Kategori
HEADLINE

Soal Direktur RS, Bupati dan Wabup Buton Utara Diminta Tahan Emosi, Dengar Suara Rakyat!

Buton Utara, katasulsel.com – Ketua Barisan Relawan Prabowo Nusantara (BRPN) Kabupaten Buton Utara (Butur), Laode Yus Asman, menegaskan bahwa pejabat publik harus siap menerima kritik dan tidak bersikap anti-kritik.

“Kritik dari masyarakat itu penting untuk perbaikan, bukan untuk menjatuhkan. Justru pejabat yang baik harus bisa menjadikannya sebagai masukan demi pelayanan yang lebih baik,” ucap Asman.

Pernyataan ini diungkapkan Asman setelah Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Butur dikabarkan telah melaporkan seorang pengguna Facebook, Laode Andri, yang mengkritik fasilitas rumah sakit yang dinilai kurang memadai.

“Pejabat publik seharusnya siap menerima kritik, karena mereka bekerja untuk rakyat. Jika ada yang tidak siap dikritik, sebaiknya memang tidak menjabat,” tegas Asman.

Asman menekankan bahwa pejabat seharusnya lahir untuk melayani rakyat, bukan menekan kritik yang membangun.

“Dalam kasus ini, seharusnya Direktur RSUD lebih fokus pada peningkatan fasilitas dan layanan, bukan malah sibuk melaporkan kritik,” jelasnya.

Ia juga berharap agar Bupati dan Wakil Bupati Butur menanggapi serius persoalan ini, mengingat masyarakat telah memberikan kepercayaan untuk memimpin daerah.

“Semoga ke depan, pemerintahan Bupati dan Wakil Bupati Butur ini lebih tegas dalam menanamkan budaya transparansi dan keterbukaan terhadap kritik. Yang diperlukan adalah kerja nyata dan inovasi, bukan reaksi emosional terhadap kritik yang wajar,” tutup Asman.

Semoga pernyataan tegas dari Ketua BRPN Butur ini dapat mendorong pemerintah daerah untuk lebih terbuka dan responsif terhadap kritik dari masyarakat. Kritik yang konstruktif seharusnya dijadikan sebagai momentum untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik. (*)

Kategori
Soppeng

Foto Bupati dan Wakil Soppeng Tak Diperjualbelikan, Tetangga Wajo, Enrekang dan Sidrap?

Soppeng, katasulsel.com — Pemkab Soppeng “ngasih kado” unik buat warga! Foto resmi Bupati dan Wakil Bupati Soppeng periode 2025-2030 bisa diunduh gratis melalui laman resmi Pemkab Soppeng!

Langkah ini diambil untuk mencegah oknum yang menawarkan foto Bupati dan Wakil Bupati dengan memperjualbelikannya.

“Hal ini dilakukan untuk menghindari oknum-oknum tertentu yang menawarkan foto Bupati dan Wakil Bupati Soppeng dengan memperjual belikan,” jelas surat edaran yang ditandatangani oleh Sekda Kabupaten Soppeng, Andi Ibrahim Harta Sanjaya.

Surat edaran tersebut bertanggal 7 Maret 2025 dengan nomor 100.3. 4.4./301/ Diskominfo.

“Beberapa Kepala Sekolah Dasar (SD) dan instansi di Kabupaten Soppeng telah menyampaiakan terima kasih atas surat edaran tersebut,” ungkap sumber di lapangan.

Mereka mengapresiasi langkah Pemkab Soppeng dalam memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mendapatkan foto resmi Bupati dan Wakil Bupati Soppeng secara gratis.

“Ini langkah yang sangat positif dan mencerminkan kepedulian Pemkab Soppeng terhadap masyarakat,” ujar salah satu kepala sekolah yang tak ingin disebut namanya.

Jika Soppeng menempuh kebijakan yang sangat populis ini, lantas bagaimana dengan di daerah tetangga seperti Wajo, Sidrap dan Enrekang? Sejauh ini, belum ada informasi pasti yang diperoleh media ini. (*)

Kategori
Jakarta

Ronda Malam: Benteng Terakhir Keamanan Warga di Pinang Ranti

Jakarta, Katasulsel.com Suasana Pos Kamling RT 011/RW 01, Kelurahan Pinang Ranti, Minggu malam (9/3/2025), lebih hidup dari biasanya. Ketua RW 01, H. Wino, dan Ketua LMK, Rudi, mendadak muncul dalam agenda silaturahmi. Sambutan hangat mengalir dari Ketua RT 011, Ardi, dan warga yang tengah berjaga. Tak sekadar kunjungan, ini sinyal kuat: keamanan lingkungan harus tetap jadi prioritas!

Siskamling, Bukan Sekadar Nostalgia!

Ronda malam di RT 011 bukan basa-basi. Dari pukul 23.00 hingga 03.00 dini hari, warga sigap bergantian patroli. Anto, salah satu warga yang rutin ikut berjaga, menegaskan urgensinya.

“Jangan anggap remeh! Siskamling ini bukan sekadar tradisi, tapi kebutuhan. Tanpa ronda, lingkungan bisa rawan tindak kriminal!” tegasnya.

Di tengah gempuran teknologi dan CCTV, ancaman nyata tetap ada. Pencurian, perusakan fasilitas umum, hingga gangguan ketertiban masih mengintai. Maka, kehadiran warga dalam ronda bukan sekadar formalitas, tapi bukti kepedulian.

Ronda Jangan Musiman!

Anto menyelipkan kritik. Ia menyayangkan jika Siskamling hanya semarak saat Ramadan.

“Jangan cuma rajin ronda pas sahur! Setelah Lebaran, semangat ini jangan kendor!” ujarnya.

