Kategori
Ragam

Cara Memilih Kontaktor yang Tepat untuk Kebutuhan Anda

Katasulsel.com — Memilih kontaktor yang tepat merupakan langkah penting untuk memastikan sistem listrik beroperasi secara aman, efisien, dan andal. Instrumen listrik yang penting ini berfungsi sebagai tulang punggung dalam mengontrol dan mengalihkan sirkuit listrik, memungkinkan pengelolaan daya yang mulus di berbagai aplikasi.

Baik di bidang otomasi industri, gedung komersial, maupun sistem perumahan, kontaktor sangat penting untuk mengelola beban listrik secara efektif dan mengurangi risiko kegagalan sistem. Fleksibilitas mereka menjadikannya tak tergantikan dalam kontrol motor, sistem pencahayaan, dan HVAC (pemanasan, ventilasi, dan pengondisi udara). Namun, memilih kontaktor yang sesuai memerlukan pemahaman mendalam tentang kebutuhan unik aplikasi Anda. Panduan ini memberikan wawasan tentang faktor-faktor penting untuk membantu mengidentifikasi contractor yang paling cocok untuk kebutuhan Anda.

Memahami Kebutuhan Aplikasi Anda

Langkah pertama dalam memilih kontaktor adalah mengidentifikasi aplikasinya. Kontaktor digunakan dalam berbagai konteks seperti kontrol motor, sistem pencahayaan, dan unit HVAC. Memahami jenis beban—apakah resistif, induktif, atau kapasitif—membantu menentukan spesifikasi yang diperlukan untuk kinerja optimal.

  • Untuk motor, pastikan kontaktor dapat menangani arus inrush.
  • Untuk penerangan, pertimbangkan kontaktor yang dirancang untuk pengalihan frekuensi tinggi.
  • Untuk beban kapasitif, pilih kontaktor yang dapat mengurangi tegangan lebih transien.

Dengan hati-hati menilai kebutuhan ini memastikan perangkat yang dipilih beroperasi dengan mulus dalam sistem Anda.

Evaluasi Rating Listrik

Kontaktor diklasifikasikan berdasarkan rating (peringkat) tegangan, arus, dan daya. Untuk memastikan kompatibilitas, periksa parameter berikut:

  • Rating Tegangan: Kontaktor harus mendukung tegangan operasi peralatan Anda.
  • Rating Arus: Pilih perangkat yang mampu menangani arus beban penuh dengan margin keamanan tambahan.
  • Rating Daya: Pertimbangkan kebutuhan daya untuk menghindari beban berlebih pada kontaktor.

Rating yang salah dapat menyebabkan kegagalan operasi atau kerusakan peralatan. Memasukkan spesifikasi yang tepat sangat penting untuk keandalan jangka panjang.

Pertimbangkan Faktor Lingkungan

Lingkungan tempat kontaktor digunakan memiliki dampak signifikan pada kinerjanya. Kondisi industri yang keras, seperti suhu ekstrem, kelembapan tinggi, atau paparan debu, mungkin memerlukan kontaktor dengan penutup yang kokoh dan rating perlindungan yang lebih tinggi. Contohnya:

  • Aplikasi Dalam Ruangan: Kontaktor standar sudah cukup untuk lingkungan yang terkontrol dengan baik.
  • Aplikasi Luar Ruangan: Pilih model yang tahan cuaca dan tahan korosi.

Selain itu, pastikan perangkat memenuhi standar industri untuk menjamin keamanan dan daya tahan dalam berbagai kondisi.

Prioritaskan Kompatibilitas Tegangan Kumparan

Kontaktor beroperasi melalui kumparan elektromagnetik, yang memerlukan tegangan kontrol yang kompatibel untuk berfungsi. Kumparan ini tersedia dalam berbagai rentang tegangan, baik AC maupun DC. Menyesuaikan tegangan kumparan dengan sirkuit kontrol Anda memastikan pengaktifan dan pengoperasian yang tepat.

  • Kumparan AC cocok untuk aplikasi industri umum.
  • Kumparan DC memberikan kontrol presisi, sering digunakan dalam sistem otomatis.

Menggunakan tegangan kumparan yang sesuai mencegah masalah seperti produksi panas berlebih atau kerusakan kumparan.

Analisis Fitur Kontrol dan Tambahan

Kontaktor modern sering dilengkapi dengan perangkat tambahan dan fitur untuk meningkatkan fungsionalitas. Berdasarkan kebutuhan Anda, pertimbangkan hal berikut:

  • Kontak Tambahan: Digunakan untuk keperluan sinyal atau interlock.
  • Modul Kontrol: Memungkinkan pengoperasian dan pemantauan jarak jauh.
  • Relai Overload: Melindungi peralatan dari panas berlebih atau beban berlebih.

Menggunakan kontaktor dengan fitur terintegrasi seperti ini dapat menyederhanakan operasi Anda dan mengurangi kebutuhan perangkat tambahan.

Fokus pada Pemeliharaan dan Umur Pakai

Kontaktor yang andal meminimalkan waktu henti dan biaya pemeliharaan. Pilih model yang menggunakan material tahan lama dan desain canggih untuk memastikan masa operasional yang panjang. Fitur seperti komponen yang mudah diganti dan desain modular menyederhanakan proses pemeliharaan, menjadikannya pilihan tepat untuk aplikasi jangka panjang.

