Kategori
Politik Sidrap

Riuh di Kaboe Masyarakat Kulo Menyambut HAMAS NA

Sidrap, Katasulsel.com — Malam di Kaboe, 25 Oktober 2024, berbeda dari biasanya. Riuh. Masyarakat dari segala penjuru kecamatan Kulo berduyun-duyun hadir. Ada yang datang dari ladang, ada pula yang baru turun dari pasar. Semua datang untuk satu alasan: bertemu dengan H. Mashur dan H. Nasiyanto, atau akrab disapa HAMAS NA.

Di bawah langit malam yang menggantung berat, sorak dan tepuk tangan seakan menyambut bulan. Kediaman Pg Sodding di Kaboe mendadak berubah jadi ruang dialog yang hidup. Orang-orang duduk, berdiri, sebagian bersandar, tapi semua mata tertuju pada satu sosok di depan. H. Mashur berdiri di sana, menggenggam mikrofon, sambil menatap hadirin dengan sorot mata yakin.

“Ini bukan sekadar janji,” ucapnya lantang, “Ini adalah tekad kami, HAMAS NA, untuk Sidrap yang lebih baik.”

Sorakan membahana. Lalu ia mulai menjabarkan programnya, satu per satu. Dengan ringkas, jelas, dan sesekali diselingi tawa kecil dari penonton yang merasa terwakili.

“Sekolah yang roboh, seperti anak ayam kehilangan induk. Tak berdaya. Maka HAMAS NA berjanji, tak ada lagi anak-anak kita belajar di bawah atap bocor. Tak ada lagi ruang kelas berdebu, kusam. Seluruh sekolah yang rusak akan kami renovasi. Anak-anak Sidrap harus maju dengan teknologi. Itu keniscayaan,” ujar H. Mashur sambil menegaskan beasiswa untuk mereka yang berprestasi dan kurang mampu.

Wajah-wajah di depan panggung tampak serius saat H. Mashur berbicara soal harga gabah. Ia paham betul, di ladang-ladang Sidrap, harga gabah adalah harga diri petani. Maka dari itu, katanya, HAMAS NA siap menjaga harga stabil, antara Rp 6.500 hingga Rp 7.500 per kilogram. “Kita akan pastikan tidak ada yang merasa tercekik,” tambahnya sambil menyebut rencana irigasi dan industri buah-buahan di Kecamatan Pitu Rawa dan Pitu Riase.

Tatapan para hadirin semakin khidmat ketika H. Mashur berbicara soal kesehatan. “HAMAS NA akan membangun rumah sakit regional di Sidrap. Rumah sakit yang lebih dekat dan lebih mudah dijangkau, agar tidak ada lagi masyarakat yang harus pergi jauh hanya untuk mendapatkan pengobatan,” katanya. Bukan hanya itu, ia menekankan pentingnya tenaga medis yang cukup dan layanan BPJS gratis untuk masyarakat yang membutuhkan.

“HAMAS NA takkan membiarkan Sidrap seperti malam tanpa penerangan,” katanya, menyinggung perbaikan jalan, jembatan, dan lampu jalan yang akan menerangi setiap sudut kabupaten. Ia juga berbicara soal menjadikan Danau Sidenreng sebagai pusat wisata terbaik di Indonesia, sebuah impian yang ia janjikan untuk diwujudkan.

HAMAS NA hadir dengan keinginan kuat untuk memberdayakan masyarakat dari sisi agama hingga ekonomi. Bantuan modal usaha, pelatihan UMKM, hingga insentif dan umrah gratis bagi imam masjid adalah sebagian dari program mereka. “Kami percaya, sejahtera itu bukan hanya soal dompet, tapi juga soal hati yang tenang dan ibadah yang terjaga,” kata H. Mashur, membangkitkan semangat yang mengisi setiap sudut halaman.

Malam itu, Pg Sodding menjadi saksi betapa meriahnya sambutan warga. Janji HAMAS NA bagaikan angin segar di malam yang sejuk, menembus hati yang haus akan perubahan. Bagi sebagian besar warga Kaboe dan sekitarnya, HAMAS NA bukan hanya dua sosok di atas panggung. Mereka adalah harapan baru, janji yang hidup di antara mereka, untuk Sidrap yang lebih sejahtera.(*)

Kategori
Politik Sidrap

DOATA dan Harapan di Rijang Pittu Menggema di Jumat Malam

Sidrap, Katasulsel.com — Rijang Pittu, Jumat, 25 Oktober, malam, tak seperti biasa. Lantunan doa dan harapan menyelip di tiap langkah, tiap bisik, dari wajah-wajah yang hadir. 

Sekira 500 orang berkumpul di kediaman H. Sahabuddin. Ada yang datang berombongan, banyak yang sendiri-sendiri. 

Namun semuanya memiliki satu tujuan: bertemu dengan Muh. Yusuf Dollah, sang calon bupati yang akrab disapa Dony, dan pasangannya, Muh. Datariansyah, yang lebih dikenal sebagai Datar.

Dony memulai obrolan. Suaranya tenang, meyakinkan. Mantan Pj Sekda Sidrap itu mengajak warga untuk merajut harapan dalam satu impian. Ada senyum di wajahnya. Namun di balik itu, ada janji yang besar, lebih besar dari sekadar kata-kata.

“Ini bukan sekadar janji,” ucap Dony, menatap warga yang berdiri memadati halaman. “Ini tekad.”

Programnya dimulai. Singkat. Padat. Setiap kata terasa berat oleh tanggung jawab.

Pajak Bumi dan Bangunan. Siapa bilang orang kecil harus berat menanggungnya? Dengan nilai objek pajak dibatasi Rp 50.000, pemerintah yang akan menanggung semuanya. Tidak ada lagi beban pajak bagi mereka yang layak mendapatkan bantuan ini.

Listrik 450-900 KWH. Ini soal cahaya di rumah. Untuk warga dengan daya listrik kecil, tagihan bulanan akan dihapus. Listrik yang menyala tanpa khawatir angka pada meteran.

1.000 Bedah Rumah per Tahun. Seribu rumah, seribu harapan. Tak ada lagi rumah yang sekadar berdiri di tanah tanpa layak dihuni. Setiap tahunnya, rumah-rumah yang sudah lelah akan direnovasi. “Hidup layak adalah hak,” ujarnya.

Pengobatan dan Antar Jemput. Ada yang sakit, ada yang tak bisa datang ke klinik. Jangan cemas, DOATA datang membawa janji: setiap warga yang membutuhkan bisa mendapatkan layanan kesehatan tanpa biaya, lengkap dengan antar jemput.

Seragam Sekolah Gratis. “Anak-anak kita adalah masa depan,” ujar Datar. TK, SD, SMP—seragam sekolah akan disiapkan bagi mereka. Tak ada alasan lagi bagi keluarga untuk khawatir soal biaya seragam.

Jalan dan Jembatan Rp 5 Miliar per Kecamatan per Tahun. Rp 5 miliar setiap tahun di tiap kecamatan. Untuk jalan, jembatan, dan akses yang lebih baik. “Kita buka akses ekonomi,” katanya. Di wajah mereka terlihat semangat yang seperti dibakar.

Peningkatan Kesejahteraan Imam, Pegawai Syara, dan Guru Mengaji. “Ini tentang kesejahteraan, bukan sekadar upah,” tegas Dony. Mereka yang berbakti di masjid dan rumah-rumah pengajian akan mendapatkan insentif.

Malam itu, warga Rijang Pittu menyimak. Ada harapan yang mereka peluk di sana. Harapan bahwa mereka tak sekadar suara yang didengar sesaat. Bahwa DOATA bukan sekadar nama yang lewat, tapi orang-orang yang akan menghidupkan janji-janji.