Ketua RW 01, H. Wino, sependapat. Ia menegaskan keamanan adalah tanggung jawab bersama.

“Warga jangan pasif. Jangan hanya mengandalkan aparat. Ronda ini contoh aksi nyata membangun lingkungan aman!” katanya.

Diskusi ringan menutup kunjungan. Harapan besar melayang: Siskamling bukan sekadar rutinitas, tapi gerakan nyata yang terus berkembang. Pemerintah setempat diharapkan ikut ambil bagian, memberikan dukungan penuh.

Keamanan bukan soal untung-untungan. Ronda malam, benteng pertahanan terakhir warga!

Kategori
HEADLINE Wajo

Narkoba di Wajo: Kejanggalan Barang Bukti, Dugaan ‘Bayar Membayar’, dan Oknum Polisi

Wajo, katasulsel.com — Dugaan penyalahgunaan wewenang dalam kasus narkoba di Wajo diduga melibatkan oknum kepolisian.

Kasus ini bermula dari penangkapan seorang warga bernama Agusdin alias Agu di Desa Ciromanie, Kecamatan Keera, Kabupaten Wajo, pada Selasa, 11 Februari 2025, pukul 17.00 WITA.

Agusdin diduga ditangkap oleh tim Direktorat Narkoba Polda Sulsel saat mengantar satu bal sabu atas perintah Jumadil alias Unyil, yang menerima pesanan dari seseorang bernama DG Situru di Morowali.

Namun, terjadi hal yang mencurigakan. Agusdin yang hanya berperan sebagai kurir, ditangkap dengan kondisi wajah ditutupi lakban, sementara Unyil dan seorang lainnya bernama Bulang juga turut diamankan.

Anehnya, dua hari setelah penangkapan, Unyil dan Bulang dibebaskan setelah diduga ada transaksi uang dalam jumlah yang fantastis. Sementara itu, Agusdin tetap ditahan dan dibawa ke Polda Sulsel untuk diproses hukum lebih lanjut.

Keluarga Agusdin menuding telah terjadi penganiayaan terhadap Agusdin oleh oknum aparat yang menangkapnya, serta mempertanyakan dugaan penggelapan barang bukti.

Pasalnya, sabu yang awalnya disebut berjumlah satu bal, tiba-tiba berubah menjadi setengah bal setelah berada di tangan petugas.

Lebih lanjut, pasca pembebasan Unyil, rumah DG Situru dilempari oleh orang tak dikenal.

Keluarga Agusdin pun melaporkan dugaan penganiayaan serta kejanggalan dalam kasus ini ke pihak kepolisian, namun hingga kini belum ada tindak lanjut yang jelas.

Menanggapi kasus ini, sejumlah pihak menyatakan keprihatinannya dan meminta Kapolda Sulsel untuk bersikap tegas dan mengusut tuntas dugaan penyalahgunaan wewenang oleh oknum anggotanya.

“Kasus ini harus diungkap dengan transparan dan adil. Jangan sampai ada oknum yang bermain di balik kasus narkoba ini,” ujar salah satu warga Sengkang, Wajo yang tak ingin disebut namanya.

Diharapkan kasus ini dapat diselesaikan dengan adil dan transparan. Jangan sampai kepercayaan masyarakat terhadap aparat hukum tercoreng karena tindakan oknum yang tidak bertanggung jawab. (*)

Kategori
Buton Buton Utara

Bupati Buton Utara: OPD Jangan Cuma Habiskan Anggaran, Harus Bisa Hasilkan PAD

Butur, katasulsel.com — Buton Utara (Butur) kembali menggeliat di bawah kepemimpinan Afirudin – Rahman. Tak main-main, Bupati Butur Afirudin mengeluarkan tantangan terbuka kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di wilayahnya: jangan hanya jadi mesin penghabisan anggaran, tapi harus kreatif dalam mencari pendapatan asli daerah (PAD)!

“Kami akan tantang mereka. OPD yang berpotensi menghasilkan PAD harus kreatif, bisa memikirkan cara mendapatkan uang,” tegas Afirudin saat ditemui di Rumah Jabatan (Rujab), Rabu (5/6/2025).

Pernyataan ini menegaskan komitmen pemerintah Buton Utara untuk merombak pola pikir birokrasi yang selama ini lebih banyak bergantung pada alokasi dana pemerintah tanpa inovasi. Afirudin mengingatkan, tanpa perubahan mindset, daerah akan terus bergantung pada anggaran pusat tanpa memiliki daya saing yang kuat.

Dalam arahannya, Bupati menekankan agar OPD tidak hanya sibuk mengelola dan menghabiskan anggaran, tetapi juga memutar otak untuk menggali potensi ekonomi yang bisa meningkatkan kas daerah.

“Jangan sampai OPD hanya jadi institusi yang tugasnya belanja. Harus ada nilai tambah yang bisa dirasakan oleh masyarakat dan pembangunan daerah,” katanya dengan nada tegas.

Langkah ini menjadi gebrakan awal bagi pemerintah Buton Utara untuk mendorong tata kelola daerah yang lebih mandiri. Dengan inovasi yang tepat, OPD diharapkan mampu menciptakan peluang ekonomi yang berkelanjutan, baik melalui sektor pariwisata, perikanan, pertanian, maupun potensi lokal lainnya.

“Banyak potensi daerah yang bisa dikembangkan. Jangan terpaku pada pola lama. Kita harus keluar dari zona nyaman dan mulai berpikir bagaimana caranya daerah ini bisa mandiri,” tambah Afirudin.