Manfaat Bermitra dengan Merek Energi Terkemuka

Bermitra dengan merek listrik ternama memberikan keuntungan signifikan dalam memilih kontaktor dan perangkat terkait. Merek ini menyediakan peralatan berkualitas tinggi yang memenuhi standar keselamatan dan kinerja yang ketat, memastikan keandalan. Mereka menawarkan keahlian teknis untuk membantu Anda mengintegrasikan solusi yang tepat ke dalam sistem Anda. Rangkaian produk mereka yang komprehensif memastikan kompatibilitas dengan berbagai aplikasi, sementara dukungan purna jual yang andal menyederhanakan proses instalasi, perawatan, dan pemecahan masalah.

Selain itu, produk dari merek terpercaya sering kali hemat energi, mendorong keberlanjutan dan mengurangi biaya operasional. Memilih kontaktor yang tepat melibatkan evaluasi kebutuhan aplikasi, rating kelistrikan, faktor lingkungan, dan fitur tambahan. Bermitra dengan merek terkemuka memastikan akses ke peralatan yang tahan lama, efisien, dan dirancang dengan ahli, yang pada akhirnya meningkatkan keselamatan, efisiensi operasional, dan efektivitas biaya jangka panjang untuk sistem listrik Anda. (*)

Kategori
HEADLINE Wajo

Mafia BBM di Wajo Beraksi Lagi, Warga Murka

Wajo, katasulsel.com – Bau anyir permainan kotor di bisnis BBM bersubsidi kembali tercium.

Kali ini, nama “B” muncul sebagai tokoh utama dalam pusaran praktik ilegal yang diduga melibatkan PT. RME.

Rabu malam, 12 Maret 2025, dua truk tangki industri siluman melintas di Turuppakae, Kecamatan Majauleng, Kabupaten Wajo.

Muatannya? Solar bersubsidi sebanyak delapan ton. Tujuannya? PT. RME. Diduga kuat pemiliknya “B”, sosok yang disebut-sebut kebal hukum.

Praktik seperti ini bukan cerita baru. Warga Wajo sudah lama menduga ada jaringan rapi yang mengatur distribusi ilegal BBM bersubsidi.

Sebuah rantai yang melibatkan banyak tangan: dari pemilik penampungan, perusahaan penerima, hingga mereka yang seharusnya menegakkan aturan.

“Baba” bukan orang sembarangan. Bisnisnya kuat, aksesnya luas. Warga menduga ia mendapat perlindungan dari oknum. Itu sebabnya setiap kali kasus ini mencuat, selalu menguap tanpa ujung.

Masyarakat geram. Mereka menuntut Kapolres Wajo, utamanya Kanit Tipditer Polres Wajo, bertindak. Bukan sekadar turun, tapi nyata mengamankan dan memproses hukum pelaku.

“Kami minta Tim Krimsus Mabes Polri turun tangan. Jangan biarkan mafia BBM di Wajo terus merajalela!” seru salah seorang warga dengan nada tinggi.

Kasus ini menambah daftar panjang bobroknya pengelolaan BBM subsidi.

Dari tahun ke tahun, permainan lama ini tetap hidup dengan wajah-wajah baru. Warga Wajo tak ingin ini terus berulang. Warga butuh keadilan, bukan janji manis tanpa bukti. (tim*)

Kategori
Putar Video Sidrap

VIDEO: Detik-detik Bupati-Wabup Sidrap Inspeksi Randis

Kategori
HEADLINE Wajo

Jalan Rusak di Maniangpajo Disorot, Komisi III DPRD Wajo Desak Perbaikan Cepat

Wajo, katasulsel.com — Dua ruas jalan di Kecamatan Maniangpajo, Kabupaten Wajo, bikin gerah. Bukan cuma warga yang resah, DPRD Wajo pun turun tangan. Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) pada Senin, 10 Maret 2025, Komisi III DPRD Wajo memanggil Dinas PUPR, Camat Maniangpajo, dan WASPAMOPS LMR-RI untuk mencari solusi.

Drainase Absen, Jalan Penghubung Terancam

Jalan penghubung antara Desa Abbanuangnge dan Desa Minangatellue (Tanjakan Lamallokkong) jadi salah satu sorotan utama. Penyebabnya? Tak ada talud (drainase) sejak awal proyek dikerjakan. Akibatnya, jalan rentan rusak karena tak ada aliran air yang tertata.

Kepala Dinas PUPR Wajo, Andi Pammeneri, tak menampik. “Kalau ada perintah dari Bupati, saya siap anggarkan pembuatan taludnya. Makanya saya minta bantuan Komisi III untuk menyampaikannya,” ujarnya.

Menanggapi itu, Ketua Komisi III DPRD Wajo, Andi Bayuni Marzuki, memastikan akan mengomunikasikan kebutuhan tersebut ke Bupati.

Jalan Baru, Masalah Baru: Debu Parah di Samping Kantor Camat

Tak kalah menyebalkan, ruas jalan di samping Kantor Camat Maniangpajo justru menimbulkan masalah setelah dikerjakan. Debunya luar biasa! Dinas PUPR sudah menegur penyedia proyek, namun solusi masih setengah jalan. Ada 100 meter yang butuh lapisan penguat tambahan.