Menuju 27 November, semangat warga semakin menyala. Di malam itu, doa dan harapan bergumul dalam udara. Warga Rijang Pittu berharap: mereka tak lagi bermimpi tentang masa depan yang baik.(*)

Kategori
HEADLINE Politik

Ridwan Kamil: Jakarta Butuh Pemimpin Bertakwa, Bukan Hanya Sekadar Sedaerah

Jakarta, Katasulsel.com – Calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil (RK), mengingatkan warga Jakarta untuk cermat dalam memilih pemimpin.

Bertemu para mubalig se-Jakarta di Kantor DPD I Partai Golkar, Cikini, Jakarta, Jumat (25/10/2024), RK menekankan pentingnya nilai ketakwaan dan keadilan dalam memilih pemimpin.

“Titip tadi khatib di Jumat, ya. Sekarang ada yang bilang pilih pemimpin dari Jakarta. Yang benar itu, pilihlah pemimpin bertakwa dulu, baru pertimbangan lainnya,” ujar pria yang akrab disapa Kang Emil ini.

Bagi Kang Emil, pemimpin yang bertakwa adalah kunci. Jakarta tak memerlukan sekadar simbol asal daerah, tapi seseorang yang mampu memimpin dengan bijak dan berpihak pada rakyat. “Buat apa sedaerah, tapi jauh dari urusan keumatan,” katanya, menguatkan pesannya untuk memprioritaskan kualitas.

Tidak hanya soal ketakwaan, Kang Emil juga mengajak masyarakat untuk lebih bijak menyikapi hasil survei. Menanggapi hasil terbaru dari LSI dan Poltracking yang menunjukkan perbedaan angka elektabilitas, ia menekankan bahwa survei adalah alat evaluasi, bukan pengukur nasib.

“Hasil survei bagus atau tidak, jawabannya tetap sama: terus bekerja sampai akhir waktu. Survei memberi data—kuat di mana, lemah di mana, dan apa isunya. Tapi bukan penentu takdir,” ungkapnya.

Kang Emil menyebut, pengalamannya sebagai Wali Kota Bandung adalah bukti bahwa elektabilitas bisa berubah signifikan dalam hitungan bulan.

Kategori
Politik Sidrap

HAMAS NA Mendekat di Alle Limpo Kulo Warga Larut dalam Visi Perubahan

Sidrap, Katasulsel.com — Waktu sore, Jumat, 25 Oktober 2024. H. Mashur tiba dengan senyumnya yang khas di rumah Rahma, salah seorang warga di Alle Limpo, Kecamatan Kulo. Ia tak sendiri. Timnya dari HAMAS NA ada di belakang, siap mengalirkan gagasan-gagasan segar untuk masa depan Sidrap.

Warga berbondong-bondong. Ramai. Seakan ada magnet tak kasat mata yang menarik mereka. Mereka ingin mendengar langsung dari calon yang akan menentukan arah Sidrap ke depan.

Tapi, kali ini ada yang berbeda. Sebelum H. Mashur bicara, seorang imam masjid naik ke mimbar. Imam Habibie, dari Masjid Agung Maddenra, dengan lantang mengajak warga memilih HAMAS NA. Dengan suara yang tegas, ia berkata, “Pilihlah yang bisa membawa kita maju. HAMAS NA adalah pilihannya.”

Sorak sorai merespons. Ada keyakinan yang terbaca di wajah-wajah warga. Setelahnya, H. Mashur angkat bicara. Ia menyebut program unggulannya, delapan titik pijakan yang dijanjikan akan mengubah Sidrap menjadi daerah yang lebih sejahtera.

Macca (Pendidikan) HAMAS NA ingin setiap sekolah di Sidrap berdiri kokoh, tak ada lagi yang bocor atau rusak. “Anak-anak Sidrap berhak belajar di tempat yang layak,” katanya. Bukan hanya fisik, HAMAS NA menjanjikan beasiswa dari SD hingga perguruan tinggi. “Semua anak harus punya kesempatan yang sama,” tegasnya.

Mario (Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan) Harga gabah di Sidrap tak akan terombang-ambing. “Kita jamin harga gabah di tingkat petani tak jatuh,” ujarnya. Selain itu, HAMAS NA menargetkan Kecamatan Pitu Riawa dan Pitu Riase menjadi kawasan industri buah dan membuka pasar hingga ke luar negeri. “Sidrap akan menjadi lumbung,” katanya.

Madising (Kesehatan) Tak perlu jauh-jauh untuk berobat. HAMAS NA akan bangun Rumah Sakit Regional. “Sidrap butuh akses kesehatan yang lebih dekat dan murah.” Pengobatan gratis, layanan BPJS yang efisien, dan pemeriksaan rutin jadi prioritas. “Warga sehat, Sidrap kuat,” katanya.

Madeceng (Infrastruktur) Jalan-jalan desa dan jembatan penghubung akan diperbaiki. Danau Sidenreng akan dipoles jadi wisata danau terbaik. “Tak ada lagi banjir di Pangkajene,” katanya. Fasilitas olahraga dan pasar pun akan ditingkatkan agar Sidrap makin nyaman.

Mabbarakka (Keagamaan) HAMAS NA ingin berterima kasih pada imam dan perangkat desa yang setia membimbing masyarakat. Program umrah gratis, insentif, bahkan ambulance untuk setiap masjid jadi salah satu komitmennya. “Sidrap harus semakin religius,” kata H. Mashur.

Sidrap Berdaya (Kesejahteraan Masyarakat) Pelaku UMKM akan mendapat pelatihan dan modal usaha. “Pengangguran harus berkurang,” tekannya. Setiap kecamatan akan memiliki pusat kuliner untuk mempromosikan produk lokal Sidrap. “UMKM adalah tulang punggung ekonomi kita,” tambahnya.

Malebbi (Sosial Kemasyarakatan) Sidrap akan bersih dari penyakit sosial. HAMAS NA siap memberantas sabung ayam, narkoba, judi, dan pencurian. “Kita bangun Sidrap yang aman dan tenteram,” kata H. Mashur sambil menekankan pentingnya pos keamanan di setiap desa.

Makessing (Pemerintahan) HAMAS NA menjanjikan pemerintahan yang jujur, profesional, dan melayani dengan cepat. Pajak akan diringankan untuk masyarakat, dan ASN berprestasi akan diberi penghargaan. “Bukan sekadar janji, ini komitmen,” tutup H. Mashur.

Warga larut dalam visi HAMAS NA. Mimpi mereka tentang Sidrap yang maju, sejahtera, dan bermartabat, kini terasa bukan lagi sekadar angan.(*)

Kategori
Politik

Ayo Tersinggung Bos Saat Ditawari Politik Uang! Ide Kreatif Panwascam di Sidrap

SIDRAP – Ini bukan baliho biasa. Di setiap sudut, ia menatap tajam, seakan ingin berkata, “Ini bukan main-main.”

Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Sidrap meluncurkan pesan kuat menjelang Pilkada serentak 2024. Pesan yang bukan sekadar kata-kata: “Budayakan Tersinggung Jika Ditawari Politik Uang.”

Di 11 kecamatan, baliho besar bertuliskan itu berdiri tegas. Ukurannya 2×3 meter, cukup untuk menarik perhatian siapa pun yang melintas.

Di Kecamatan Panca Lautang, baliho itu bahkan dipasang tepat di depan kantor kecamatan, di jalur sibuk poros Bilokka-Soppeng.

“Kami sengaja mengajak masyarakat tersinggung. Ini demi demokrasi yang bersih,” ujar Ilham, Ketua Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Panca Lautang, Jumat, 25 Oktober 2024. Suaranya tegas, serupa peringatan.

