga fasilitas pendidikan, dua rumah ibadah, dan satu puskesmas ikut tergenang.

Meski belum ada laporan korban jiwa, dua keluarga (8 jiwa) terpaksa mengungsi.

Yang jadi persoalan sekarang bukan cuma genangan, tapi perut yang mulai kosong.
“Warga butuh sembako. Itu yang paling mendesak,” kata Akris.

Koordinasi telah dilakukan dengan BNPB, Kementerian Sosial, dan Pemprov Sulteng. Namun masyarakat berharap lebih dari sekadar koordinasi. Mereka butuh tindakan nyata. Cepat. Terukur.

Banjir ini adalah panggilan. Untuk tanggap. Untuk sigap. Dan untuk tidak membiarkan warga Desa Bunta sendiri melawan air yang tak pernah diminta datang di malam hari. (*)