Langkah tegas ini menjadi sinyal kuat bahwa era birokrasi nyaman tanpa inovasi di Butur telah berakhir. Kini, para pejabat OPD tak bisa lagi sekadar duduk manis menunggu anggaran turun. Mereka harus berani berpikir kreatif, mencari solusi, dan menciptakan strategi untuk mendongkrak pundi-pundi daerah.

Apakah OPD Butur siap menghadapi tantangan ini? Atau justru tetap nyaman dengan kebiasaan lama? Waktu yang akan menjawab. (*)

Kategori
HEADLINE Wajo

Kasus Murbei Wajo, Jejak Uang Rakyat yang Menguap Tanpa Jejak

Makassar, Katasulsel.com — Penanganan kasus dugaan korupsi pengadaan bibit murbei tahun 2022 di Kabupaten Wajo kembali menjadi sorotan tajam.

Sejumlah aktivis menilai ada kejanggalan yang mengindikasikan korupsi dalam proyek ini.

Salah satunya adalah Firman Amiruddin yang secara lantang mempertanyakan kelanjutan kasus yang ditangani oleh Kejaksaan Negeri Wajo.

Menurut aktivis mahasiswa ini, indikasi korupsi dalam pengadaan bibit murbei tahun 2022 sangat jelas terlihat.

Beberapa kejanggalan yang disorotinya antara lain penggunaan lahan sewa untuk penanaman murbei, dugaan pengaturan pemenang lelang, keberadaan kelompok tani fiktif, serta lokasi pembibitan yang tidak memenuhi syarat.

“Indikasi adanya korupsi dalam proyek murbei tahun 2022 sangat kuat. Untuk itu, kami mendesak pihak kejaksaan untuk segera mengusut tuntas kasus ini dan menindak siapa pun yang terlibat,” tegas Firman di Makassar.

Firman menilai proyek tersebut mubazir dan hanya menjadi ladang pemborosan uang negara.

Dengan anggaran miliaran rupiah, hasil yang diharapkan justru nihil. Alih-alih menghidupkan kembali kejayaan sutera di Kabupaten Wajo, proyek ini malah terbengkalai dan meninggalkan lahan penanaman murbei seperti hutan tak terurus.

“Proyek ini gagal total. Lokasi penanaman murbei dibiarkan begitu saja, tanpa ada pemeliharaan. Dugaan kami, ini karena kelompok tani penerima manfaat proyek ini hanyalah fiktif,” bebernya.

Sebagai informasi, proyek penanaman bibit murbei tahun 2022 merupakan salah satu program Pemerintah Kabupaten Wajo untuk mengembalikan kejayaan industri sutera.

Program ini didanai oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui bantuan keuangan ke Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi (Perindagkop) Kabupaten Wajo, dengan total anggaran mencapai miliaran rupiah.

Meski sudah hampir dua tahun berlalu, kasus ini seolah jalan di tempat.

Akankah Kejaksaan Negeri Wajo benar-benar serius mengusutnya, atau ini hanya akan menjadi satu lagi daftar proyek gagal yang dibiarkan berlalu tanpa pertanggungjawaban? Publik menanti jawaban. (*)

Kategori
Berita

Siap Hadapi Bencana! KSB Membangun Ketahanan, Menyelamatkan Nyawa

Katasulsel.com – Bencana datang tanpa aba-aba, menguji seberapa siap kita dalam menghadapinya. Ketika badai, gempa, atau banjir menerjang, kepanikan bukanlah solusi.

Di sinilah Kampung Siaga Bencana (KSB) memainkan peran penting, yakni membentuk masyarakat yang lebih siap, tanggap, dan sigap menghadapi berbagai bencana alam.

KSB (ksb-pskba-kemensos.com) bukan sekadar program formalitas, melainkan gerakan nyata yang melibatkan semua elemen masyarakat, dari pemerintah hingga individu. Tujuan utamanya adalah membangun komunitas yang tak hanya sadar risiko bencana, tetapi juga mampu mengambil langkah yang konkret untuk mengurangi dampaknya. Masyarakat diajak untuk mengenali potensi bahaya di sekitar, menyusun strategi mitigasi, hingga berlatih menghadapi situasi darurat.

Persiapan adalah kunci utama dalam menghadapi bencana. Oleh karena itu, KSB mengedepankan edukasi berbasis aksi nyata. Warga dilatih membaca tanda-tanda awal bencana, memahami jalur evakuasi yang aman, serta mengetahui cara bertindak dalam keadaan darurat. Simulasi bencana juga dilakukan secara rutin agar setiap individu dapat bereaksi cepat, tanggap dan efektif saat bencana benar-benar terjadi.

Selain membangun kesadaran, KSB juga memastikan kesiapan logistik di setiap kampung. Mulai dari tempat perlindungan darurat, alat komunikasi cadangan, hingga peralatan pertolongan pertama, semua disiapkan agar dapat digunakan dengan maksimal ketika bencana datang. Sistem peringatan dini juga menjadi bagian penting dalam program ini, membantu masyarakat merespons bahaya lebih cepat dan mengurangi potensi kerugian.

Relawan menjadi tulang punggung keberhasilan KSB. Dengan pelatihan profesional, mereka dipersiapkan untuk menjadi garda terdepan dalam penyelamatan, baik dalam evakuasi, pertolongan pertama, maupun koordinasi dengan lembaga terkait seperti BPBD dan dinas sosial. Dengan keberadaan relawan yang sigap, dampak bencana dapat ditekan seminimal mungkin.

Namun, kesiapsiagaan tidak hanya berhenti pada relawan atau peralatan darurat. Setiap anggota masyarakat memiliki peran penting di dalamnya. Mulai dari memahami tanda-tanda alam, menyusun rencana darurat keluarga, hingga aktif dalam pelatihan KSB, semua langkah kecil ini bisa berdampak besar saat bencana benar-benar terjadi.