Bersambung..

Kategori
Makassar Sidrap

Lepas Dasi di Makassar, Andi Arsjad ‘Pulkam’ ke Sidrap

Makassar, Katasulsel.com – Dunia birokrasi Sulsel kehilangan satu birkratnya. Andi Muhammad Arsjad, nama yang tak asing di lingkaran pemerintahan, kini memilih jalur berbeda.

Bukan karena skandal. Bukan pula karena politik. Ia pamit dari kursi Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sulsel hanya karena satu alasan: keluarga lebih penting.

“Saya mau lebih fokus urus usaha kecil-kecilan di kampung,” katanya ringan, seolah melepas jabatan tinggi bukan perkara besar.

Di usia 53 tahun, ia balik ke tanah kelahiran, Sidrap. Pulang setelah 25 tahun berjibaku dengan birokrasi.

Kariernya tak main-main. Dari Sidrap ke Makassar, namanya selalu diperhitungkan. Pernah ikut seleksi Sekda Sidrap, meraih nilai tertinggi, tapi kursi tetap bukan miliknya.

Tak menyerah, ia mencoba peruntungan di Pemprov Sulsel. Lolos sebagai Kadis Ketapang, menangani urusan pangan se-Sulsel.

Namun takdir memang suka bercanda. Saat gagal jadi Sekda Sidrap, tiba-tiba ia ditunjuk jadi Pj Sekprov Sulsel.

“Inimi namanya tembak kiri kena kanan,” kelakar mantan Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman.

Kini, babak baru dimulai. Bukan di meja rapat atau proyek pemerintahan, tapi di usaha kecil yang lebih menenangkan.

Tanpa penyesalan. Tanpa drama. Bagi Arsjad, ini hanya pergantian skenario hidup.

Hari-harinya kini lebih santai. Menikmati kopi pagi tanpa agenda padat. Tak ada anggaran yang harus dikawal, tak ada sidang yang harus dihadiri.

Birokrasi boleh ditinggalkan, tapi politik selalu punya kejutan. Siapa tahu, suatu saat, namanya kembali disebut. (*)

Kategori
HEADLINE

Munafri Evaluasi Perusda Makassar, Siap-siap Saja Buat Assessment Atau Jobfit ulang

Makassar, katasulsel.com — Perusahaan Daerah (Perusda) di Makassar lagi-lagi jadi sorotan.

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, tak mau main-main soal kinerja mereka.

Ia berencana membentuk tim khusus buat mengaudit, membedah, dan—kalau perlu—merombak struktur yang ada.

Munafri bukan sekadar lempar wacana. Dia sudah siapkan strategi matang. Tim evaluasi ini bakal diisi oleh kombinasi internal dan eksternal.

Artinya? Akan ada mata yang lebih tajam dan netral dalam menilai performa Perusda.

“Tim ada dari eksternal, ada juga dari internal,” tegasnya, belum lama ini.

Tujuan utamanya jelas: memastikan Perusda enggak cuma jadi beban APBD, tapi benar-benar berkontribusi maksimal buat Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Dalam waktu dekat, Munafri bakal memanggil semua direksi Perusda.

Bukan sekadar rapat biasa, tapi sesi “head to head” alias tatap muka langsung untuk mengupas habis laporan kinerja mereka.

“Saya akan panggil Perusda ini. Kita akan lihat progresnya seperti apa. Harapannya, mereka bisa memberikan kontribusi maksimal terhadap PAD,” ujarnya.

Munafri tak ragu buat menempuh langkah ekstrem. Kalau ada yang dinilai kurang pas di posisi mereka, siap-siap saja buat assessment atau jobfit ulang.

Bersambung…

Kategori
HEADLINE Soppeng

RSUD Latemmamala Disorot, Bupati Soppeng: “Kalau Tak Beres, Saya Amputasi Manajemen!

Soppeng, katasulsel.com — RSUD Latemmamala, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan, kini jadi sorotan tajam.

Pelayanan yang dinilai buruk dan kelangkaan obat memicu gelombang protes, termasuk aksi demonstrasi mahasiswa di kantor DPRD Soppeng.

Bupati Soppeng, Suwardi Haseng, tak tinggal diam.

“Saya akan mengamputasi struktur manajemen jika ini semua tak segera diselesaikan!” tegasnya, Selasa (11/3/2025).

Ancaman ini bukan sekadar gertakan. Suwardi menegaskan bahwa RSUD Latemmamala harus segera berbenah.

Keluhan masyarakat sudah sampai ke telinga Suwardi. Ia tak menampik bahwa rumah sakit milik daerah itu sedang dalam kondisi yang “tidak baik-baik saja.”

“Kalau pelayanannya buruk dan obatnya langka, itu berarti ada yang salah. Saya minta manajemen segera menyelesaikan masalah ini secepatnya,” ujarnya dengan nada serius.

Meski tidak memberikan tenggat waktu, Suwardi memastikan akan melakukan sidak kapan saja, tanpa pemberitahuan.

“Kami akan kembali ke sini sewaktu-waktu untuk memastikan masalah ini benar-benar selesai,” tambahnya.

