Sudah hampir 4 tahun lamanya jalur vital poros Sidrap-Soppeng Sulsel ini rusak parah. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) seolah acuh tak acuh. Harapan itu pun telah nyaris sirnah, kesabaran berubah jadi amarah dan kecewa yang mendalam

Oleh: Muhammad Ahlan
Ketua Forum Peduli Mustadh’afin

Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan (Sulsel), sebuah daerah yang subur dan potensial untuk berbagai sektor pembangunan. Namun, sayangnya, salah satu jalan provinsi yang menjadi poros vital dalam menghubungkan Kabupaten Sidrap dengan Kabupaten Soppeng, telah menjadi pemandangan yang memilukan.

Jalan Provinsi Poros Kabupaten Sidrap-Kabupaten Soppeng, yang menghubungkan dua wilayah tersebut, sudah hampir empat tahun lamanya terbengkalai dan rusak parah. Tidak kunjung diperbaiki oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel), keadaan ini memberikan dampak buruk yang nyata bagi masyarakat Sidrap dan wilayah sekitarnya.

Pentingnya Jalan Poros sebagai Penghubung

Jalan Provinsi Poros Kabupaten Sidrap-Kabupaten Soppeng bukanlah sekadar jalan biasa. Ini adalah urat nadi yang menghubungkan dua kabupaten penting di Sulsel, membentuk ikatan yang kuat bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan warganya. Sayangnya, kondisinya saat ini sangat memprihatinkan.

Lubang-lubang besar dan permukaan jalan yang rusak telah menyebabkan kendaraan sulit melintas, menghambat laju transportasi dan distribusi barang. Ini berarti, berkurangnya daya saing daerah, merosotnya kualitas hidup masyarakat, dan kesulitan bagi pelaku usaha untuk mengembangkan bisnisnya.

Tuntutan Masyarakat yang Tak Terjawab

Masyarakat Sidrap telah menaruh harapan besar kepada Pemprov Sulsel untuk memperbaiki jalan poros yang rusak ini. Namun, sayangnya, harapan itu terus pupus seiring berjalannya waktu. Berita tentang kondisi jalan ini telah mencuat di media, dan para anggota DPRD Sidrap dan anggota DPRD Provinsi Sulsel juga telah mengangkat suara, memperjuangkan perbaikan jalan tersebut di sidang-sidang legislatif. Namun, hingga kini, reaksi dari pihak berwenang terkesan minim, dan situasi tetap memprihatinkan.

Dampak Sosial dan Ekonomi

Dampak buruk dari kondisi jalan yang terbengkalai ini tak hanya dirasakan oleh masyarakat setempat, tetapi juga berdampak pada sektor-sektor lain. Pertanian dan perdagangan, sebagai dua sektor penting di wilayah ini, terhambat perkembangannya karena akses yang terbatas. Transportasi hasil pertanian menjadi sulit, dan biaya logistik yang tinggi menggerus keuntungan petani. Hal ini berpotensi menimbulkan kesulitan ekonomi bagi petani dan pelaku usaha lokal.

Belum lagi berbicara tentang dampak sosialnya. Waktu yang terbuang akibat kemacetan dan kerusakan jalan meningkatkan tingkat frustrasi dan kejenuhan bagi para pengguna jalan. Kesehatan masyarakat pun ikut terganggu akibat kemacetan lalu lintas, polusi udara, dan kecelakaan lalu lintas yang mungkin terjadi.

Pemulihan dan Harapan Akan Datang

Meskipun kondisi jalan yang ada saat ini membuat hati teriris, masih ada harapan yang terpancar di tengah kelamnya Sidrap yang malang. Dengan dukungan dan tindakan nyata dari Pemerintah Provinsi Sulsel, perbaikan jalan provinsi ini bisa diwujudkan. Sumber daya dan kemampuan ada, tinggal menunggu kesungguhan dari pihak berwenang untuk bergerak dan memberikan solusi nyata.

Selain itu, masyarakat Sidrap juga memiliki peran penting dalam proses pemulihan ini. Mereka perlu bersatu dan mengedepankan aspirasi bersama, terus mengingatkan pihak berwenang agar tidak melupakan kondisi jalan yang terbengkalai ini.

Tentu saja, proses perbaikan jalan tidak instan, namun setidaknya kehadiran komitmen dan upaya nyata dari Pemerintah Provinsi Sulsel akan memberikan angin segar bagi Sidrap dan wilayah sekitarnya. Dengan jalan yang layak, diharapkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat dapat bergerak maju, mengangkat derajat Sidrap dari keterpurukan yang telah melandanya selama bertahun-tahun.

Saatnya mengubah Sidrap yang malang menjadi Sidrap yang sejahtera melalui upaya bersama, kesungguhan, dan kerja nyata. Jalan poros provinsi yang rusak parah adalah simbol dari bagaimana pembangunan daerah bisa terabaikan, namun juga bagaimana tindakan nyata dapat mengubah nasib yang terpuruk. Semoga kabar baik segera datang, dan Sidrap kembali menjadi daerah yang menjanjikan bagi warga dan generasi mendatang.(*)

Dapatkan berita terbaru di Katasulsel.com