Di era perubahan iklim yang kian ekstrem dan meningkatnya frekuensi bencana, tidak ada alasan untuk lengah. KSB hadir bukan sekadar inisiatif jangka pendek, tetapi sebagai investasi jangka panjang dalam menciptakan komunitas yang lebih kuat dan mandiri menghadapi ancaman alam. Ketika masyarakat bergerak bersama, ketangguhan bukan lagi sekadar impian.

 

Kampung Siaga Bencana juga membuka peluang bagi masyarakat untuk lebih aktif terlibat dalam berbagai pelatihan dan kegiatan penguatan komunitas. Tidak hanya belajar teori, tetapi juga praktik langsung dalam menangani situasi darurat. Kesadaran dan aksi nyata inilah yang akan menjadi fondasi kuat dalam menghadapi berbagai ancaman bencana yang mungkin terjadi di masa depan.

Tips Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Alam

Kenali Risiko di Sekitar

Ketahui jenis bencana yang berpotensi terjadi di daerah Anda, seperti banjir, gempa bumi, atau tanah longsor.

Susun Rencana Darurat

Buat jalur evakuasi, tentukan titik kumpul keluarga, dan siapkan tas siaga berisi kebutuhan darurat.

Latihan Secara Berkala

Ikuti simulasi bencana untuk melatih kesiapsiagaan dan mengetahui langkah yang harus diambil dalam kondisi darurat.

Sediakan Peralatan Darurat

Simpan perbekalan penting seperti makanan tahan lama, air minum, obat-obatan, senter, dan baterai cadangan.

Pantau Informasi Resmi

Selalu ikuti informasi dari BMKG, BNPB, dan lembaga resmi lainnya untuk mendapatkan peringatan dini dan arahan terkait bencana.

Ingin tahu lebih banyak tentang Kampung Siaga Bencana dan bagaimana Anda bisa terlibat? Kunjungi situs resmi ksb-pskba-kemensos.com untuk mendapatkan informasi lengkap tentang program, pelatihan, serta berita terbaru seputar kesiapsiagaan bencana di Indonesia.

Jangan menunggu hingga bencana datang untuk bertindak. Bergabunglah dengan KSB dan jadilah bagian dari perubahan nyata. Bersama, kita bisa membangun masa depan yang lebih aman!

Kategori
Kolaka

Mabes Polri Segel Alat Berat di Kolaka Utara

Kolaka Utara, katasulsel.com – Drama tambang ilegal di Kolaka Utara (Kolut) memasuki babak baru. Mabes Polri akhirnya turun tangan dengan menyegel sejumlah alat berat yang beroperasi di wilayah PT Kasmar Tiar Raya. Police line terpasang, aktivitas pertambangan lumpuh!

Langkah tegas ini dilakukan sebagai respons atas dugaan eksploitasi liar yang berpotensi merusak lingkungan dan merugikan negara. Aksi penyegelan yang dilakukan pada Rabu (5/3/2025) memicu berbagai reaksi dari publik, termasuk aktivis lingkungan yang selama ini menyoroti keberadaan tambang di wilayah tersebut.

Suara Aktivis: Tidak Ada Ampun untuk Perusak Lingkungan! Direktur Pemerhati Lingkungan dari Forum Alam Nusantara, Fatahillah, memberikan dukungan penuh terhadap langkah aparat.

“Ini bukan main-main! Sudah terlalu lama praktik seperti ini dibiarkan. Mabes Polri harus mengusut sampai ke akar-akarnya,” tegasnya, Jumat (6/3/2025) malam.

Menurutnya, eksploitasi tambang ilegal bukan hanya ancaman bagi ekosistem, tetapi juga berpotensi menyebabkan kerugian negara dalam jumlah fantastis.

“Kami akan terus mengawal kasus ini sampai ke meja hijau. Tidak ada kompromi dengan mafia tambang!” lanjutnya dengan nada geram.

Bahkan, Forum Alam Nusantara dikabarkan tengah menyiapkan gugatan hukum terkait dugaan kerusakan lingkungan akibat aktivitas tambang di Kolut. Mereka juga berencana mendatangi Mabes Polri untuk menyuarakan aspirasi secara langsung.

Pihak Perusahaan: Kami Bekerja Secara Legal! Di sisi lain, seorang karyawan PT Kasmar Tiar Raya yang enggan disebutkan namanya merasa heran dengan langkah kepolisian.

“Kami beroperasi sesuai aturan. Kenapa tiba-tiba alat berat dan dump truck kami dipasangi police line?” ujarnya.

Ia mengungkapkan bahwa saat penyegelan berlangsung, aktivitas pengangkutan bahan tambang ke kapal tongkang di Jetty Kasmar Tiar Raya II masih berjalan. Menurutnya, material yang dikapalkan berasal dari lahan dengan izin resmi.

“Kami sendiri tidak paham alasan penyegelan ini. Kalau memang ada dugaan pelanggaran, seharusnya ada sosialisasi atau koordinasi lebih dulu,” tambahnya.