Sebelumnya, puluhan mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Soppeng menggelar aksi unjuk rasa di DPRD Soppeng pada Senin (10/3).

Ketua PC PMII Soppeng, Muh Yusufriadi, secara tegas meminta agar Direktur RSUD Latemmamala, Sitti Mudirusniah, dicopot dari jabatannya.

Bersambung…

Kategori
Jakarta Wajo

Kolam Wisata Wajo Disorot, DPR Usul, Kementerian yang Kelola

Jakarta, katasulsel.com — Pembangunan kolam wisata di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, yang dibiayai oleh Kementerian Desa PDTT RI pada 2023 kini jadi perbincangan.

Salah satu titik proyek, Kolam Wisata Batue di Dusun Bontomare, Desa Ciromanie, Kecamatan Keera, ikut terseret dalam pusaran kritik.

Di media sosial (medsos), isu ini seperti bola liar. Ada yang mempertanyakan anggaran, ada pula yang langsung mengarahkan sorotan ke Andi Iwan Darmawan Aras, Anggota DPR RI yang disebut-sebut terlibat dalam penganggaran proyek ini. Tapi, benarkah demikian?

Menanggapi isu ini, Andi Iwan Darmawan Aras buka suara. Ia meluruskan bahwa di DPR RI tidak ada yang namanya “dana aspirasi”. Yang ada adalah usulan aspirasi berbentuk kegiatan, yang kemudian disesuaikan dengan program kementerian mitra kerja.

“Tugas saya hanya membantu mengusulkan agar daerah saya mendapat program yang tersedia di kementerian terkait. Untuk pelaksanaannya? Itu urusan kementerian. Mereka yang jalankan, mereka yang bertanggung jawab,” tegasnya.

Andi Iwan juga menyinggung soal ketimpangan dalam menilai kinerjanya. Ketika ada program yang dianggap bermasalah, sorotan langsung tertuju kepadanya. Tapi saat ada program yang sukses, seperti perbaikan jalan nasional dari Anabanua ke Pitumpanua, apresiasi terasa minim.

Bersambung..

Kategori
Wajo

Soal Proyek Mercusuar di Wajo, Andi Iwan Darmawan Aras: Jangan Salah Kaprah

Jakarta, Katasulsel.com — Isu soal proyek Kolam Wisata Batue di Desa Ciromanie, Keera, Wajo, yang dianggap gagal, memantik reaksi berbagai pihak.
Namun, sebelum menuding tanpa dasar, ada baiknya memahami bagaimana mekanisme proyek ini berjalan.

Anggota DPR RI, H. Andi Iwan Darmawan Aras, S.E., M.Si., menegaskan bahwa tidak ada yang namanya dana aspirasi untuk anggota dewan.

Yang ada hanyalah usulan aspirasi dalam bentuk program yang sesuai dengan kementerian mitra kerja.

“Yang harus dipahami dulu, saya tidak punya dana aspirasi. Saya hanya mengusulkan program sesuai dengan mitra kerja komisi saya di DPR. Untuk Desa Wisata, itu program Kementerian Desa. Kalau soal jalan dan irigasi, itu wewenang Kementerian PUPR. Masing-masing kementerian punya programnya sendiri,” jelasnya.

Sebagai legislator, tugasnya adalah memperjuangkan anggaran agar daerahnya mendapatkan manfaat dari program pemerintah.

Bersambung…

Kategori
Wajo

Komisi I DPRD Wajo Desak APH Tindak Tambang Ilegal, Mustafa: Gak Boleh Diam

Wajo, Katasulsel.com – Masalah tambang ilegal di Kabupaten Wajo terus menjadi sorotan. Meski sudah berlangsung lama, hingga kini belum ada langkah nyata dari pemangku kewenangan untuk menuntaskan persoalan ini.

Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Wajo, H. Mustafa, kembali menyoroti lambannya penanganan kasus tambang ilegal.

Politisi Partai Gerindra ini menegaskan bahwa kurangnya ketegasan dari Aparat Penegak Hukum (APH) menjadi penyebab utama aktivitas pertambangan liar terus berlangsung.

“Beberapa kasus tambang ilegal yang sudah berproses hukum di APH hingga saat ini tak kunjung mendapat kejelasan,” ungkap H. Mustafa saat dihubungi, Senin (10/3/2025).

Ia mencontohkan kasus pengerukan bukit dengan alasan pembangunan masjid, yang hasil kerukannya justru digunakan untuk menimbun proyek Pasar Tempe sejak 2019. Namun, hingga kini publik masih belum mendapatkan kepastian terkait proses hukumnya.

“Kasus seperti ini seharusnya bisa ditindak tegas. Kami di DPRD berharap APH memberikan sanksi tegas kepada perusahaan yang melakukan penambangan liar,” tegasnya.

Menurutnya, tidak ada alasan bagi APH untuk tidak menindak tegas para pelaku tambang ilegal. Pasalnya, aktivitas ini melanggar berbagai regulasi, di antaranya:

Undang-Undang Lingkungan Hidup terkait AMDAL
Undang-Undang Pertambangan
Undang-Undang Pajak

Bersambung..

