Prevalensi Balita Stunting Soppeng Lebih Kecil dari Prevalensi Sulsel

Katasulsel.com, SOPPENG — Wakil Bupati Soppeng, H Lutfi Halide mengungkapkan berdasarkan hasil studi status gizi Indonesia yang di rilis Kementarian Kesehatan RI, prevalensi balita stunting Kabupaten Soppeng tahun 2022 sebesar 26,9 persen. Angka ini lebih kecil di bandingkan prevalensi balita stunting Provinsi Sulawesi Selatan sebesar 27,2 persen.

“Meski demikian, angka prevalensi balita stunting Kabupaten Soppeng tahun 2022 meningkat dibandingkan tahun 2021 sebesar 25,4 persen,” ujarnya.

Hal itu diungkapkan, Wabup Soppeng Lutfi Halide saat membuka kegiatan pembinaan pelaku dan pemerintahan desa/ kelurahan dalam penanganan stunting (Aksi#5), yang digelar Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Soppeng, di aula kantor Gabungan Dinas Pemkab Soppeng, Rabu, 10 Mei 2023.

Olehnya itu, lanjut Lutfi, dibutuhkan keseriusan dan kerja sama kita dalam mendukung setiap aksi dalam percepatan penurunan stunting ini. Dengan upaya yang maksimal kita optimis target prevalensi stunting sebesar 14 persen pada tahun 2024 dapat kita capai di kabupaten Soppeng.

Dia berharap dengan adanya kegiatan pembinaan ini para pelaku percepatan penurunan stunting dapat lebih memahami tugas dan perannya masing-masing, sehingga target prevalensi stunting sebesar 14 persen pada tahun 2024 dapat tercapai.

Kabid Pemberdayaan Masyarakat Dinas PMD Soppeng, Hj Sitti Rohani mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai tugas dan peran sekretaris desa dan lurah, kader lembangunan manusia, tim pendamping keluarga dan kader posyandu dalam mendukung program percepatan penurunan stunting, serta menangani permasalahan stunting masing-masing desa dan kelurahan.

Adapun narasumber pada kegiatan ini Kasi Kesra dan Gizi Dinas Kesehatan Soppeng Anida S.ST, M. Admin Kes dan Koordinator Tenaga Ahli Pendamping Profesional Soppeng Baheri Usba S.Hut. (*)

Dapatkan berita terbaru di Katasulsel.com