Kembali ke kapasitas sebagai salah satu narasumber, Edy Basri yang juga akademisi di Institut Cokrominoto Pinrang ini, berkat keuletannya menggali dan menggali misteri jurnalistik digital, kini sosoknya bisa disebut sebagai praktisi media digital yang berlevel di atas rata-rata, meski ia hanya bermukim di Sidrap.

Prinsipnya enteng, tak bertele-tele. Katanya, “Kalau mau enak ber-media online taklukkan Mbah Google”. Itu pesan lelaki yang mengaku separuh hatinya diinvestasikan untuk jurnalistik.

Bagaimana dengan narasumber yang lain lagi? Tak bisa semuanya di-eksplor di ruang yang terbatas ini. Sensasinya, ada 2 narasumber tamu yang tampil membawakan materi secara virtual membuat peserta workshop terhenyak.

Pertama, seorang Laksamana Muda TNI Angkatan Udara, dosen pada Universitas Pertahanan Jakarta. Lengkapnya bernama, Ir H. Andi Suton, S.T., S.H., M. Si (Han)., CEH., IPP.

Yang satunya lagi, M. Saleh Mude, mahasiswa Program Doktor di Hartford International University, Connecticut, Amerika Serikat. Topik materinya, “Pentingnya Membaca dan Etika Bermedia”. Narasi pemaparan materinya dibedah khusus pada artikel yang lain media ini.

Berhasilkah Workshop Jurnalistik yang Digelar PD IWO Sidrap?

Nah sekarang, berhasilkah gelaran Workshop Jurnalistik Digital yang dihelat Pengurus Daerah IWO Sidrap itu? Ijinkan penulis mengemukakan argumen ringkas berikut ini.

Pertama, dari sudut pandang organisasi, PD IWO Sidrap berhasil menunjukkan bukti otentik konsistensi pengurus merealisasi pelaksanaan program yang telah ditetapkan pada Raker PD IWO sebelumnya.

Kedua, tak berlebihan kalau dikatakan PD IWO Sidrap membuat gebrakan elegan dengan berhasil mengangkat isu pelatihan jurnalistik kekinian, bukan diklat jurnalistik monoton yang normatif.

Ketiga, secara tidak langsung ìmbasnya membuka mata organisasi kewartawanan yang lain untuk berbuat dan menunjukkan kinerja organisasi.

Dapatkan berita terbaru di Katasulsel.com