Kategori
Cerita Humor Feature

Kasihan Pak RTnya, Dikira Jamu Sehat Ternyata Tiket Masuk Fast & Furious

Katasulsel.com menghadirkan rubrik baru bernama; CERITA HUMOR. Kami berharap, rubrik ini membuat pembaca setia semakin betah. Baiklah, berikut ceritanya.

Dikisahkan Oleh: Tipoe Sultan

DI SEBUAH kampung kecil, hiduplah seorang lelaki bernama Bang Joni. Ia terkenal sebagai tukang jamu keliling yang selalu punya cara unik untuk menarik pelanggan.

Tapi ada satu hal yang membuat Bang Joni lebih terkenal dari jamunya: mulutnya yang suka sesumbar.

Suatu hari, Bang Joni mengklaim bahwa ia telah menemukan resep jamu ajaib yang bisa membuat siapa saja kuat, bertenaga, dan tidak pernah lelah.

“Minum sekali, tenaga badak! Minum dua kali, nggak bakal capek seminggu!” katanya dengan penuh semangat sambil memamerkan botol jamu buatannya.

Mendengar hal itu, Pak RT yang penasaran langsung membeli satu botol. “Kalau bohong, hati-hati ya, Jon. Saya bisa panggil Bu RT buat kasih ceramah sampai subuh!” ancam Pak RT setengah bercanda.

Pak RT pun menenggak satu gelas jamu ajaib itu. Awalnya, ia merasa biasa saja, tapi beberapa saat kemudian, wajahnya berubah merah, matanya membelalak, dan ia mulai berlari-lari keliling kampung tanpa henti.

“Bang Joni! Ini jamu atau bensin? Saya nggak bisa berhenti!” teriak Pak RT sambil berlari seperti atlit maraton yang sedang dikejar anjing.

Orang-orang kampung pun berkumpul, tertawa terpingkal-pingkal melihat Pak RT yang terus berlari. Sementara itu, Bang Joni mulai panik.

“Waduh, jangan-jangan kebanyakan jahe sama cabe rawit nih!” gumamnya sambil menggaruk kepala.

Akhirnya, setelah dua jam berlari tanpa henti, Pak RT kelelahan dan duduk terengah-engah. “Joni! Jamu kamu benar-benar ajaib!

Tapi kalau mau jualan lagi, tolong kurangin dosisnya! Kalau enggak, saya taruh botol jamu ini di rumah Bu RT biar dia ceramahin kamu!”

Bang Joni yang ketakutan langsung mengubah resep jamunya. Sejak saat itu, ia tidak lagi sesumbar.

Tapi tetap saja, jamunya laris manis—karena siapa yang nggak penasaran dengan jamu yang bikin Pak RT jadi pelari tercepat di kampung?.

Oh ya, sebelum mengakhiri bacaan ini, pengasuh rubrik ingin menyampaikan bahwa ini hanyalag fiksi.

Kesamaan cerita, nama dan tempat tidak ada kaitannya dengan cerita ini. Terima kasih, tetap bersama katasulsel.com! (*)

Kategori
Bola HEADLINE

Emil Audero, Pelupessy, dan Dean Ruben Resmi WNI, Gladiator Baru Timnas Indonesia

Jakarta, katasulsel.com – Timnas Indonesia kembali mendapat amunisi baru. Kali ini, bukan sembarang pemain.

Emil Audero Mulyadi, Joey Mathijs Pelupessy, dan Dean Ruben James resmi mengantongi paspor Merah Putih.

Proses naturalisasi mereka rampung setelah pengambilan sumpah kewarganegaraan di Roma, Senin (10/3).

Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan HAM, Nico Afinta, memimpin langsung seremoni tersebut.

“Ini bukan sekadar perubahan status. Ini tentang harapan besar. Tentang mimpi membangun sepak bola Indonesia yang lebih maju,” tegas Nico.

Kehadiran tiga pemain diaspora ini menambah kedalaman skuad Garuda. Emil Audero, kiper jebolan akademi Juventus, bakal menjadi tembok kokoh di bawah mistar.

Pelupessy, gelandang petarung dengan pengalaman di liga Eropa, siap menjadi jenderal lapangan tengah.

Sementara Dean Ruben, bek jangkung nan lugas, diproyeksikan sebagai benteng pertahanan yang sulit ditembus.

Bersambung…

Kategori
HEADLINE Wajo

Tanjakan Lamallokkong dan Jalan Camat Berdebu, Komisi III DPRD Wajo Pasang Badan

Wajo, katasulsel.com – Kerusakan dua ruas jalan di Kecamatan Maniangpajo, Kabupaten Wajo, bikin kepala banyak orang pening.

Komisi III DPRD Wajo pun tak tinggal diam. Melalui Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar Senin, 10 Maret 2025, mereka menekan Dinas PUPR untuk segera mencari solusi.

Dua titik yang jadi sorotan adalah jalan penghubung Desa Abbanuangnge – Desa Minangatellue (Tanjakan Lamallokkong) dan jalan di samping Kantor Camat Maniangpajo.

Mobilitas warga terganggu. Kondisi memprihatinkan. Warga mengeluh.

