Sidrap — Beras merupakan bahan makanan pokok yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Tak heran jika bisnis beras masih menjadi primadona di berbagai daerah di Indonesia, termasuk di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Bahkan, sejak zaman dahulu kala hingga saat ini, bisnis beras masih terus berkembang di daerah yang dipimpin oleh Bupati H Dollah Mando itu dan menjadi salah satu bisnis yang paling menjanjikan di Sulsel, bahkan di Indonesia.

Bisnis beras memang tidak hanya dijalankan oleh petani atau pedagang kecil saja. Saat ini, bisnis beras sudah berkembang hingga mencakup industri pengolahan dan distribusi beras. Beberapa perusahaan besar di Indonesia seperti Indofood dan Tiga Pilar Sejahtera, bergerak di bidang pengolahan dan distribusi beras.

Sedangkan perusahaan lainnya, seperti BULOG (Badan Urusan Logistik) dan PT Sanghiang Perkasa, bergerak di bidang distribusi beras dalam skala nasional.

Keuntungan besar dari bisnis beras tentu saja menjadi alasan mengapa bisnis ini masih menjadi primadona. Selain itu, permintaan beras yang terus meningkat, baik di dalam maupun luar negeri, juga menjadi faktor penting yang membuat bisnis beras semakin menjanjikan.

Di Indonesia sendiri, permintaan beras terus meningkat seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan tingkat konsumsi masyarakat yang semakin meningkat.

Tidak hanya itu, beras juga menjadi salah satu komoditas ekspor terbesar Indonesia. Bahkan, pada tahun 2021, ekspor beras Indonesia mencapai angka 4,4 juta ton dengan nilai ekspor sebesar 2,2 miliar dolar AS. Angka tersebut menunjukkan bahwa bisnis beras di Indonesia memang masih sangat menjanjikan dan memiliki prospek yang cerah.

Namun, seperti halnya bisnis lainnya, bisnis beras juga memiliki tantangan dan risiko yang harus dihadapi. Salah satu tantangan terbesar dalam bisnis beras adalah fluktuasi harga. Harga beras sangat dipengaruhi oleh faktor musim, kebijakan pemerintah, dan faktor pasar internasional.

Sehingga, untuk bisa sukses dalam bisnis beras, seorang pengusaha harus memiliki kemampuan untuk memprediksi fluktuasi harga beras dan mengambil tindakan yang tepat untuk mengantisipasi risiko tersebut.

Selain itu, dalam menghadapi persaingan bisnis beras, pengusaha juga harus memiliki kualitas produk yang baik dan harga yang kompetitif. Kualitas beras yang baik tentu saja menjadi faktor penting dalam memenangkan persaingan. Oleh karena itu, para pengusaha beras harus memperhatikan aspek kualitas mulai dari proses penanaman hingga proses pengolahan beras.

Dalam bisnis beras, pemasaran juga menjadi faktor penting dalam meningkatkan penjualan. Selain pemasaran offline, pengusaha beras di daerah berjuluk ‘Kota Beras’ itu, juga harus memperhatikan pemasaran online untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Dengan memanfaatkan teknologi dan media sosial, pengusaha beras dapat memperkenalkan produknya kepada konsumen potensial di seluruh dunia.

Salah-satu Penghasil Beras di Indonesia Timur

Kabupaten Sidrap adalah salah satu kabupaten yang terletak di Sulawesi Selatan, Indonesia. Daerah ini dikenal memiliki lahan perswahan yang luas. Tanah atau lahannya sangat subur. Sangat cocok untuk tanaman padi

Selain memiliki keindahan alam yang mempesona, Kabupaten Sidrap juga terkenal sebagai salah satu penghasil terus terbesar di Indonesia Timur.

Beras yang dihasilkan di Kabupaten Sidrap memiliki kualitas yang sangat baik dan sudah terkenal di Indonesia, bahkan hingga ke mancanegara. Hal ini tak lepas dari kondisi geografis dan iklim yang mendukung untuk pertumbuhan tanaman padi.

Salah satu pegiat pertanian di Sidrap, Pasinringi., S.H mengatakan, di samping itu, para petani di Kabupaten Sidrap juga telah menggunakan teknologi dan metode pertanian modern untuk meningkatkan produksi dan kualitas beras yang dihasilkan.

“Sektor pertanian merupakan sektor utama dalam perekonomian Kabupaten Sidrap. Selain beras dan telur ayam ras, komoditas pertanian lainnya yang dihasilkan di daerah ini adalah jagung, kacang tanah, ubi kayu, serta sayuran dan buah-buahan. Namun, beras tetap menjadi andalan dan kontributor terbesar dalam perekonomian Kabupaten Sidrap,” ujar tokoh di Sidrap itu.

Dalam suatu wawancara belum lama ini, Pasinringi menerangkan bahwa beras yang dihasilkan di Kabupaten Sidrap tidak hanya dipasarkan di pasar lokal, tetapi juga pemasarannya hampir semua provinsi di Indonesia, bahkan telah diekspor ke negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura,” pria yang beberapa kali meraih penghargaan bidang pertanian itu

Hal tersebut, sambungnya, menunjukkan bahwa beras yang dihasilkan di Kabupaten Sidrap memang memiliki kualitas yang baik dan mampu bersaing di pasar nasional, pun internasional.

Pemerintah Kabupaten Sidrap juga telah berusaha untuk meningkatkan produksi dan kualitas beras melalui berbagai program dan kebijakan yang mendukung pertanian.

Salah satu program yang dilakukan adalah pemberian bibit padi unggul dan pupuk subsidi bagi para petani. Selain itu, pemerintah juga membangun infrastruktur seperti irigasi dan jalan pertanian untuk mendukung kegiatan pertanian di daerah ini.

Dalam beberapa tahun terakhir, bisnis beras di Indonesia telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini didukung oleh pertumbuhan jumlah penduduk yang terus meningkat dan permintaan beras yang semakin besar.

Sebagai salah satu penghasil beras terbesar di Indonesia Timur, Kabupaten Sidrap memiliki potensi yang besar untuk terus mengembangkan bisnis beras dan menjadi pemain utama dalam pasar beras nasional maupun internasional.(*)

Dapatkan berita terbaru di Katasulsel.com