“Politik uang adalah jerat. Bukan sekadar memberi, penerima pun bisa terancam. Minimal 3 tahun penjara,” lanjutnya.

Di balik slogan ini, ada harapan besar. Sidrap tidak ingin lagi menjadi panggung bagi praktik yang menggerogoti nilai-nilai demokrasi.

Di pilkada kali ini, Panwascam dan Bawaslu ingin warga aktif, menjadi pengawas, dan lebih dari itu, menjadi penolak keras politik uang.

Hari pemilihan tinggal beberapa pekan lagi. Apakah warga akan memilih untuk tersinggung? Atau menyerah pada godaan yang datang secepat amplop terulur? Bawaslu menunggu jawabannya. (*)

Kategori
Politik Sidrap

HAMAS NA di Tanatoro dan Betao Riase: Suara dari Timur, Harapan di Ujung Sidrap

Sidrap, Katasulsel.com — Malam turun dengan pelan di Timur Sidrap, Kamis, 24 Oktober 2024, tapi di Desa Tanatoro dan Betao Riase, suasana tak biasa terjadi.

Puluhan warga dari segala usia, lelaki dan perempuan, berdiri menunggu. Semua tak sabar ingin bertatap muka. Harapan mereka ada di dua figur yang mereka panggil dengan sapaan akrab, H. Mashur dan H. Nasiyanto – pasangan calon nomor urut 3, “HAMAS NA.”

Dari kejauhan, rombongan HAMAS NA muncul di keremangan. Sorak warga mulai pecah. Seperti ada cahaya baru, H. Mashur tiba dengan senyum yang segera menghangatkan suasana. Tanpa banyak basa-basi, ia berdiri di hadapan massa yang berkumpul dengan penuh antusiasme. Tanatoro menyambutnya dengan suka cita, dan Betao Riase tak kalah hikmat.

Malam itu bukan sekadar kampanye. H. Mashur datang bukan untuk berbicara, melainkan mendengar. Di Tanatoro, ruang dialog dibuka. Suara rakyat mengalir. Masyarakat berbicara tentang jalan berlubang, akses yang tertatih, dan bangunan sekolah yang mulai lelah.

Beberapa dari mereka juga menyuarakan keprihatinan pada kesejahteraan pegawai syara’. H. Mashur mengangguk, menanggapi setiap kalimat dengan tatapan yang bicara lebih dari sekadar janji.

“Akan kami perbaiki,” katanya tegas. Janji HAMAS NA bukan sekadar ucapan. Bagi warga, ini adalah harapan baru.

Di Betao Riase, suasana serupa. H. Mashur mendengar dengan sabar, mencatat tiap aspirasi. Setelahnya, ia mulai berbicara. Tapi, kali ini ia tak sekadar merespons. Ia berbagi visi, menjabarkan program yang siap membawa perubahan besar bagi Sidrap Timur.

Macca, Mario, Madising, Madeceng, dan Mabbarakka

Dalam pidatonya, H. Mashur merinci program HAMAS NA yang ia yakini bisa memberi dampak nyata.

“Kami ingin anak-anak di Sidrap punya masa depan yang cerah,” ujarnya penuh semangat.
Melalui Macca, HAMAS NA berkomitmen memperbaiki sekolah-sekolah, meningkatkan teknologi pembelajaran, dan memastikan beasiswa menjangkau anak-anak berprestasi dari keluarga kurang mampu.

“Pendidikan ini akar dari semua,” ia lanjut, menekankan bahwa tak hanya sekolah, tapi juga para guru akan diberikan pelatihan berstandar tinggi.

Lalu, ia berbicara tentang Mario – program yang bagi petani, peternak, dan nelayan di Sidrap Timur bisa jadi berkah besar. Harga gabah, pupuk, hingga irigasi dijanjikan akan terjamin.

Di Kecamatan Pitu Rawa dan Pitu Riase, H. Mashur menyebutkan rencana pengembangan kawasan industri berbasis buah-buahan dan pariwisata yang menarik. Ia juga ingin memastikan agar para petani punya akses pasar yang luas, bahkan hingga ke luar negeri.

Di tengah-tengah kerumunan, para ibu, bapak, bahkan pemuda mulai mengangguk-angguk. Mereka melihat ada komitmen yang tak main-main dari calon yang mereka hadapi malam itu.

Tak berhenti di situ, H. Mashur mengenalkan Madising di bidang kesehatan. Rumah sakit regional dan pos-pos kesehatan di desa dijanjikan akan berdiri kuat. Ia ingin memastikan setiap masyarakat Sidrap bisa mendapatkan layanan kesehatan yang cepat, tepat, dan gratis bagi mereka yang kurang mampu.

“Kita mau Sidrap sehat. Bukan hanya di kota, tapi hingga pelosok,” ujarnya.

Madeceng menjadi program yang tak kalah gemilang, dengan komitmen memperbaiki infrastruktur jalan dan fasilitas desa.

Ia menyebutkan tentang impiannya untuk menjadikan Danau Sidenreng sebagai salah satu destinasi wisata unggulan, juga meningkatkan pengelolaan sampah hingga Sidrap terang dan menyala dengan penerangan jalan yang baik.

Tak lupa Mabbarakka, bentuk penghargaan untuk para imam dan pegawai syara’. “Kesejahteraan mereka juga harus diperhatikan,” ujar H. Mashur, yang disambut tepuk tangan dari warga.

Satu per satu program itu seperti aliran air yang mengalir ke sawah kering, memenuhi dahaga para warga yang selama ini menunggu.

Sidrap Maju Bersama HAMAS NA

Malam itu, Tanatoro dan Betao Riase menjadi saksi, tak hanya dari janji HAMAS NA, tapi dari harapan yang mulai berpendar di mata setiap warga.

Pilkada 27 November mendatang bukan sekadar angka bagi mereka, melainkan momen yang mereka tunggu dengan penuh doa.

Bagi mereka, H. Mashur dan H. Nasiyanto bukan sekadar calon, tetapi wakil dari harapan yang mereka titipkan. Tanatoro dan Betao Riase percaya, Sidrap Timur sedang menuju jalan baru yang terang bersama HAMAS NA.(*)

Kategori
HEADLINE Jakarta Politik

Beda LSI dan Poltracking: Dewan Etik Persepi Gugat Hasil Survei Pilkada Jakarta 2024, LSI dan Poltracking Dipanggil

Jakarta, Katasulsel.com — Drama Pilkada Jakarta 2024 semakin panas. Namun, kali ini bukan para calon yang jadi sorotan utama.

Dua lembaga survei top, Lembaga Survei Indonesia (LSI) dan Poltracking, kini harus berurusan dengan Dewan Etik Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi). Apa pasal?

Beda pendapat. Beda hasil survei. Dan bedanya tidak main-main.

Anggota Dewan Etik Persepi, Saiful Mujani, yang juga pendiri Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), menyebut pihaknya geram melihat perbedaan signifikan hasil survei yang dirilis kedua lembaga ini.

Saiful bahkan berencana memanggil LSI dan Poltracking, meminta mereka menjelaskan detail perbedaan hasil yang ada. Jika tak memadai, Dewan Etik siap bertindak lebih jauh.

“Kami akan segera mengadakan rapat dan memanggil kedua lembaga survei tersebut,” ujar Saiful tegas.

Survei versi Poltracking menempatkan pasangan Ridwan Kamil-Suswono di posisi teratas.

Namun, di survei LSI, justru Pramono-Rano yang memimpin dengan elektabilitas 41,6 persen, mengungguli Ridwan Kamil-Suswono yang berada di angka 37,4 persen.