Menanti Kejelasan Hukum Hingga berita ini diterbitkan, Kapolres Kolaka maupun perwakilan Mabes Polri belum memberikan keterangan resmi terkait penyegelan ini. Publik kini menantikan kepastian hukum atas kasus yang semakin panas ini. Apakah ini akhir dari praktik tambang ilegal di Kolut? Ataukah ada skenario lain yang belum terungkap? (*)

Kategori
Soppeng

Berita Kabupaten Soppeng Hari Ini – Kabar Terbaru Terkini

Kategori
Sidrap

Usai Kuliah Umum, ITKES Muhammadiyah Sidrap Lanjut Buka Puasa Bersama

Sidrap, katasulsel.com — Bupati Sidrap, H. Syaharuddin Alrif, S.IP., MM, tampil sebagai pembicara utama dalam kuliah umum di Institut Teknologi Kesehatan dan Sains (ITKES) Muhammadiyah Sidrap, Sore ini, Jumat, 7 Maret 2025.

Kegiatan ini merupakan agenda rutin akademik dengan tema “Pendidikan Unggul Pondasi Kemajuan Daerah” untuk semester genap Tahun Akademik 2024/2025.

Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Sidrap Dr. Drs. Kiyai H. Samsu Tang, M.Pd., menyampaikan bahwa kuliah umum ini diharapkan menjadi wadah strategis dalam meningkatkan wawasan mahasiswa terkait peran pendidikan tinggi dalam membangun daerah.

“Kami ingin mahasiswa memahami bahwa keberhasilan suatu daerah sangat bergantung pada kualitas sumber daya manusia yang dihasilkan oleh institusi pendidikan,” ujar Rektor ITKESMu.

Acara ini dikonfirmasi akan dihadiri lebih dari 2.000 peserta, termasuk mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan. Selain itu, civitas akademika, keluarga besar Muhammadiyah, organisasi otonom, serta pimpinan Amal Usaha Muhammadiyah dan Aisyiyah turut memeriahkan kegiatan ini.

Setelah kuliah umum, suasana kebersamaan semakin terasa dengan agenda buka puasa bersama. Kegiatan ini melibatkan seluruh elemen kampus dan warga masyarakat sekitar. Sebelum berbuka, hadirin akan mendapatkan siraman rohani melalui kultum yang disampaikan oleh Kiyai H. Abd. Kalam Fatta, M.Kes.

Sebagai bentuk apresiasi terhadap sinergi antara kampus dan pemerintah daerah, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah, Dr. Drs. Kiyai H. Samsu Tang, M.Pd., akan menyerahkan Piagam SinergiMU Sidenreng Rappang Maju Sejahtera kepada Bupati Sidrap.

Pemberian piagam sinergiMu Sidenreng Rappang Maju Sejahtera adalah komitmen PDM dalam mendukung penuh 14 program unggulan Bupati dan Wakil Bupati Sidrap. (*)

Kategori
Sidrap

Bupati Sidrap ‘Mengajar’ di ITKES Muhammadiyah Sore Ini

Sidrap, Katasulsel.com – Bupati Sidrap, H Syaharuddin Alrif, S.IP., MM, akan menjadi pembicara tunggal dalam kuliah umum di Institut Teknologi Kesehatan dan Sains (ITKES) Muhammadiyah Sidrap, sore ini, Jumat, 7 Maret 2025.

Acara ini diadakan sebagai bagian dari agenda akademik yang rutin digelar oleh kampus tersebut.

Mengusung tema “Pendidikan Unggul, Pondasi Kemajuan Daerah”, kuliah umum ini menjadi wadah bagi mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan (tendik) untuk mendalami peran pendidikan dalam pembangunan daerah.

Kehadiran bupati, diharapkan dapat memberikan perspektif baru tentang hubungan antara kebijakan pemerintah daerah dan pengembangan SDM berkualitas.

Rektor ITKES Muhammadiyah Sidrap, Dr. Muhammad Tahir, SKM., M.Kes, mengonfirmasi bahwa acara ini akan dihadiri oleh sekitar 2.000 peserta.

“Kami ingin mahasiswa memahami bahwa pendidikan tinggi bukan hanya tentang akademik, tetapi juga bagaimana ilmu yang diperoleh dapat berkontribusi bagi kemajuan daerah,” ujarnya melalui ujung telepon genggamnya.

Dalam ekosistem pendidikan tinggi, kuliah umum seperti ini menjadi momentum penting untuk membangun wawasan mahasiswa, terutama di bidang kesehatan dan sains.

Selain itu, pendidikan nonformal juga mendapat perhatian dalam pengembangan skill yang lebih aplikatif di lapangan.

ITKES Muhammadiyah Sidrap terus berkomitmen menghadirkan tokoh-tokoh inspiratif guna memberikan wawasan luas bagi sivitas akademika.

Diharapkan, kegiatan ini dapat memotivasi mahasiswa untuk lebih siap menghadapi tantangan global dengan tetap berpijak pada nilai-nilai lokal dan budaya akademik yang kuat.(*)

Kategori
HEADLINE

Kronologi dan Fakta-fakta Dibalik Terbakarnya Rumah Milik Ustadz di Sidrap

Sidrap, katasulsel.com — Sidrap kembali dihebohkan dengan kebakaran hebat yang melahap satu unit rumah panggung milik seorang ustadz.

Insiden itu terjadi pada Kamis, 6 Maret 2025, sekitar pukul 15.45 WITA di Dusun 1 Sudatu, Desa Teteaji, Kecamatan Tellu Limpoe, Kabupaten Sidrap.

Rumah megah milik Ustadz Abdul Rahman Dahlan, ludes terpanggang api sore itu.

Berikut ini kronologi dan beberapa fakta dibalik terbakarnya rumah tersebut;

Api Bermula dari Plafon

Kebakaran ini berawal dari percikan api yang muncul di plafon teras rumah. Plafon yang terbuat dari bahan profil lembar sari diduga mengalami masalah listrik hingga memicu percikan api.

Saksi pertama yang melihat kejadian ini adalah Amir (45), seorang petani yang juga ipar korban.

