Kapendam XVII/Cenderawasih Tepis Penyerangan ke Kodim Deiyai, TNI Kejar Pelaku Penembakan

Jayapura — Kapendam XVII/Cenderawasih, Letkol Inf Candra Kurniawan, membantah adanya video yang menyebutkan penyerangan terhadap Kodim Deiyai saat jenazah Danramil Aradide tiba.

Menurutnya, video tersebut tidak benar dan tidak ada penyerangan yang terjadi. Pada saat jenazah tiba di Makodim Deiyai, hanya ada indikasi akan ada gangguan oleh sekelompok orang, sehingga pasukan yang ada di sana membubarkan massa tersebut.

“Kejadian tersebut terjadi saat jenazah Danramil Aradide tiba di Makodim Deiyai. Ada tembakan peringatan dari prajurit TNI karena adanya indikasi akan ada gangguan saat prosesi persemayaman almarhum. Namun, keluarga menjadi panik karena mendengar suara tembakan,” ungkap Letkol Candra.

Kapendam menjelaskan bahwa kejadian tersebut terjadi pada Kamis (11/4/2024) sekitar pukul 23.30 WIT. Tidak ada korban jiwa dan tidak ada kerusakan yang terjadi dalam kejadian tersebut.

“Kondisi di Makodim Deiyai aman, dan keesokan harinya jenazah Danramil Aradide sudah dievakuasi ke Nabire. Saat ini jenazah berada di rumah duka dan rencananya akan dimakamkan besok, Minggu,” jelas Candra.

Diketahui, Danramil 1703-04/Aradide, Letda Inf Oktovianus Sogalrey, tewas akibat diserang dan ditembak oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM). Kapendam mengungkapkan bahwa kejadian tersebut terjadi saat korban keluar dari Makoramil 1703-4/Aradide pada Rabu sore, dan kemudian ditemukan dalam keadaan meninggal dunia karena diserang dan ditembak OPM.

Kapendam mengatakan bahwa pihaknya sedang mengejar pelaku penembakan yang merupakan bagian dari kelompok OPM wilayah Paniai. Mereka akan terus berupaya menangkap pelaku yang tidak segan-segan membantai warga sipil dan aparat keamanan.

“Saat ini sedang kita kejar pelakunya, mereka adalah OPM yang sadis dan tidak berperikemanusiaan. Mereka tidak hanya menyerang aparat keamanan, tetapi juga tak segan-segan membantai warga sipil,” tegas Candra.

Tragedi ini menyisakan duka yang mendalam bagi Tana Toraja dan Sulawesi Selatan. Semoga pelaku segera ditangkap dan korban mendapatkan keadilan.(*)