Kecurigaan pun tak bisa dihindari. Jika penjelasan LSI dan Poltracking tak memuaskan, Dewan Etik Persepi berencana melakukan audit forensik hingga melakukan survei ulang dengan melibatkan tim mereka sendiri.

Langkah ini, kata Saiful, menjadi solusi terakhir jika perbedaan hasil survei tetap menggantung tanpa alasan yang kuat.

Bukan hanya sekadar beda angka, beda hasil survei ini menimbulkan tanda tanya besar di kalangan publik. Jika terbukti ada pelanggaran etik, sanksi serius bisa menanti.

Saiful tak menutup kemungkinan LSI dan Poltracking dikeluarkan dari Persepi—sebuah hukuman yang pernah terjadi dua kali sebelumnya.

“Kalau terbukti melanggar etik berat, kami tidak akan ragu untuk mengeluarkan lembaga tersebut dan mengumumkan kepada publik,” pungkas Saiful.

Pilkada Jakarta 2024 ini tak sekadar menjadi ajang politik bagi para calon. Perang data, perang elektabilitas, hingga peran lembaga survei, semuanya jadi titik krusial yang dinantikan publik.(*)

Kategori
Enrekang Politik

RAMAH Mengguncang Anggeraja Enrekang Gelombang Dukungan Ratusan Kelompok Tani

Enrekang, Katasulsel.com – Pasangan Calon Bupati dan wakil Bupati Enrekang, Mitra Fakhruddin-Mahmuddin gelar sosaisasi di kampung Karengke, Kecamatan Anggeraja, Kamis, (24 /10/ 2024.)
Dihadapan ratusan masyarakat Karengke calon Bupati Enrekang, Mitra Fakhruddin menjelaskan dirinya telah bekerja keras selama menjadi anggota DPR RI membawa program beasiswa untuk pelajar dan mahasiswa/mahasiswi di Kabupaten Enrekang.

“Saya bersama pak Mahmuddin berkomitmen akan tetap memajukan sektor pendidikan melalui peningkatan kualitas tenaga pendidikan, kami akan melanjutkan program beasiswa, kami tidak ingin ada generasi muda di Kabupaten Enrekang tidak bersekolah, maka kami akan programkan beasiswa tetap menyentuh kecerdasan generasi muda di Kabupaten Enrekang,” ungkap, Mitra Fakhruddin.

Termasuk di sektor UMKM dan pertanian memjadi fokus pasangan Mitra Fakhfuddin-Mahmuddin. Bantuan modal untuk UMKM dan pelaku ekonomi kreatif serta pembangunan jalan tani dalam muwujudkan pertanian berbasis agrobisnis akan mewujudkan kesejahteraan petani Kabupaten Enrekang.
“Saya bersama pak Pak Mahmuddin berkomitmen akan mempersiapkan bantuan modal dan pendampingan pelaku UMKM dan pelaku ekonomi kreatif. Termasuk kami akan menekan kelangkaan dan tinggihnya harga pupuk bagi para petani.

Kami juga berkomitmen membangun jalan tani untuk memudahkan petani mengangkut hasil pertaniannya,” jelas, Mitra Fakhruddin.(*)

Kategori
Politik Sidrap

Majeling Wattang Bergema, Sarkanaah Dekat dengan Rakyat

Sidrap, Katasulsel.com –  Suasana  sejuk  menyeruak  di  Majeling  Wattang!  Masyarakat  berbondong-bondong  hadir  dalam  kampanye  dialogis  dan  tatap  muka  Calon  Bupati  Sidrap  Syaharuddin  Alrif  dan  Nur  Kanaah  (Sarkanaah).

Jalan  Mawar  Pangkajene  berubah  menjadi  lautan  manusia  pada  Kamis  malam,  24  Oktober  2024.  Sarkanaah  mendengarkan  aspirasi  warga  dengan  telinga  yang  terbuka  lebar.

“Sarkanaah  adalah  harapan  kami  untuk  membawa  perubahan  positif  bagi  Sidrap,”  ujar  salah  satu  warga  dengan  semangat.

Tokoh  masyarakat  pun  turut  memberikan  dukungan  yang  kuat  bagi  Sarkanaah.

“Sarkanaah  memiliki  visi  dan  misi  yang  sejalan  dengan  aspirasi  masyarakat  Sidrap,”  tegas  H.  A.  Sappewali,  mantan  Inspektur  Inspektorat  Sidrap.

“Kami  yakin  Sarkanaah  bisa  membawa  Sidrap  menuju  masa  depan  yang  lebih  cerah,”  ujar  Hj.  Indah  Said  Roem,  mantan  Kepala  Dinas  Porapar  Sidrap.

Suasana  kampanye  dipenuhi  dengan  semangat  dan  optimisme.  Warga  mengungkapkan  harapan  mereka  untuk  Sidrap  yang  lebih  baik  di  bawah  kepemimpinan  Sarkanaah.

“Kami  ingin  Sidrap  yang  lebih  sejahtera,  berkeadilan,  dan  bermartabat,”  ujar  salah  satu  warga  dengan  suara  yang  tegas.

Sarkanaah  mendengarkan  dengan  seksama  setiap  aspirasi  yang  disampaikan.  Mereka  berjanji  akan  menjalankan  program-program  yang  berpihak  pada  rakyat  dan  mengutamakan  kesejahteraan  masyarakat.

“Kami  akan  fokus  pada  pembangunan  infrastruktur,  peningkatan  ekonomi  lokal,  dan  peningkatan  kualitas  pendidikan  dan  kesehatan  di  Sidrap,”  ujar  Syaharuddin  Alrif.

“Kami  juga  akan  mengupayakan  ketersediaan  air  bersih  dan  sanitasi  yang  memadai  bagi  seluruh  warga  Sidrap,”  tambahnya.

Kampanye  dialogis  Sarkanaah  di  Majeling  Wattang  menunjukkan  bahwa  mereka  benar-benar  dekat  dengan  rakyat  dan  mendengarkan  aspirasi  mereka.(*)

Kategori
Politik Sidrap

Blusukan, Warga Majeling Wattang Sambut Syaharuddin Alrif Penuh Antusias

Sidrap, Katasulsel.com — Kamis sore (24/10/2024). Lorong-lorong di Kelurahan Majeling Wattang, Kecamatan Maritengngae, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan mendadak ramai.

Warga berhamburan keluar dari rumah masing-masing menyambut kedatangan Calon Bupati Sidrap, Syaharuddin Alrif yang berjalan kaki bersama dengan tim pemenangannya.

Satu per satu kediaman penduduk di kawasan ini dimasuki SAR, akronim nama Syaharuddin Alrif, untuk menyapa seraya menyalami warga dengan sikap ramah dan santun.

Dalam kesempatan itu, figur yang berpasangan Nur Kanaah maju di kontestasi Pilkada Sidrap 2024 ini meminta doa restu kepada masyarakat agar bisa memenangkan pertarungan politik pada 27 November 2024 mendatang.

Semua warga yang dikunjungi tak kalah antusiasnya menerima sosok calon pemimpin visioner, low profile, dan merakyat ini. Umumnya mereka terharu didatangi langsung oleh SAR.

“Beliau adalah calon pemimpin yang betul-betul penuh kepedulian dan merakyat. Dia dengan senang hati datangi warga di rumahnya. Sosok seperti ini perlu didukung,” ujar Rusdi, salah seorang penduduk Majeling Watang.

Sementara, SAR yang menemui warga tidak henti-hentinya menyapa dengan ramah. Bahkan, tanpa merasa sungkan dan risih, orang-orang tua yang ada semuanya dipeluk dengan penuh kasih sayang. Salah seorang nenek meneteskan air mata saat didekap sama SAR.

