Dalam dunia jurnalistik, setiap zaman memiliki tantangannya sendiri. Di era yang serba digital ini, wartawan tidak lagi dapat membatasi dirinya hanya pada kemampuan membuat berita.

Oleh: Edy Basri
Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) Kabupaten Sidrap

UNTUK dapat bertahan dan berkembang dalam industri ini, wartawan harus menjadi melek digital, paling tidak mengenal dan memahami dunia digital itu sendiri. Jika tidak, wartawan akan terbelakang, mereka akan tergerus dengan zaman

Wartawan harus melangkah maju seiring perkembangan teknologi, agar tetap relevan dan dapat memberikan informasi yang berkualitas kepada masyarakat.

Era digital telah mengubah lanskap media secara drastis. Konsumsi berita telah beralih dari media cetak ke platform digital seperti situs web berita, media sosial, dan aplikasi berita di ponsel pintar.

Wartawan tidak hanya harus menguasai kemampuan menulis yang baik, tetapi juga harus mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan tren digital. Mereka harus mampu menggunakan alat-alat digital untuk mencari, mengumpulkan, dan menyajikan berita secara efektif.

Salah satu alasan penting mengapa wartawan harus melek digital adalah karena perubahan perilaku konsumen berita. Masyarakat modern cenderung mengakses berita secara online dan melalui perangkat mobile. Informasi yang mereka butuhkan harus tersedia dengan cepat dan mudah diakses. Wartawan harus menguasai platform digital dan strategi distribusi konten yang efektif agar berita yang mereka hasilkan dapat menjangkau khalayak yang lebih luas.

Selain itu, perkembangan teknologi juga memungkinkan wartawan untuk menggunakan berbagai alat baru dalam pekerjaan mereka. Teknologi seperti big data, kecerdasan buatan (AI), dan analisis data dapat digunakan untuk memperoleh wawasan yang lebih dalam tentang tren dan preferensi masyarakat. Dengan pemahaman yang kuat tentang alat-alat ini, wartawan dapat menciptakan konten yang lebih relevan dan menarik bagi audiens mereka.

Namun, menjadi melek digital tidak hanya sebatas mengenal teknologi. Wartawan juga harus memahami etika digital dan memiliki kemampuan kritis dalam menghadapi informasi yang beredar di dunia maya.

Mereka harus mampu memverifikasi fakta, mengenali berita palsu (hoaks), dan menyajikan informasi yang akurat dan terpercaya kepada pembaca. Dalam era di mana informasi mudah disebarluaskan dan manipulasi lebih mudah dilakukan, wartawan memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga integritas jurnalistik.

Sebagai wartawan, tidaklah cukup hanya mengandalkan keterampilan menulis dan pengetahuan tentang berita. Wartawan harus melek digital untuk dapat terus bersaing dan bertahan di era yang terus berubah ini. Mereka harus aktif dalam mempelajari dan menguasai perkembangan teknologi, mengikuti tren digital, dan memanfaatkannya untuk menghasilkan konten yang berkualitas dan informatif.

Organisasi seperti Ikatan Wartawan Online (IWO) berperan penting dalam mendorong wartawan untuk terus belajar dan mengembangkan diri dalam era digital. IWO Sidrap sebagai bagian dari organisasi yang saya pimpin saya ini, tentu memiliki tanggung jawab untuk memberikan pelatihan dan sumber daya yang diperlukan bagi anggota, agar dapat menguasai keterampilan digital.

Melalui program pelatihan dan workshop yang akan kami laksanakan di Sidrap medio Juli ini, IWO Sidrap dihrapkan dapat memberikan wartawan akses ke pengetahuan dan keterampilan terkini dalam bidang jurnalistik digital.

Ini meliputi penulisan berita online yang efektif, penggunaan media sosial untuk memperluas jangkauan berita, analisis data untuk memahami tren dan preferensi pembaca, serta keamanan digital untuk melindungi diri mereka sendiri dan sumber informasi.

Selain itu, IWO Sidrap juga dapat membantu wartawan dalam membangun jejaring dan kolaborasi dengan profesional media digital lainnya. Dengan berbagi pengetahuan dan pengalaman, wartawan dapat saling mendukung dan bertukar informasi tentang praktik terbaik dalam jurnalistik digital.

Namun, peran IWO Sidrap tidak hanya terbatas pada pelatihan dan pengembangan individu wartawan. Organisasi ini juga harus bekerja sama dengan pemerintah dan lembaga terkait untuk mendorong regulasi yang memadai dalam menghadapi tantangan digital. Ini termasuk perlindungan terhadap kebebasan pers, privasi data, serta penanganan berita palsu dan disinformasi.

Dalam era digital yang terus berkembang, wartawan memiliki kesempatan besar untuk mengubah dan memperkaya jurnalisme. Dengan memanfaatkan teknologi dan alat digital dengan bijak, mereka dapat menjangkau audiens yang lebih luas, menghadirkan berita yang lebih mendalam dan terkini, serta mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam proses jurnalisme.

Sebagai wartawan, kita harus menyadari bahwa adaptasi terhadap perubahan adalah kunci keberhasilan. Dalam menghadapi era digital ini, melek digital bukanlah pilihan, tetapi kebutuhan. Wartawan harus melangkah maju dan terus belajar, mengikuti tren teknologi, dan mengembangkan keterampilan digital mereka. Dengan demikian, mereka akan tetap relevan dan berkontribusi secara positif dalam industri jurnalistik di era digital ini.

Dalam peran mereka sebagai penjaga kebebasan pers dan pilar demokrasi, wartawan harus melangkah maju, menjadi melek digital, dan menghadapi tantangan era digital dengan keterampilan dan pengetahuan yang memadai. Hanya dengan demikian, mereka dapat terus memberikan informasi yang akurat, berkualitas, dan bermanfaat bagi masyarakat yang semakin terhubung dan bergantung pada dunia digital.(*)

Dapatkan berita terbaru di Katasulsel.com