Ia melihat percikan api pada bola lampu di teras rumah dan segera berlari untuk mencoba memadamkan api. Namun, bahan plafon yang mudah terbakar justru membuat api semakin cepat menjalar.

Kategori
Berita

Berita Kabupaten Enrekang Hari Ini – Kabar Terbaru Terkini

Kategori
Berita

Berita Kabupaten Sidrap Hari Ini – Kabar Terbaru Terkini

Kategori
Berita Sidrap

Usai Kuliah Umum, ITKES Muhammadiyah Sidrap Lanjut Buka Puasa Bersama

Sidrap, katasulsel.com — Bupati Sidrap, H. Syaharuddin Alrif, S.IP., MM, tampil sebagai pembicara utama dalam kuliah umum di Institut Teknologi Kesehatan dan Sains (ITKES) Muhammadiyah Sidrap, Sore ini, Jumat, 7 Maret 2025.

Kegiatan ini merupakan agenda rutin akademik dengan tema “Pendidikan Unggul Pondasi Kemajuan Daerah” untuk semester genap Tahun Akademik 2024/2025.

Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Sidrap Dr. Drs. Kiyai H. Samsu Tang, M.Pd., menyampaikan bahwa kuliah umum ini diharapkan menjadi wadah strategis dalam meningkatkan wawasan mahasiswa terkait peran pendidikan tinggi dalam membangun daerah.

“Kami ingin mahasiswa memahami bahwa keberhasilan suatu daerah sangat bergantung pada kualitas sumber daya manusia yang dihasilkan oleh institusi pendidikan,” ujar Rektor ITKESMu.

Acara ini dikonfirmasi akan dihadiri lebih dari 2.000 peserta, termasuk mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan. Selain itu, civitas akademika, keluarga besar Muhammadiyah, organisasi otonom, serta pimpinan Amal Usaha Muhammadiyah dan Aisyiyah turut memeriahkan kegiatan ini.

Setelah kuliah umum, suasana kebersamaan semakin terasa dengan agenda buka puasa bersama. Kegiatan ini melibatkan seluruh elemen kampus dan warga masyarakat sekitar. Sebelum berbuka, hadirin akan mendapatkan siraman rohani melalui kultum yang disampaikan oleh Kiyai H. Abd. Kalam Fatta, M.Kes.

Sebagai bentuk apresiasi terhadap sinergi antara kampus dan pemerintah daerah, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah, Dr. Drs. Kiyai H. Samsu Tang, M.Pd., akan menyerahkan Piagam SinergiMU Sidenreng Rappang Maju Sejahtera kepada Bupati Sidrap.

Pemberian piagam sinergiMu Sidenreng Rappang Maju Sejahtera adalah komitmen PDM dalam mendukung penuh 14 program unggulan Bupati dan Wakil Bupati Sidrap. (*)

Kategori
Kampusiana Sidrap

Bupati Sidrap ‘Mengajar’ di ITKES Muhammadiyah Sore Ini

Sidrap, Katasulsel.com – Bupati Sidrap, H Syaharuddin Alrif, S.IP., MM, akan menjadi pembicara tunggal dalam kuliah umum di Institut Teknologi Kesehatan dan Sains (ITKES) Muhammadiyah Sidrap, sore ini, Jumat, 7 Maret 2025.

Acara ini diadakan sebagai bagian dari agenda akademik yang rutin digelar oleh kampus tersebut.

Mengusung tema “Pendidikan Unggul, Pondasi Kemajuan Daerah”, kuliah umum ini menjadi wadah bagi mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan (tendik) untuk mendalami peran pendidikan dalam pembangunan daerah.

Kehadiran bupati, diharapkan dapat memberikan perspektif baru tentang hubungan antara kebijakan pemerintah daerah dan pengembangan SDM berkualitas.

Rektor ITKES Muhammadiyah Sidrap, Dr. Muhammad Tahir, SKM., M.Kes, mengonfirmasi bahwa acara ini akan dihadiri oleh sekitar 2.000 peserta.

“Kami ingin mahasiswa memahami bahwa pendidikan tinggi bukan hanya tentang akademik, tetapi juga bagaimana ilmu yang diperoleh dapat berkontribusi bagi kemajuan daerah,” ujarnya melalui ujung telepon genggamnya.

Dalam ekosistem pendidikan tinggi, kuliah umum seperti ini menjadi momentum penting untuk membangun wawasan mahasiswa, terutama di bidang kesehatan dan sains.

Selain itu, pendidikan nonformal juga mendapat perhatian dalam pengembangan skill yang lebih aplikatif di lapangan.

ITKES Muhammadiyah Sidrap terus berkomitmen menghadirkan tokoh-tokoh inspiratif guna memberikan wawasan luas bagi sivitas akademika.

Diharapkan, kegiatan ini dapat memotivasi mahasiswa untuk lebih siap menghadapi tantangan global dengan tetap berpijak pada nilai-nilai lokal dan budaya akademik yang kuat.(*)

Kategori
Ragam

Sengaja Tinggalkan Puasa di Bulan Ramadan, Jelas Dosa Besar

Katasulsel.com – Ramadan adalah bulan yang penuh berkah dan menjadi kewajiban bagi setiap Muslim yang memenuhi syarat untuk menjalankan ibadah puasa.

Namun, masih ada sebagian orang yang memilih untuk tidak berpuasa, baik karena alasan yang dibenarkan dalam Islam maupun karena mengabaikan kewajiban ini. Lalu, apa konsekuensinya bagi mereka yang tidak berpuasa di bulan Ramadan?

Siapa yang Dibolehkan Tidak Berpuasa?