“Ini (blusukan) tujuannya untuk bersilaturrahmi langsung sekaligus bersosialisasi bersama dengan warga agar lebih dekat dan akrab,” papar SAR sambil terus berjalan menelusuri lorong.

Mantan Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Selatan dua periode ini juga mengajak sekaligus mengundang seluruh masyarakat untuk menghadiri kampanye dialogis yang akan digelar malam ini di Kelurahan Majeling Wattang.

Kandidat Nomor Urut 2 dengan tagline Restorasi Sidrap 2024, Menang Bersama SAR-KANAAH ini juga dikerumuni anak-anak yang mengaku ngefans sama Sekretaris DPW Partai NasDem Sulawesi Selatan itu.

Hingga menjelang petang, SAR bersama tim dan simpatisannya terus menyisir dan menapaki semua lorong dan gang di Kelurahan Majeling Wattang untuk menyapa dan menyalami warga masyarakat. (*)

Kategori
Politik Sidrap

Lawawoi Sidrap Bersinar Menyambut DOATA, Malam Penuh Harapan

Sidrap, Katasulsel.com — Malam itu, Lawawoi seperti berpesta. Di ujung jalan, lampu-lampu menyala terang, memantulkan cahaya di wajah-wajah warga yang berkerumun. 

Hati mereka berbunga-bunga. Kamis, 24 Oktober 2024, adalah hari yang mereka tunggu-tunggu. DOATA datang.

Dony, begitu biasa Yusuf Dollah disapa, berjalan tenang dengan baju kotak merahnya di antara warga. Senyumnya lebar, tangannya tak berhenti menyalami satu per satu. Suasana cair. Mereka berbincang seperti kawan lama yang akhirnya bertemu kembali. 

Di sisi Dony, Muh. Datariansyah, Wakil Bupati dalam harapan, ikut tersenyum, mendengarkan warga.

“Jangan terlalu dipikirkan soal pajak tanah itu,” ucap Dony di tengah obrolan santai. Warga mendengarkan. “Kami sudah siapkan program. PBB untuk nilai objek pajak Rp 50.000,- ke bawah? Gratis. Pemerintah yang tanggung.”

Warga mulai berbisik. Keringanan. Itu yang mereka butuhkan. Pajak yang menekan selama ini terasa seperti beban yang tak pernah hilang dari pundak. Malam itu, sedikit demi sedikit, beban itu seperti menguap.

“Bukan hanya itu,” lanjut Dony, “Listrik 450-900 KWH, gratis juga untuk yang kurang mampu.”

Angin malam membawa kabar baik itu ke setiap sudut Lawawoi. Mata warga bersinar, seakan listrik gratis yang dijanjikan Dony sudah menyalakan lampu-lampu di rumah mereka.

Suara Dony yang tenang terus menyusuri malam. Ia bicara tentang rumah—1.000 rumah yang akan dibedah setiap tahun. Warga yang rumahnya sudah rapuh seperti daun tua, merasa harapan tumbuh kembali. Bayangkan, seribu rumah tiap tahun. Gratis pula.

“Kalau sakit, jangan takut ke rumah sakit. Kami siapkan antar-jemput. Gratis. Pengobatan, juga gratis,” Dony menambahkan, kali ini wajah-wajah lelah mendadak cerah. Kesehatan memang mahal, tapi kali ini, tidak bagi mereka.

Di tengah keramaian, anak-anak berlari riang. Seragam sekolah mereka akan gratis. TK, SD, SMP. Orang tua tak perlu pusing lagi memikirkan uang untuk seragam tahun depan.

Sementara itu, para bapak tersenyum mendengar program infrastruktur jalan dan jembatan yang dijanjikan Rp 5 miliar per tahun per kecamatan. “Sidrap akan maju kalau jalannya bagus,” kata seorang warga tua sambil mengangguk pelan.

Malam itu, Lawawoi hangat. Diskusi berjalan santai, tapi penuh makna. Ada harapan di sana, harapan akan Sidrap yang lebih baik. Dony dan Datar tak sekadar bicara. Mereka menawarkan jalan keluar. Dan warga Lawawoi tahu, inilah saatnya perubahan.

DOATA telah menyalakan cahaya di malam yang tenang.(*)

Kategori
Politik Sidrap

Kunjungan Cabup Sidrap Muh Yusuf Dollah Membawa Harapan Baru di Lawawoi

Sidrap, Katasulsel.com — Kamis sore, 24 Oktober 2024, di bawah langit biru yang cerah, suasana Lawawoi bergetar oleh langkah mantap Calon Bupati Sidrap, Muh Yusuf Dollah. 

Bersama Wakilnya, Muh Datariansyah, mereka menjelajahi jantung masyarakat dengan semangat membara. Setiap kunjungan adalah harapan baru.

Pukul 15.40 WITA, kunjungan dimulai di rumah Bapak Abdul Hamid. Di sana, tawa anak-anak kecil bercampur suara burung berkicau, menciptakan harmoni yang nyaman. “Kita hadir untuk membantu,” ungkap Yusuf. 

Program pajak bumi dan bangunan gratis bagi masyarakat kurang mampu dihadirkan. Nilai objek pajak yang hanya Rp 50.000 adalah naungan bagi mereka yang berjuang melawan kesulitan.

Di mata Bapak Abdul Hamid, rasa bahagia tak tertutupi. “Ini seperti mimpi,” katanya, sambil mengusap air mata haru. Kunjungan ini bukan sekadar politik, tetapi pelukan hangat untuk hati yang lelah.

Tak jauh dari sana, di Kampung Watang Pulu, Ny Hj. Norma menyambut dengan senyuman lebar. Keluarganya berkumpul, siap menerima berita gembira. “Listrik gratis untuk 450-900 KWH,” tawar Yusuf dengan nada ceria. 

Program ini, bagaikan sinar matahari di tengah badai, memberi harapan pada banyak keluarga yang bergantung pada daya rendah.

“Anak-anak tidak perlu khawatir lagi soal tagihan,” ujarnya, membangun optimisme di wajah setiap orang yang mendengarnya. Ny Hj. Norma memeluk Yusuf, mengucapkan terima kasih dengan lirih. Rasa syukur itu melayang di udara, menjadi mantra kebahagiaan.

Sekira pukul 16.50 WITA, perjalanan berlanjut ke Dusun 2. Bapak Syamsul menanti, penuh semangat. Suasana semakin akrab. 

Di sana, Yusuf memperkenalkan program bedah rumah. “Seribu rumah akan direnovasi tanpa biaya,” jelasnya. Duka dan derita akan segera sirna bagi yang tinggal di rumah tak layak huni.

Bapak Syamsul tersenyum, pandangannya berbinar. “Kami tidak lagi merasa terasing,” katanya. Dalam jalinan itu, ia merasakan kedekatan yang lebih dari sekadar politisi dan konstituen. Ini adalah ikatan manusia, saling mendukung dalam suka dan duka.

Kunjungan Muh Yusuf Dollah hari itu adalah serangkaian benih harapan yang ditaburkan. Dari pengobatan gratis hingga seragam sekolah, semua program menyentuh jantung kehidupan masyarakat. 

Tak hanya janji, tetapi komitmen untuk memberi arti pada setiap kehidupan.

Saat matahari tenggelam, langkah Yusuf dan Datar terasa lebih ringan. Mereka bukan hanya calon pemimpin, tetapi penggenggam tangan-tangan yang memerlukan. Hari itu, di Lawawoi, terukir kisah baru: harapan, kebahagiaan, dan kemanusiaan.(*)

Kategori
Nasional Politik

Pilkada Jakarta, Elektabilitas Pramono Anung-Rano Karno Meroket, Ridwan Kamil Terpeleset di Detik Akhir?

