
Sidrap, katasulsel.com — Sidrap Bergetar! Malam yang dingin di pelataran Pantai Kering, Pangkajene, mendadak hangat dengan teriakan dukungan warga.
Ratusan orang berkumpul, tatapan mereka penuh harap. Tapi perhatian malam itu bukan hanya tertuju pada pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 2, Syaharuddin Alrif dan Nurkana’ah—melainkan pada satu nama besar: Marsekal Pertama TNI Ir. Andi Sutomo, S.T., S.H., M.Si (Han)., CEH., IPP.
Seperti elang yang kembali ke sarangnya, Andi Sutomo—putra asli Sidrap yang kini menetap di Jakarta—memutuskan pulang. Namun, ia tidak hanya pulang untuk mengenang masa kecil. Ia pulang untuk memberi suara lantang, mendukung perubahan.
“Bukan Kebetulan, Ini Takdir Sidrap”
Dalam sambutannya yang penuh metafora, Andi Sutomo menyebut kehadirannya malam itu sebagai “doa yang terwujud.” Baginya, dukungan kepada pasangan SARKANAAH adalah keputusan yang lahir dari hati dan analisis panjang.
“Dinda Syaharuddin ini seperti anak panah yang terlatih—siap melesat untuk Sidrap,” ujar Andi Sutomo dengan nada penuh keyakinan.

Menurutnya, Syaharuddin Alrif telah menunjukkan keberanian luar biasa dengan meninggalkan posisi strategis di tingkat regional (Calon Ketua DPRD Sulsel) demi kembali ke tanah kelahirannya. “Ini adalah bukti cinta sejati kepada kampung halaman. Rela berkorban, rela kembali untuk membangun,” tambahnya.
Harapan Baru di Tengah Kerinduan
Tak hanya Syaharuddin, Nurkana’ah juga dipuji sebagai sosok yang melengkapi misi besar ini. Duet mereka dianggap seperti dua sisi mata uang yang saling menguatkan—visi dan eksekusi yang siap membawa Sidrap ke tingkat lebih tinggi.
Bersambung….
Warga yang hadir malam itu tampak tergerak oleh pidato sang jenderal. Dukungan semakin solid, antusiasme memuncak. “Malam ini kita tidak hanya mendukung. Kita sedang menulis sejarah baru untuk Sidrap,” kata salah satu relawan.
Sidrap Menunggu Asa
Kampanye dialogis ini bukan sekadar ajang bicara. Ini adalah momentum untuk menguatkan tekad bersama. Andi Sutomo, dengan kharismanya, menutup pidatonya dengan satu kalimat yang menggema: “Sidrap tak butuh janji, Sidrap butuh aksi. SARKANAAH adalah jawabannya.”
Pilkada Sidrap kian mendekat, dan angin perubahan berembus kencang. Apakah SARKANAAH mampu mengubah mimpi menjadi kenyataan? Hanya waktu yang akan menjawab. Namun satu hal pasti: malam itu, Sidrap telah menyaksikan janji besar dari tokoh yang tak pernah melupakan asalnya. (*)