Dalam Islam, ada beberapa golongan yang mendapatkan keringanan untuk tidak berpuasa, di antaranya:

  1. Orang sakit yang tidak mampu menjalankan puasa dan dikhawatirkan kesehatannya memburuk.
  2. Musafir (orang yang sedang dalam perjalanan jauh) yang mengalami kesulitan jika berpuasa.
  3. Wanita hamil dan menyusui jika khawatir terhadap kesehatan diri sendiri atau bayinya.
  4. Orang yang sudah lanjut usia yang tidak mampu berpuasa.
  5. Wanita yang sedang haid atau nifas karena mereka diharamkan untuk berpuasa.

Bagi mereka yang termasuk dalam kategori ini, Islam memberikan keringanan berupa mengganti puasa di hari lain (qadha) atau membayar fidyah sesuai kondisi yang berlaku.

Bagaimana dengan yang Sengaja Tidak Berpuasa?

Berbeda dengan mereka yang memiliki uzur syar’i (alasan sah), orang yang sengaja tidak berpuasa tanpa alasan yang dibenarkan dalam Islam dianggap berdosa besar. Rasulullah SAW bersabda:

“Barang siapa berbuka (tidak berpuasa) satu hari di bulan Ramadan tanpa adanya rukhshah (keringanan) yang diberikan Allah kepadanya, maka ia tidak akan bisa menggantinya dengan puasa sepanjang tahun walaupun ia melakukannya.”
(HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, dan At-Tirmidzi)

Artinya, satu hari meninggalkan puasa dengan sengaja tidak bisa ditebus meskipun seseorang berpuasa sepanjang tahun. Ini menunjukkan betapa besar konsekuensi meninggalkan kewajiban puasa di bulan Ramadan.

Konsekuensi Tidak Puasa di Bulan Ramadan

  1. Dosa Besar
    Tidak berpuasa tanpa alasan yang dibenarkan merupakan pelanggaran terhadap perintah Allah. Hal ini termasuk dalam dosa besar yang bisa menghapus keberkahan hidup.
  2. Wajib Mengganti (Qadha) dan Membayar Kafarat
    Jika seseorang dengan sengaja membatalkan puasa karena hubungan suami istri di siang hari Ramadan, maka ia harus mengganti puasa tersebut dan membayar kafarat, yaitu:
    • Memerdekakan seorang budak (jika masih ada).
    • Jika tidak mampu, berpuasa dua bulan berturut-turut.
    • Jika tidak mampu juga, memberi makan 60 orang miskin.
  3. Menurunkan Keimanan dan Ketakwaan
    Puasa bukan sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga latihan spiritual untuk meningkatkan ketakwaan. Jika seseorang dengan sengaja meninggalkan puasa, maka kesempatan untuk memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah pun hilang.
  4. Mendapatkan Hukuman di Akhirat
    Dalam beberapa hadis, disebutkan bahwa orang yang sengaja meninggalkan puasa tanpa alasan yang dibenarkan akan mendapat hukuman berat di akhirat. Salah satunya dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban, di mana Rasulullah SAW melihat orang-orang yang perutnya membesar seperti rumah, karena mereka meninggalkan puasa dengan sengaja.

Puasa Ramadan adalah kewajiban yang harus dijalankan oleh setiap Muslim yang memenuhi syarat. Jika seseorang memiliki uzur syar’i, maka Islam memberikan solusi dengan qadha atau fidyah. Namun, bagi yang meninggalkannya dengan sengaja, konsekuensinya sangat berat baik di dunia maupun di akhirat.

Oleh karena itu, sebagai umat Islam, kita harus berusaha menjalankan ibadah puasa dengan penuh kesadaran dan keikhlasan. Ramadan bukan hanya tentang menahan lapar, tetapi juga momen untuk memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah. Jangan sampai kita menyesal di kemudian hari karena menyia-nyiakan kesempatan yang berharga ini. (*)

Kategori
Sidrap

Polsek Dua Pitue – Sidrap ‘Siaga’, Tarawih Jadi Lebih Tenang

Sidrap, katasulsel.com – Bulan Ramadhan identik dengan ibadah, tapi juga jadi celah bagi pelaku kejahatan. Tak mau kecolongan, Polsek Dua Pitue, Polres Sidrap, memperketat keamanan dengan patroli dan pengamanan shalat tarawih, Kamis (06/03/2025).

Kapolsek Dua Pitue, IPTU Amiruddin, menegaskan bahwa langkah ini untuk memastikan jamaah bisa beribadah dengan tenang. “Kami tidak ingin ada gangguan keamanan sekecil apa pun. Personel sudah kami sebar di titik-titik rawan dan masjid-masjid,” tegasnya.

Bukan sekadar jaga masjid, patroli juga menyisir pemukiman yang ditinggal penghuni saat tarawih. Polisi mengingatkan warga agar lebih waspada terhadap pencurian kendaraan dan aksi kriminal lainnya. “Ramadhan jangan sampai malah jadi bulan panen bagi maling,” tambahnya.

Respon masyarakat? Positif. “Lebih tenang, lebih khusyuk. Polisi berjaga, kami tinggal fokus ibadah,” ujar seorang jamaah yang tak mau disebut namanya.

Dengan pengamanan ini, Ramadhan di wilayah hukum Polsek Dua Pitue diharapkan tetap aman dan kondusif. Ibadah lancar, kriminalitas terpangkas. Polisi siaga, warga pun lega. (*)

Kategori
Jakarta

Bantuan Palestina dari Perusahaan Terafiliasi Israel? Ketua MUI: Itu Kamuflase

Jakarta, katasulsel.com – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Prof. Sudarnoto Abdul Hakim, menegaskan bahwa bantuan kemanusiaan dari perusahaan-perusahaan yang terafiliasi dengan Israel untuk Palestina hanyalah ilusi kepedulian. Menurutnya, hal itu tak lebih dari kamuflase untuk menutupi kepentingan bisnis mereka.