Jakarta, Katasulsel.com — Kabar dari Pilkada Jakarta 2024 benar-benar membuat gempar. Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 3, Pramono Anung dan Rano Karno, yang sebelumnya diprediksi akan tertinggal, justru mengalami lonjakan elektabilitas yang mengejutkan.
Tren positif ini, menurut juru bicara Pramono-Rano, Chico Hakim, tidak akan berhenti sampai hari pencoblosan. Tetapi, ada apa sebenarnya di balik kenaikan elektabilitas yang tiba-tiba ini?

Chico yakin, kunci di balik kenaikan ini terletak pada fenomena yang sering diabaikan: masih banyaknya pemilih yang belum menentukan pilihan. “Kami sangat bersyukur, dan tren ini tidak akan berhenti di sini.

Masih banyak pemilih yang belum menentukan sikap,” kata Chico, Kamis (24/10/2024). Dengan semakin mendekatnya hari pemilihan, pemilih yang ragu-ragu tampaknya mulai berpaling ke arah Pramono-Rano.

Namun, ada sesuatu yang menarik. Pramono Anung, meskipun menjadi calon gubernur, ternyata baru dikenal oleh 61,2 persen warga Jakarta. Ini jauh tertinggal dari rivalnya, Ridwan Kamil, yang dikenal hampir di seluruh kota. Jadi, bagaimana bisa elektabilitas Pramono melejit? Jawabannya: “dwi tunggal”.

“Seharusnya, kurangnya pengenalan terhadap Mas Pram menjadi penghalang, tetapi justru ini yang menjadi potensi terbesar.

Elektabilitasnya terbantu oleh popularitas Bang Doel (Rano Karno), yang dikenal luas masyarakat,” ujar Chico. Rano Karno, dengan perannya yang legendaris sebagai Bang Doel, menjadi daya tarik besar bagi pemilih, menutupi kekurangan Pramono dalam hal pengenalan publik.

Survei terbaru dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) juga mendukung narasi ini. Pasangan Pramono-Rano berhasil menyalip Ridwan Kamil-Suswono dengan elektabilitas 41,6 persen, sementara pasangan Ridwan-Suswono merosot ke 37,4 persen. Selisih tipis ini menandakan persaingan semakin ketat menjelang hari pencoblosan.

Tren penurunan Ridwan-Suswono yang dulunya unggul besar, kini mengundang pertanyaan: ada apa dengan strategi mereka?

Tapi, jangan terburu-buru menganggap ini akhir dari cerita. Ada margin of error sebesar 2,9 persen dalam survei tersebut, yang bisa mengubah segalanya. Elektabilitas kedua pasangan masih bisa berfluktuasi hingga detik-detik terakhir.

Yang jelas, meski Ridwan Kamil masih menjadi sosok magnetis bagi pemilih Jakarta, momentum saat ini ada di tangan Pramono-Rano. Pertarungan belum usai, dan sepertinya akan ada kejutan di hari pemilihan. Apakah Pramono-Rano benar-benar bisa menggeser dominasi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta? Mari kita nantikan hasil akhirnya. (achmad)

Kategori
HEADLINE Makassar Politik

Makassar Menanti Stadion Internasional: Seto Gadhista Optimis Berkat Prabowo

Makassar, Katasulsel.com – Dalam suasana hangat sepak bola yang semakin menggairahkan, Andi Seto Gadhista Asapa, calon wali kota Makassar, mengungkapkan keyakinannya bahwa pembangunan stadion bertaraf internasional di era Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka bukan hanya mimpi belaka, tetapi sebuah kenyataan yang akan segera terwujud.

Dalam pernyataannya yang penuh semangat pada Kamis (24/10), Seto menegaskan bahwa Prabowo adalah sosok yang sangat mencintai sepak bola.

“Bapak Presiden adalah pecinta sepak bola sejati. Ia tidak hanya mengagumi Timnas Indonesia, tetapi juga berkontribusi nyata dengan menyekolahkan anak-anak muda kita ke luar negeri menggunakan dana pribadinya,” ujar Seto, membangkitkan harapan para suporter.

Tidak hanya berhenti di situ, Seto menyoroti inisiatif Prabowo dalam mendirikan Akademi Garudayaksa, sebuah akademi sepak bola yang terletak di perbatasan Jakarta Timur-Bekasi. Dengan fasilitas lengkap seperti lapangan berstandar FIFA, gym, dan asrama, akademi ini menjadi pijakan bagi generasi muda yang bercita-cita membawa Indonesia ke Piala Dunia.

“Dengan perhatian besar terhadap dunia sepak bola, saya yakin aspirasi suporter PSM Makassar untuk memiliki stadion baru akan menjadi perhatian serius Presiden Prabowo,” tambah Seto.

Kategori
HEADLINE Jakarta Politik

Elektabilitas Pramono-Rano Meroket, Ridwan Kamil Tersandung di Tikungan Pilkada Jakarta 2024?

Jakarta, katasulsel.com Kabar terbaru dari Pilkada Jakarta 2024 mengejutkan banyak pihak. Elektabilitas calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 3, Pramono Anung dan Rano Karno, diprediksi akan terus merangkak naik hingga hari pencoblosan. Tren positif ini, menurut juru bicara pasangan tersebut, Chico Hakim, tidak akan berhenti sampai pemilihan digelar. Apa yang sebenarnya terjadi di balik lonjakan elektabilitas ini?

Chico yakin, kunci kemenangan Pramono-Rano terletak pada satu hal yang belum banyak dibahas: masih banyaknya warga yang belum menentukan pilihan. “Pada prinsipnya kami bersyukur, tren kenaikan ini tidak akan berhenti sampai di sini. Masih banyak pemilih yang belum menentukan pilihannya,” ujarnya saat dihubungi Kamis (24/10/2024). Dari survei terbaru, terdapat persentase pemilih yang masih mengambang, yang diperkirakan akan condong pada pasangan ini.

Tapi tunggu dulu, ada fakta menarik yang mungkin belum terkuak sepenuhnya. Tingkat pengenalan Pramono Anung di Jakarta ternyata baru mencapai 61,2 persen, jauh di bawah rival utamanya, Ridwan Kamil, yang dikenal lebih luas. Lantas, bagaimana bisa elektabilitas Pramono melampaui Ridwan dalam survei? Inilah yang disebut Chico sebagai “dwi tunggal”, perpaduan sempurna antara Pramono dan Rano.

“Belum dikenalnya Mas Pram itu seharusnya menjadi hambatan, tetapi justru ini menunjukkan potensi besar. Kemenangan ini juga tak lepas dari popularitas Bang Doel, yang berhasil mendongkrak elektabilitas Pramono,” tambah Chico. Keunggulan Rano Karno, yang dikenal publik sebagai Bang Doel, menjadi daya tarik kuat yang menutupi kurangnya eksposur Pramono.

Kategori
Politik Sidrap

Lotang Benteng ‘Menyala’, Warga Teriak H.Mashur Bupati Sidrap!

Sidrap, Katasulsel.com — Malam ini, Rabu, 23 Oktober 2024, Lotang Benteng berubah. Tidak ada senyap di langit Maritengngae. Ada teriakan, ada tepuk tangan, ada sorak yang bergema. “HAMAS NA pimpin Sidrap!” pekikan itu membelah malam, seolah mengukuhkan bahwa angin politik tengah berpihak.

Di panggung kecil, di halaman rumah AKBP (P) Nursaka, sebuah pesan disampaikan. Pesan yang diemban oleh dua sosok: H. Mashur dan H. Nasiyanto. Nomor urut 3. Dari hamparan halaman rumah hingga gang-gang sempit Pangkajene, warga berbondong-bondong datang. Tidak ada yang mau ketinggalan. Tak peduli malam semakin larut, antusiasme tidak pudar. Seperti sungai yang mengalir deras, warga terus memadati lokasi.

