Kategori
Tana Toraja Toraja Utara

Warga Tana Toraja Tewas Ditikam Saat Datang Melayat

Tana Toraja, Katasulsel.com – Suasana duka upacara adat Rambu Solo’ di Suka’, Kelurahan Bungin, Kecamatan Makale Utara, Tana Toraja, berubah horor.

Seorang pria berinisial N, yang semula hadir untuk menghormati almarhum, justru meregang nyawa, Jumat (21/2), N ditikam di tengah keramaian.

Pelakunya? Seorang pria berinisial YT, yang diketahui merupakan tetangga korban.

Tanpa banyak kata, YT menghunus pisau dan menghujamkan senjata tajam itu ke dada serta perut N.

Darah mengalir deras. N sempat dilarikan ke Rumah Sakit Lakipadada, namun ajal lebih cepat menjemput.

“Pelaku menikam korban di bagian dada dan perut hingga meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit,” ujar Kasat Reskrim Polres Tana Toraja, IPTU Arlin Allolayuk.

Tak lama setelah insiden itu, YT melarikan diri ke perkebunan warga. Namun, tak butuh waktu lama bagi Tim Resmob Polres Tana Toraja untuk meringkusnya.

Kini, YT meringkuk di sel tahanan Mapolres Tana Toraja bersama barang bukti, sebilah pisau berlumur darah.

“Pelaku sudah diamankan, berikut barang bukti,” tambah IPTU Arlin.

Belum jelas motif di balik aksi nekat ini. Polisi masih mendalami alasan di balik tragedi berdarah di tengah ritual sakral Rambu Solo’.

Apakah dendam lama yang meledak, atau bara konflik yang selama ini dipendam? Yang jelas, nyawa sudah melayang dan luka mendalam terpatri di benak keluarga korban.

Sebuah ironi, di saat kematian sedang dihormati, ada nyawa lain yang direnggut paksa.(*)

Kategori
Buton

Polisi Diminta Seriusi Kasus Penganiayaan Nenek di Wakatobi, Didampingi Kuasa Hukum dari Advokat JLO & Partners

Wakatobi, katasulsel.com – Keadilan tak boleh pudar, seperti ombak yang terus menghantam karang, kasus penganiayaan terhadap seorang nenek di Wakatobi harus mendapat perhatian serius dari aparat penegak hukum.

Masyarakat menuntut langkah tegas kepolisian dalam menangani kasus yang menimpa Hj Wa Ode Sitti Haila di Kecamatan Tomia, Kabupaten Wakatobi.

Perkembangan terbaru, korban tengah menjalani pemeriksaan intensif di Polsek Tomia Timur pada Rabu, 29 Januari 2025. Proses Berita Acara Pemeriksaan (BAP) berlangsung lebih dari empat jam di bawah penanganan Kepala Unit Reskrim Polsek Tomia Timur, AIPDA Hajarul.

“Kami sudah gelar BAP, selanjutnya kami akan kabari lewat SP2HP (Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan),” ujar Hajarul singkat.

Pemeriksaan itu turut didampingi tim kuasa hukum yang dipimpin Jayadin La Ode, SH., MH., dari Kantor Advokat JLO & Partners. Jayadin menegaskan agar penyidik menangani perkara ini dengan profesional dan sesuai prosedur hukum yang berlaku.

Sebelumnya, Hj Wa Ode Sitti Haila mengalami penganiayaan di depan rumahnya sendiri setelah menolak menjual perhiasan emas kepada pelaku. Akibatnya, ia mengalami luka di bagian wajah.

Kasus ini kini menjadi sorotan publik. Warga berharap kepolisian bertindak cepat dan tidak membiarkan kasus ini berlarut-larut. Keadilan harus ditegakkan, terutama bagi mereka yang rentan dan tak berdaya.**

Kategori
HEADLINE Jawa Timur

Mutilasi Sales Kosmetik Cantik di Ngawi, Diduga Motif Asmara

Ngawi, Katasulsel.com — Kabar mengejutkan datang dari Ngawi, Jawa Timur, setelah penangkapan pelaku mutilasi seorang wanita yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Tim gabungan dari Polres Ngawi dan Polda Jatim berhasil mengamankan pelaku yang identitasnya masih dirahasiakan, meskipun informasi menyebutkan bahwa dia berasal dari Tulungagung.

Penangkapan ini diungkapkan oleh Kombes Pol Farman dan AKBP Dwi Sumrahadi, yang menjelaskan bahwa pelaku telah diamankan dengan motif asmara sebagai latar belakang tindakan kejam ini.

Kejadian ini mengguncang warga Ngawi dan sekitarnya. Korban, Uswatun Khasanah, adalah seorang sales kosmetik berusia 29 tahun asal Blitar, yang jasadnya ditemukan dalam keadaan mengenaskan – tanpa kepala dan kaki, terbungkus dalam koper merah di sebuah tempat pembuangan sampah di Desa Dadapan.

Penemuan ini menunjukkan betapa kejamnya pelaku dalam mengakhiri hidup Uswatun, yang sebelumnya dikenal sebagai sosok yang ceria.

Menurut pengakuan polisi, motif asmara mengemuka sebagai penyebab pembunuhan ini.

Pengacara kriminal yang menangani kasus ini, menjelaskan bahwa hubungan pribadi antara pelaku dan korban bisa menjadi pemicu dari tindakan brutal tersebut.

“Terkadang, emosi dalam hubungan bisa memicu tindakan yang tidak terduga, dan ini adalah contoh nyata dari situasi yang bisa berujung pada tragedi,” ungkapnya.

Setelah penemuan jasad yang tragis, Uswatun dimakamkan di kampung halamannya di Garum, Blitar, dengan kondisi yang sangat memilukan.

Ayahnya, Nur Khalim, mengungkapkan kesedihan yang mendalam atas kehilangan putrinya.

Dalam kesempatan pemakaman, dia menyampaikan betapa sulitnya menerima kenyataan bahwa anaknya harus pergi dengan cara yang tidak manusiawi.

“Setahunan ini, saya tidak pernah bertemu suaminya. Dia tidak pulang ke rumah, dan sekarang kami kehilangan Uswatun selamanya,” ucapnya dengan air mata.

Uswatun adalah sosok yang telah melewati tiga kali pernikahan, dengan dua pernikahan yang berakhir dengan perceraian.

Kehidupan pribadinya yang penuh liku-liku menciptakan tantangan tersendiri, dan kini, tragedi ini menambah derita keluarganya.

Sementara itu, pihak kepolisian terus menyelidiki lebih lanjut untuk menemukan lokasi pasti di mana pembunuhan terjadi, yang diduga berada di luar Ngawi.

Kasat Reskrim Polres Ngawi, AKP Joshua Peter Krisnawan, menjelaskan bahwa mereka sedang berusaha mengumpulkan semua bukti, termasuk rekaman CCTV yang dapat memberikan petunjuk lebih jelas mengenai kronologi kejadian.

“Ini adalah kasus yang sangat kompleks, dan kami berkomitmen untuk mengungkap semua fakta yang ada,” katanya.

Bersambung…