Masalah utama di Tanjakan Lamallokkong? Tidak ada talud alias drainase! Akibatnya, jalan yang mestinya kokoh justru gampang amblas. Kepala Dinas PUPR Wajo, Andi Pammeneri, buka suara.

“Kalau ada perintah dari Bupati, saya siap anggarkan pembuatan taludnya. Makanya saya minta bantuan Komisi III untuk menyampaikannya ke Pak Bupati,” tegasnya.

Ketua Komisi III DPRD Wajo, Andi Bayuni Marzuki, merespons sigap. “Kami akan sampaikan hal ini kepada Bupati. Warga butuh solusi, bukan janji!”

Tak hanya itu, ada masalah lain. Jalan di samping Kantor Camat Maniangpajo yang baru dikerjakan malah jadi sumber polusi.

Debu bertebaran, bikin warga menderita. Dinas PUPR langsung menegur penyedia proyek, tapi masalah belum tuntas. Masih ada sekitar 100 meter yang butuh lapisan penguat tambahan.

Bersambung

Kategori
Wajo

Proyek Mercusuar di Wajo, Hasil Nol? Penanggung Jawab Mesti di Audit

Wajo, Katasulsel.com – Dana besar, ekspektasi tinggi, realita? Jauh panggang dari api! Proyek Kolam Wisata Batue di Dusun Bontomare, Desa Ciromanie, Kecamatan Keera, Wajo, kini jadi sorotan.

Dibangun dengan dana aspirasi sebesar Rp400 juta dari H. Andi Iwan Darmawan Aras, S.E., M.Si., proyek ini justru sepi manfaat.

Diresmikan, Lalu Ditinggalkan
Sejak rampung 2023, alih-alih menjadi destinasi wisata, kolam ini malah terbengkalai. Warga kecewa. Airnya keruh, fasilitas seadanya, tak ada geliat ekonomi yang dijanjikan.

“Kami pikir ini bakal jadi tempat rekreasi, tapi malah kosong begitu saja. Airnya pun tak jernih, siapa yang mau datang?” ujar seorang warga setempat.

Kritik pun mengalir deras. Kolam yang seharusnya menjadi kebanggaan desa, justru terlihat seperti proyek setengah hati.

LSM Geram: Audit Sekarang!
Sejumlah LSM tak tinggal diam. Mereka meminta Inspektorat Provinsi Sulsel segera mengaudit proyek ini.

“Jangan sampai ada permainan anggaran di sini. Transparansi itu wajib! Uang negara harus dipertanggungjawabkan,” tegas Lina, aktivis LSM Pemerhati Pembangunan Daerah.

Hingga kini, pihak terkait masih bungkam. Tak ada tanggapan resmi dari pemerintah daerah maupun pihak yang bertanggung jawab.

Pembangunan Harus Tepat Sasaran!
Warga berharap proyek-proyek serupa tak hanya sekadar “pemanis laporan”. Mereka ingin pembangunan yang benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat.

“Kalau mau bangun, jangan asal-asalan. Pastikan ada manfaatnya. Jangan sekadar proyek mercusuar yang akhirnya dibiarkan begitu saja,” kata aktivis lainnya, Arif, di Makassar.

Kini, masyarakat menanti jawaban. Akankah proyek ini dibenahi atau justru dibiarkan menjadi simbol kegagalan pembangunan desa?. (sose & tim)

Kategori
HEADLINE

Mukena Sisesa Palsu Marak di Sidrap, Pusat Turun Tangan

Sidrap, Katasulsel.com – Waspada barang tiruan. Mukena merek premium Sisesa diduga dipalsukan dan telah beredar di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan. Barang imitasi ini dikabarkan disuplai dari Kota Makassar dan dijual dengan harga jauh lebih murah.

Head of Sales Management Sisesa Pusat Jakarta, Satrio Kurniawan, membenarkan informasi ini. Pihaknya mengendus keberadaan produk palsu tersebut melalui media sosial, di mana seorang penjual mempromosikannya secara terang-terangan.

“Penjualnya sudah kami temukan, dia warga Sidrap. Setelah ditanya, dia mengaku mendapatkan barang itu dari tantenya di Makassar,” ujar Satrio, Senin malam (10/3/2025).

Harga Jauh Lebih Murah, Laris di Pasaran

Oknum penjual yang dimaksud, mengakui telah menjual 19 potong mukena dalam waktu kurang dari 10 hari. Mukena palsu itu dijual dengan harga Rp600 ribu hingga Rp700 ribu per potong, sementara harga mukena asli Sisesa mencapai Rp2,5 juta.

“Saya beli dari tante saya Rp550 ribu per potong. Saya kira barang ini tidak dilarang, makanya saya jual online. Banyak peminatnya,” ungkap Satrio, mencontohkan.

Menurut pengakuannya, masih ada 29 potong mukena yang siap dikirim dari Makassar. Namun, pengiriman itu akhirnya dibatalkan setelah pihak Sisesa turun tangan.

Langkah Sisesa: Persuasif atau Hukum?

Satrio mengaku langsung terbang dari Jakarta ke Makassar, lalu ke Sidrap setelah mendapat kabar soal pemalsuan ini. Rencananya, besok (Selasa), ia akan menemui pemasok utama di Makassar untuk melacak sumber barang.

