Artikel Ini Ditulis Oleh: Rezky Ramadhani
Mahasiswi Jurusan Bahasa dan Sastra di Universitas Negeri Makassar

PENDIDIKAN adalah persoalan asasi bagi manusia. Manusia sebagai makhluk yang dapat didik dan harus dididik akan tumbuh menjadi manusia dewasa dengan proses pendidikan yang dialaminya.

Semenjak kelahirannya, manusia telah memiliki potensi dasar yang bersifat universal.

Berbicara masalah pendidikan maka tidak akan terlepas dari 3 hal yaitu: Kompetensi Guru, Kualitas Hasil Pendidikan, dan Kesejahteraan Guru.
Setiap Masalah pendidikan berkaitan erat dengan segi kehidupan yang lain pula, seperti halnya masalah yang bersifat kompleks (rumit), sesuai dengan kehidupan masyarakatnya. Seberapa besar keterkaitan suatu masalah pendidikan dengan masalah-masalah sosial lainnya dalam masyarakat, secara sederhana masalah pendidikan dapat dikelompokan kedalam beberapa permasalahan, adapun permasalahan umum pada pendidikan yang perlu diatasi ialah:

Masalah Pemerataan

Permasalahan Pemerataan dapat terjadi karena kurang tergorganisimya koordinasi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, bahkan hingga daerah terpencil sekalipun.

Hal ini menyebabkan terputusnya komunikasi antara pemerintah pusat dengan daerah.

Selain itu masalah pemerataan pendidikan juga terjadi karena kurang berdayanya suatu lembaga pendidikan untuk melakukan proses pendidikan, hal ini bisa saja terjadi jika kontrol pendidikan yang dilakukan pemerintah pusat dan daerah tidak menjangkau daearh-daerah terpencil.

Jadi hal ini akan mengakibatkan mayoritas penduduk Indonesia yang dalam usia sekolah, tidak dapat mengenyam pelaksanaan pendidikan sebagaimana yang diharapkan.

Hal inilah yang menyebabkan masalah pemerataan pendidikan sebagai suatu masalah yang paling rumit untuk ditanggulangi.

Masalah Mutu / kualitas pendidikan

Peningkatan mutu ini diarahkan kepada peningkatan mutu masukan dan lulusan, proses, guru, sarana dan prasarana, dan anggaran yang digunakan untuk menjalankan pendidikan.

Kurangnya dana, kurangnya jumlah guru, kurangnya fasilitas pendidikan dapat mempengaruhi merosotnya mutu pendidikan.

Oleh sebab itu dalam mengatasi masalah ini pemerintah harus berusaha dengan sebaik mungkin untuk meningkatkan kemampuan guru melalui training-training, dengan menambah fasilitas, dengan menambah dana pendidikan, mencari sestem pengajaran tepat guna, serta sistem eveluasi yang sebaik mungkin dengan tujuan dapat meningkatkan mutu pendidikan secara bertahap.

Masalah efektivitas dan efesiensi

Permasalahan efisiensi pendidikan dipandang dari segi internal pendidikan. Maksud efisiensi adalah apabila sasaran dalam bidang pendidikan dapat dicapai secara efisien atau berdaya guna.

Artinya pendidikan akan dapat memberikan hasil yang baik dengan tidak menghamburkan sumberdaya yang ada, seperti uang, waktu, tenaga dan sebagainya.

Pelaksanaan proses pendidikan yang efisien adalah apabila pendayagunaan sumber daya seperti waktu, tenaga dan biaya tepat sasaran, dengan lulusan dan produktifitas pendidikan yang optimal.

Pada saat sekarang ini, pelaksanaan pendidikan di Indonesia jauh dari efisien, dimana pemanfaatan segala sumberdaya yang ada tidak menghasilkan lulusan yang diharapkan.

Banyaknya pengangguran di Indonesia lebih dikarenakan oleh kualitas pendidikan yang telah mereka peroleh.

Pendidikan yang mereka peroleh tidak menjamin mereka untuk mendapat pekerjaan sesuai dengan jenjang pendidikan yang mereka jalani.

Masalah relevansi

Relevansi pendidikan merupakan kesesuaian antara pendidikan dengan perkembangan di masyarakat. Misalnya: Lembaga pendidikan tidak dapat mencetak lulusan yang siap pakai.

Tidak adanya kesesuaian antara output (lulusan) pendidikan dengan tuntutan perkembangan ekonomi. Masalah relevansi ini pada prinsipnya cukup mendasar.

Dalam kondisi sekarang ini sangat dibutuhkan output pendidikan yang sesuai dengan tuntutan masyarakat terutama dalam hubungannya dengan persiapan kerja.

Pemecahan masalah-masalah pendidikan yang komplek itu dengan cara pendekat pendidikan yang konvensional sudah dianggap tidak efektif.
Karena itulah inovasi atau pembaruan pendidikan sebagai persepektif baru dalam dunia pendidikan mulai dirintis sebagai alternative untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan yang belum dapat diatasi dengan cara konvensional secara tuntas.

SOLUSI DARI PERMASALAHAN PENDIDIKAN

  1. Pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan
    Permasalahan pemerataan pendidikan dapat ditanggulangi dengan menyediakan fasilitas dan sarana belajar bagi setiap lapisan masyarakat yang wajib mendapatkan pendidikan.

Pemberian sarana dan prasrana pendidikan yang dilakukan pemerintah sebaiknya dikerjakan setransparan mungkin, sehingga tidak ada oknum yang dapat mempermainkan program yang dijalankan ini.

Selain itu meningkatkan kemampuan pendidik lewat penataran-penataran, memperkaya pengalaman dan memperlancarkan proses belajar peserta didik, serta memantapkan nilai, keterampilan, sikap dan kesadaran lingkingan pada peserta didik

  1. Permasalahan pelayanan pendidikan (kuantitas)
    Permasalahan pelayanan pendidikan dapat ditanggulangi dengan memberiakan ketetampilan bagi mereka yang tidak pernah sekolah, penyebaran pesan-pesan yang merangsag kegiatan belajar dan partisipasi untuk ikut membangun, penyebaran informasi untuk menumbuhkan kesadaran lingkungan, serta usaha memberikan pengalaman pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi yang berkembang dan realistis.
  2. Permasalahan relevansi pendidikan (keserasian)
    Permasalahan relevansi pendidikan (keserasian) pendidikan dengan pembangunan yaitu dapat ditempuh dengan cara menanamkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang fungsional untuk kehidupan dimasyarakat kelak, menentukan kemampuan untuk memahami dan memecahkan permasalahan yang actual dalam masyarakat, serta menunjukan jalan untuk mengembangkan keterampilan hidup dimasyarakat.
  3. Permasalahan efiktifitas dan efisiensi pendidikan dapat ditempuh melalui:
    Permasalahan efiktifitas dan efisiensi pendidikan dapat ditempuh dengan cara memberikan kebebasan sesuai dengan minat, kemampuan,dan kebutuhan kearah perkembangan yang optimal, memberikan pengalaman yang bulat agar peserta didik mandiri dan memiliki sikap tanggung jawab, megintegrasikan berbagai pengalaman dan kegiatan pendidikan, serta mengusahakan isi, metode, dan bentuk pendidikan yang tepat guna, menarik dan mengesankan. ***
Dapatkan berita terbaru di Katasulsel.com