“Kalau memang peduli, hentikan bisnis dengan Israel! Jangan di satu sisi kasih bantuan, tapi di sisi lain tetap menyokong ekonomi negara yang menindas rakyat Palestina,” kata Prof. Sudarnoto dalam acara Taujihat Palestina bertema Membasuh Luka Palestina 2025 di Jakarta, Selasa (5/3/2025).

MUI bersama Baznas dan organisasi filantropi lainnya di Indonesia terus menyerukan aksi boikot terhadap produk-produk Israel serta perusahaan yang memiliki keterkaitan bisnis dengan negara tersebut.

Boikot atau Omong Kosong?

Boikot bukan hanya seruan kosong. Prof. Sudarnoto menilai, ini adalah langkah nyata untuk melemahkan ekonomi Israel yang selama ini menjadi sumber daya utama dalam menindas Palestina.

“Jangan terbuai dengan drama kemanusiaan yang dimainkan oleh perusahaan-perusahaan ini. Israel terus melanggar kesepakatan gencatan senjata, dan sampai sekarang mereka masih membombardir Gaza,” tegasnya.

Faktanya, menurut laporan Al Jazeera, meski gencatan senjata mulai berlaku pada 19 Januari 2025, militer Israel tetap melancarkan serangan brutal yang menewaskan lebih dari 124 warga Palestina. Tak cukup sampai di situ, menjelang Ramadan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu justru menutup akses bantuan kemanusiaan ke Gaza, memperburuk penderitaan rakyat Palestina.

Fatwa MUI: Boikot Produk Terafiliasi Israel!

Aksi boikot bukan sekadar wacana. MUI sudah mengeluarkan Fatwa Nomor 83 Tahun 2023 yang melarang umat Islam membeli produk-produk yang secara langsung atau tidak langsung menyokong Israel. Fatwa ini terus diperkuat dalam musyawarah kerja nasional MUI.

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia (YKMI) bahkan telah mengidentifikasi sejumlah perusahaan yang diduga memiliki keterkaitan bisnis dengan Israel, di antaranya:

  • Danone Aqua – Berinvestasi di perusahaan pangan Israel.
  • Unilever – Bekerja sama dengan jaringan distribusi milik Israel.
  • Nestlé – Memiliki saham di perusahaan Israel yang beroperasi di Palestina.
  • Coca-Cola – Memiliki pabrik di permukiman ilegal di Palestina.
  • PepsiCo – Anak perusahaannya meraih keuntungan dari bisnis di Palestina.
  • Kraft Foods – Memiliki jejak investasi yang mendukung Israel.
  • Procter & Gamble – Memiliki pusat riset di wilayah pendudukan Palestina.
  • Mondelez International – Berinvestasi di perusahaan rintisan Israel.
  • Johnson & Johnson – Mendukung kebijakan Israel di wilayah pendudukan.
  • McDonald’s – Menyediakan makanan bagi militer Israel dan pemukim ilegal.

“Kami menyerukan kepada masyarakat untuk tegas dan konsisten dalam boikot ini. Jangan sampai kita membiayai peluru yang membunuh rakyat Palestina,” tutup Prof. Sudarnoto.

Seruan ini semakin menggema. Kini, pertanyaannya: Apakah Anda masih mendukung produk-produk yang terafiliasi dengan Israel? Atau saatnya beralih ke produk yang lebih berpihak pada kemanusiaan?

Kategori
Wajo

Aspal Wajo Habiskan Rp5,3 Miliar, Mulus di Laporan, Nyata di Kubangan

Wajo, Katasulsel.com – Infrastruktur jalan di Kabupaten Wajo masih menjadi persoalan besar. Dari total 310 ruas jalan yang ada, ratusan kilometer mengalami kerusakan, mulai dari ringan hingga berat.

Data terbaru dari Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) Kabupaten Wajo tahun 2024 mencatat, sepanjang 536,629 km jalan masuk kategori rusak berat.

Sementara itu, 45,064 km mengalami kerusakan ringan, dan 54,149 km dalam kondisi sedang. Hanya 367,943 km yang masih dalam keadaan baik.

Kepala Dinas PUPRP Wajo, Andi Pameneri, menegaskan bahwa jalan yang dikategorikan “mantap” adalah yang berstatus baik dan sedang. “Jalan mantap di Kabupaten Wajo pada 2024 mencapai 422,092 km atau sekitar 42,05 persen,” jelasnya.

Meski demikian, Pemkab Wajo terus berupaya memperbaiki infrastruktur jalan. Salah satu langkah konkret yang telah dilakukan adalah pengaspalan di sejumlah titik di Kota Sengkang.

Sebanyak 15 ruas jalan di Kecamatan Tempe telah mendapatkan perbaikan dengan aspal hotmix. Proyek ini menghabiskan anggaran sebesar Rp5,3 miliar dari APBD 2024.

Beberapa jalan yang telah diaspal antara lain Jalan Beringin, Lembu, Andi Magga, Andi Macca, Veteran, Irian, Lamungkace-Toadamang, Kejaksaan, Rejeki, Nusa Indah, Elang, Sungai Walanae, Muhammadiyah, dan Maluku.

Upaya perbaikan infrastruktur di Wajo menghadapi tantangan besar setelah pemerintah pusat memangkas Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik. Kabupaten Wajo kehilangan anggaran pembangunan sebesar Rp69 miliar.

Bersambung…