Bersambung…

Kategori
Konawe

Pelayanan Publik Konawe Melesat, Ombudsman Terpukau

KONAWE — Kualitas pelayanan publik di Kabupaten Konawe makin ciamik! Ombudsman RI baru saja mengumumkan hasil penilaian layanan publik di 17 kabupaten/kota di Sulawesi Tenggara (Sultra). Hasilnya? Konawe mencetak skor tertinggi dibanding daerah lainnya.

Kabar menggembirakan ini disampaikan langsung oleh Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sultra, Mastri Susilo, saat menerima kunjungan Bupati Konawe, Yusran Akbar, dan Wakil Bupati, Syamsul Ibrahim, di kantor Ombudsman Sultra, akhir pekan lalu.

“Konawe meraih nilai 88,87, kategori A, dengan opini kualitas Tertinggi. Penilaian ini dilakukan dengan metode ketat, melibatkan berbagai aspek, mulai dari metodologi, locus penilaian, produk layanan, hingga responden,” ujar Mastri.

Bersambung..

Kategori
Enrekang Feature Opini Sidrap

Dari Enrekang ke Sidrap: Kompol Sulkarnain, Polisi Dua Kota di Hatinya

Kompol Sulkarnain bukan polisi biasa. Latar belakangnya unik.

Laporan: Muh Basir Enrekang

SEBELUM menyandang pangkat komisaris polisi (Kompol), ia pernah menimba ilmu di dunia kesehatan.

Lahir di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), 21 Agustus 1978, Sulkarnain awalnya menempuh pendidikan di Sekolah Perawat Kesehatan Polri Ujung Pandang.

Tamat pada 1996, ia sempat mengenyam dunia medis. Namun, panggilan tugas sebagai abdi negara lebih kuat.

Tahun 1999, Sulkarnain resmi bergabung dengan Korps Bhayangkara. Kariernya dimulai dari pangkat Bripda.

Selangkah demi selangkah, ia naik menjadi Briptu (2003), Brigpol (2007), hingga akhirnya menyandang pangkat perwira pada 2008 setelah lulus dari Setukpa.

Jabatan demi jabatan ia jalani. Dari urusan sumber daya manusia di Polrestabes Makassar, Kabag SDM Polres Pangkep, hingga Kapolsek Mamajang.

Kariernya semakin menanjak saat ditunjuk sebagai Wakapolres Enrekang pada 2023. Dan kini, per 9 Maret 2025, ia dipercaya menjadi Wakapolres Sidrap.

Tak banyak yang tahu, Sulkarnain juga seorang akademisi.

Ia mengantongi gelar S.K.M. dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Makassar (2004) dan meraih gelar magister dari Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi LAN RI Makassar pada 2014.

Perjalanan akademiknya menjadi modal berharga dalam menjalankan tugas di kepolisian.

Pemahaman mendalam soal administrasi dan manajemen kesehatan memberikan perspektif berbeda dalam kepemimpinannya.

Dua dekade lebih mengabdi, berbagai penghargaan ia kantongi. Salah satunya, Satyalancana Pengabdian 8 Tahun yang diberikan pada 2006.

Meski kini berada di puncak jabatan sebagai Wakapolres Sidrap, Sulkarnain tetap rendah hati.

Bagi dia, tugas polisi bukan sekadar menegakkan hukum, tapi juga memastikan masyarakat merasa aman dan terlindungi.

Dari seorang siswa perawat, kini menjadi pemimpin di institusi kepolisian. Perjalanan Sulkarnain adalah bukti bahwa pengabdian tak mengenal batas.(*)

Kategori
Buton Buton Utara Politik

PAN Butur dan Politik Bisik-Bisik, Kader Tak Dilibatkan

Buton Utara, katasulsel.com — Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Amanat Nasional (PAN), resmi menginstruksikan seluruh DPW dan DPD untuk segera menjaring calon ketua.

Instruksi ini merupakan tindak lanjut dari hasil Kongres VI PAN yang digelar di Jakarta, 23-24 Agustus 2024.

Tak main-main, perintah itu tertuang dalam surat Nomor: PAN/A/KU-SJ/012/II/2025, yang mengatur teknis pelaksanaan Musyawarah Wilayah (Muswil) dan Musyawarah Daerah (Musda).

Ketentuannya jelas. Kepanitiaan Muswil dan Musda harus terbentuk paling lambat 8 Maret 2025.

Pendaftaran bakal calon formatur DPW dan DPD PAN dibuka dari 9 hingga 17 Maret 2025.

Laporan hasil pendaftaran dikirim ke DPP PAN paling lambat 19 Maret 2025.

Jadwal pelaksanaan Muswil dan Musda ditentukan oleh DPP PAN.

Proses Muswil dan Musda digelar secara hybrid.

Ketua Bapilu DPW PAN Sultra, Sukarman, menegaskan bahwa penjaringan ini harus dilakukan secara terbuka.

Ia mengingatkan agar tidak ada upaya menutup akses bagi siapa pun yang berminat mencalonkan diri.

“Mestinya itu dibuka buat siapa saja,” tegas Sukarman kepada media ini, Senin (10/3/2025).

Butur Bermain Tertutup?

Sejumlah DPD PAN di Sulawesi Tenggara langsung menindaklanjuti instruksi ini dengan membuka proses penjaringan secara transparan.