Sebelum bicara, H. Mashur berhenti sejenak. Matanya menyapu lautan manusia di depannya. Mereka datang bukan karena paksaan. Ini adalah tatap muka, bukan sekadar seremonial. Ada dialog, ada mimpi-mimpi yang terangkai. “Kami datang membawa perubahan,” bisiknya, tapi cukup untuk menggugah.

Sorak sorai pun menggema. “HAMAS NA!” teriakan itu kembali membahana, seperti hembusan angin yang menyebarkan harapan. H. Mashur tak langsung bicara, seakan memberi jeda pada emosi yang tengah memuncak. Malam itu, ia tahu, bukan soal pidato. Ini soal hati.

“Sidrap butuh tangan-tangan yang bekerja,” ucapnya membuka pidato. Singkat, tapi menggigit. H. Mashur memaparkan program unggulan HAMAS NA, dari pendidikan hingga kesehatan, dari pertanian hingga infrastruktur. Program Macca, katanya, bukan hanya soal sekolah yang layak, tapi tentang masa depan anak-anak Sidrap yang siap menghadapi dunia. “Tak ada lagi sekolah rusak. Teknologi modern harus ada di setiap sekolah. Beasiswa untuk anak-anak berprestasi, SD sampai perguruan tinggi,” ungkapnya penuh keyakinan.

Suasana makin hangat ketika ia menyentuh program Mario. “Petani Sidrap harus sejahtera,” tegasnya. Harga gabah tak boleh main-main. Rp 6.500 hingga Rp 7.500 per kilogram, harga stabil yang ia janjikan. Dan tak hanya gabah, HAMAS NA ingin mengubah Pitu Riawa dan Pitu Riase menjadi kawasan industri buah-buahan. Ini bukan angan-angan kosong. Ada janji investasi, ada peluang pasar dalam dan luar negeri.

Dan, Madising. Ini bukan sekadar kesehatan gratis. H. Nasiyanto, sebagai pasangan H. Mashur, menegaskan akan membangun rumah sakit regional dan meningkatkan layanan BPJS gratis. “Tak ada lagi warga Sidrap yang kesulitan mendapat pelayanan medis,” katanya lantang.

Suara gemuruh dari warga seakan mengamini semua yang disampaikan. Madeceng, soal infrastruktur, menjadi fokus lainnya. Jalan tani, jembatan desa, hingga kawasan wisata Danau Sidenreng, semua dibungkus dalam visi besar membangun Sidrap dari segala sisi.

Malam itu, Sidrap tak hanya bersuara. Sidrap menyematkan harapan kepada HAMAS NA. Bukan hanya sekadar nama, bukan hanya janji. Ada sebuah asa yang mengakar kuat dalam hati warga Pangkajene. HAMAS NA bukan hanya kandidat. Mereka adalah mimpi yang ingin diwujudkan.(*)

Kategori
Politik Sidrap

H. Mashur Beri Harapan Baru untuk Massepe

Sidrap, Katasulsel.com — Angin malam berdesir di Kelurahan Massepe, Kecamatan Tellu Limpoe, Rabu malam, 23 Oktober 2024. 

Warga berkumpul, menanti sosok yang digadang-gadang membawa perubahan. H. Mashur, calon bupati Sidrap nomor urut 3, datang dengan senyumnya yang ramah, disambut hangat. 

Kota Massepe, yang dikenal sebagai ‘Pandai Besi,’ terasa hidup dalam tatap muka dan dialog ini.

Sorotan utama warga malam itu sederhana, tapi nyata. Lapangan sepak bola di Massepe. 

“Butuh perhatian!” suara warga menggema. Mereka ingin lapangan itu tak hanya sebagai ruang kosong, tapi jadi kebanggaan. Tempat anak-anak berlari, remaja bermain, dan masa depan dibangun.

Mashur menjawab tegas, “Jika kami terpilih, lapangan ini akan kami renovasi. Tidak hanya cantik, tapi juga lengkap dengan fasilitas olahraga lain. Kita butuh ruang untuk tumbuh, berprestasi.”

Janji yang tak asal bunyi. Di bawah benderanya, HAMAS NA, Mashur dan wakilnya, H. Nasiyanto, mengusung sederet program pro rakyat. Program-program yang seakan menjawab harapan warga.

Macca, Pendidikan yang Mencerdaskan

“Macca,” kata Mashur dengan suara mantap. Bukan sekadar semboyan, tapi janji renovasi sekolah-sekolah rusak, memastikan anak-anak belajar dengan teknologi modern. 

Beasiswa untuk mereka yang berprestasi, guru-guru didorong jadi pendidik berkelas dunia. “Pendidikan itu jembatan masa depan,” ujarnya. Seolah mengatakan, tanpa pendidikan yang kuat, harapan hanya akan jadi angan.

Mario, Mengayomi Pertanian

Di bidang pertanian, HAMAS NA mengusung “Mario.” Bukan Mario Bros, tapi Mario yang berarti kesejahteraan. Harga gabah akan dijaga, pupuk disediakan. 

Tak ada lagi cerita pupuk yang hilang di tengah jalan. Pitu Rawa dan Pitu Riase dibidik jadi kawasan industri berbasis buah. 

Mashur ingin hasil tani Sidrap menembus pasar internasional. “Pertanian adalah napas kita,” katanya, seperti mengingatkan betapa pentingnya sawah-sawah yang terhampar di bumi Sidrap.

Madising, Kesehatan yang Menyentuh Hati

Madising, program kesehatan HAMAS NA, mengincar perbaikan layanan kesehatan. Rumah Sakit Regional bakal dibangun. Tim kesehatan dikerahkan ke desa-desa. Dokter dan tenaga medis ditambah. 

“Kesehatan itu hak, bukan barang mahal,” tutur Mashur. Dengan program BPJS gratis, tak ada warga yang harus menunda berobat hanya karena kantong tipis.

Madeceng, Menyusun Ulang Infrastruktur

Mashur menatap jauh ke depan. Dengan Madeceng, jalan-jalan di desa akan diperbaiki, jembatan dibangun. Danau Sidenreng akan dipoles jadi destinasi wisata kelas dunia. 

Sampah dikelola lebih baik, dan Sidrap, menurutnya, akan “menyala” dengan penerangan yang merata di setiap sudut.

Mabbarakka, Menguatkan Iman

Program keagamaan, Mabbarakka, tak luput dari perhatian. Setiap imam masjid dan perangkatnya mendapat insentif. Program umrah gratis jadi janji. Ambulans di setiap masjid untuk membantu yang membutuhkan. 

“Kita harus berpegang pada iman, di setiap langkah,” katanya.

Malam terus merayap, tapi semangat tak luntur. Warga Massepe menggantungkan harapan mereka pada sosok Mashur dan HAMAS NA. Janji-janji itu, kata-kata itu, semoga tak sekadar angin malam yang hilang di pagi hari.

Massepe menggeliat, menunggu pembuktian.(*)

Kategori
Politik Sidrap

Desa Anabannae Menyambut Harapan Baru Bersama DOATA

Sidrap, Katasulsel.com — Suasana di Desa Anabannae, Kecamatan Pitu Riawa, Rabu malam, 22 Oktober 2024, tampak tenang. 

Di tengah keremangan, warga berkumpul, penuh antusias menghadiri acara tatap muka dan sosialisasi pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Sidrap nomor urut 1, Dony dan Datariansyah (DOATA)

Warga menyambut DOATA dan tim dengan hangat. Senyum mengembang. Tangan melambai. Seolah mengundang kehadiran janji. 