Bersambung..

Kategori
Buton Utara HEADLINE

Ada ‘Emas Hitam’ di Buton Utara, Pemkab Cepat-cepat Ajukan Izin Garap

Buton Utara, Katasulsel.com – Ada ‘emas hitam’ di Buton Utara. Bukan minyak, tapi aspal.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton Utara serius menggarap potensi ini. Dua titik strategis sudah diincar: Desa Epe, Kecamatan Kulisusu dan Desa Bubu, Kecamatan Kambowa.

Dua izin usaha pertambangan (IUP) kini tengah diajukan ke Pemerintah Pusat melalui jalur Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara.

Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Buton Utara, Zainal Arifin, mengungkapkan rencana ini bukan asal klaim. Ada kajian, ada data, ada hitungan matang.

“Investasi yang masuk bisa tembus Rp2 triliun,” kata Zainal, dilansir dari sultra.antaranews.com.

Alasan Pemkab Buton Utara? Klasik, tapi relevan: keterbatasan dana pemerintah.

APBD tak cukup untuk membangun daerah seluas Buton Utara, yang faktanya lebih besar dari Baubau, Buton, Buton Selatan, dan sebagian Kabupaten Muna.
Sayangnya, luas wilayah tak diiringi dengan infrastruktur mumpuni. Jalan? Masih jauh dari kata ideal.

“Kita butuh sumber pendanaan lain. Investasi ini bisa jadi jalan keluar,” tegasnya.

Namun, semua masih di atas kertas. Pemkab Buton Utara masih menunggu kepastian dari pusat. Jika lampu hijau menyala, investor bisa segera masuk. Efek domino? Lapangan kerja terbuka, ekonomi daerah bergerak, angka pengangguran bisa ditekan.

Tapi, pertanyaannya, berapa lama harus menunggu? Semua mata kini tertuju ke meja para pemangku kebijakan. Restu pusat, kunci segalanya. (*)

Kategori
Makassar

Ayo Kepala Desa di Sulsel Ikut Paralegal Justice Award !

Makassar, katasulsel.com – Kepala desa di Sulawesi Selatan, siap-siap! Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulsel kembali menggelar Paralegal Academy dan Paralegal Justice Award 2025. Kesempatan emas buat kepala desa yang ingin lebih paham hukum dan makin berperan dalam penyelesaian sengketa di desa masing-masing.

Apa Itu Paralegal Academy? Paralegal Academy adalah program pelatihan hukum. Fokusnya? Membekali kepala desa, perangkat desa, dan pemimpin komunitas dengan pemahaman dasar hukum serta keterampilan mediasi. Jadi, kepala desa bisa jadi jembatan hukum antara masyarakat dan sistem peradilan formal. Tak perlu repot ke pengadilan, cukup selesaikan masalah dengan musyawarah!

“Paralegal Academy akan memberikan pelatihan komprehensif bagi kepala desa agar bisa jadi mediator hukum yang efektif,” ujar Puguh, penyuluh hukum madya Kanwil Kemenkum Sulsel dalam rapat kerja DPD Apdesi Sulsel, Sabtu (8/3/2025).

Paralegal Justice Award: Bukan Sekadar Penghargaan! Bagi kepala desa yang sudah berperan aktif dalam menyelesaikan masalah hukum warga, Paralegal Justice Award adalah panggung apresiasi. Penghargaan ini diberikan kepada kepala desa, lurah, atau pemimpin komunitas yang sukses membantu masyarakat dalam penyelesaian sengketa hukum melalui mediasi, konsultasi hukum, dan pendekatan berbasis kearifan lokal.

“Kepala desa adalah garda terdepan dalam penyelesaian konflik di masyarakat. Ini bukan hanya penghargaan, tapi juga bentuk pengakuan atas dedikasi mereka dalam menjaga akses keadilan bagi warga,” lanjut Puguh.

Manfaat? Banyak!

  • Kepala desa makin kredibel di mata masyarakat.
  • Skill hukum meningkat, makin mahir dalam mediasi.
  • Warga terbantu, tak perlu repot ke pengadilan.
  • Jaringan lebih luas, bisa berjejaring dengan kepala desa lain se-Indonesia.

Tak heran, para kepala desa yang hadir dalam sosialisasi ini menyambut antusias. Mereka siap daftar!

Bagaimana Cara Daftarnya? Tenang, Kanwil Kemenkum Sulsel sudah menyiapkan mekanisme pendaftaran dan kriteria penilaian bagi kepala desa yang ingin ikut. Tim penyuluh hukum juga sudah mulai mendata para peserta.

“Kami berharap banyak kepala desa ikut dalam ajang ini. Ini bukan hanya soal penghargaan, tapi bagaimana kepala desa bisa lebih berperan aktif dalam sistem hukum di Indonesia,” ujar Heny, Kepala Divisi Peraturan Perundang-Undangan dan Pembinaan Hukum Kanwil Kemenkum Sulsel.

Jadi, ayo kepala desa di Sulsel, jangan lewatkan kesempatan ini! Ikut Paralegal Academy, daftar Paralegal Justice Award, dan jadilah agen perubahan di desa masing-masing!**