Dalam suasana hikmad, Calon Bupati Dony melangkah ke depan. Suaranya mengalun lembut, membelah keheningan malam, “Kami hadir untuk membantu, bukan untuk berjanji kosong,” akunya

Di tengah keramaian, Dony lalu menjelaskan program unggulan DOATA. Mantan Pj Sekda Sidrap itu kemudian menawarkan ke masyarakat. Ini janji yang akan terwujud apabila dalam Pilkada Sidrap, dia terpilih.

Adapun program yang menjadi harapan bagi banyak orang. Pertama, ada keringanan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) bagi keluarga kurang mampu. Hanya dengan nilai objek pajak Rp 50.000, warga bisa bernapas lega. Beban pajak ditanggung pemerintah.

“Bayangkan, tak ada lagi tekanan pajak bagi keluarga miskin,” ujarnya. Mata warga berbinar. Mereka mulai merasakan angin segar.

Lalu Dony melanjutkan, “Listrik gratis untuk yang berdaya 450 hingga 900 KWH.” Mendengar itu, riuh tepuk tangan menggema. Warga membayangkan rumah mereka yang kini bisa terang benderang tanpa biaya.

Selanjutnya, program bedah rumah. Sebanyak 1.000 rumah akan direnovasi setiap tahun. “Kami ingin setiap keluarga memiliki tempat tinggal yang layak,” tambah Datariansyah. Warga terdiam, membayangkan dinding yang retak bisa diganti dengan tembok yang kokoh.

Layanan kesehatan gratis juga tak kalah menarik perhatian. “Kami sediakan pengobatan tanpa biaya, bahkan layanan antar jemput untuk yang sakit,” tegas Dony. Warga tersenyum. Kini, mereka tak perlu khawatir untuk berobat.

“Seragam sekolah untuk anak-anak juga akan kami berikan secara gratis,” lanjutnya. Keluarga-keluarga yang dulu merasa berat menyediakan seragam kini teringat senyuman anak-anak mereka. Pendidikan adalah kunci masa depan, dan semua anak berhak mendapatkannya.

Tak hanya itu, ada program infrastruktur. Rp 5 miliar per tahun untuk setiap kecamatan. Jalan dan jembatan diperbaiki. “Kami ingin aksesibilitas menjadi lebih baik,” ujar Dony. Jalan mulus, transportasi lancar, ekonomi meningkat.

Terakhir, Dony menekankan pentingnya meningkatkan kesejahteraan imam, pegawai syara, dan guru mengaji. “Mereka pilar masyarakat. Tanpa mereka, kita kehilangan arah,” ucapnya. Tunjangan bagi mereka adalah pengakuan akan peran penting yang dimainkan.

Malam itu, Desa Anabannae dipenuhi harapan. Dony dan Datariansyah bukan hanya sekadar nama. Mereka adalah harapan bagi masa depan. Masyarakat mendengarkan dengan seksama, berharap impian menjadi kenyataan.

Apa yang terjadi selanjutnya? Semua berpikir, semoga program ini bisa mengubah hidup. Malam itu, kedamaian dan keyakinan menyelimuti desa. Inilah awal dari sebuah perjalanan. Sebuah harapan baru di Sidrap.(*)

Kategori
Jeneponto Politik

Pilkada Jeneponto Tanpa Laporan Pelanggaran

Jeneponto, Katasulsel.com – Suhu politik boleh memanas, tapi lapangan tetap dingin. Pilkada Jeneponto 2024 sepi dari laporan pelanggaran.

Anehnya, ini terjadi di tengah sengitnya persaingan, Bawaslu Kabupaten Jeneponto sama sekali belum mencatat satu pun aduan.

“Kami belum terima laporan apa pun,” ujar Muhammad Alwi, Ketua Bawaslu Jeneponto, Rabu (23/10/2024), lewat pesan singkat.

Dugaan pelanggaran netralitas ASN? Belum ada. Pelanggaran kampanye? Juga nihil. Seperti api tanpa asap. Kampanye dialogis berjalan, tapi dugaan pelanggaran tak muncul ke permukaan.

Tidak di jalan, tidak di media sosial. Bawaslu hanya bisa menunggu. Menunggu laporan yang mungkin tiba kapan saja.

“Hotline kami terus terbuka. Mungkin minggu ini ada penelusuran,” lanjut Alwi. Peringatan? Mungkin. Bawaslu tetap siaga.

Pilkada Jeneponto bukanlah panggung biasa. Empat pasangan calon sudah siap bertarung. Nama-nama seperti Efendi Al Qadri Mulyadi – Andry Arief Bulu, Paris Yasir – Islam Iskandar, Muhammad Sarif – Moh Noer Alim Qalby, dan duet yang tengah jadi sorotan, Syamsuddin Karlos – Syafruddin Nurdin, semua bersiap menggerakkan massa.

Pertarungan ini seperti panci berisi air mendidih. Hanya soal waktu sampai sesuatu tumpah. Tapi sampai detik ini, lapangan masih bersih. Tenang. Hanya riak kecil yang terlihat. Namun, badai bisa datang kapan saja.

Bawaslu terus berjaga. Tetap siaga, karena bom waktu bisa saja meledak dalam hitungan hari. Apa yang terjadi berikutnya? Semua mata tertuju ke Pilkada Jeneponto.

Tetap ikuti perkembangannya.!!

Kategori
Politik Sidrap

Muh. Yusuf DM Sambangi Tokoh di Lasilottong Sambil Menawarkan Program Pro Rakyat 

Sidrap, Katasulsel.com — Di Dusun 3 Lasilottong, senja mulai turun. Seakan waktu melambat di Desa Mojong, Kecamatan Watang Sidenreng. 

Angin sore, Rabu, 23 Oktober 2024 itu, membawa kesejukan, merayap di antara raut wajah-wajah yang penuh harap. 

Mereka duduk di bawah naungan pohon besar, menanti seorang tamu. Bapak Supardi, tokoh masyarakat di sini, menyambut kedatangan sosok yang mungkin akan merubah nasib warga.

Yusuf DM, atau lebih akrab disapa Dony, tiba. Tanpa banyak basa-basi, ia langsung menyapa. Calon Bupati Sidrap nomor urut satu itu mengajak bicara, bukan sekadar pidato. 

“Saya ke sini bukan untuk janji, tapi untuk mendengar,” katanya singkat. Seperti irama sore itu, suaranya tak meninggi. Lembut tapi jelas.

Bersama Muh. Datariansyah, wakilnya yang biasa dipanggil Datar, mereka menawarkan program yang tak muluk-muluk, tapi nyata. 

PBB gratis bagi yang nilai objek pajaknya di bawah Rp 50.000. Seperti mengangkat beban yang menumpuk di bahu warga. 

“Tak ada lagi kekhawatiran soal pajak,” ujar Dony sambil menatap para petani yang biasanya harus memutar otak untuk membayar.

Listrik 450-900 KWH? Gratis. Dony tersenyum saat menyebutkan itu. Seakan dia tahu, listrik bisa menjadi masalah besar di sini. 

“Kita mau masyarakat bisa hidup lebih nyaman,” tambahnya, kali ini lebih serius.

Tak berhenti di situ, ada 1.000 rumah yang akan dibedah tiap tahun. Rumah-rumah yang reyot, genteng bocor di kala hujan, lantai tanah yang basah—akan berubah menjadi tempat layak huni. 

Wajah-wajah di Lasilottong mulai mengangguk. Mereka tahu ini bukan sekadar mimpi, tapi tawaran yang menggugah.

Pengobatan gratis, layanan antar jemput bagi yang sakit. Seperti menambah bumbu dalam harapan warga yang sudah lama tak percaya akan janji-janji pemimpin. 

“Kesehatan itu hak semua orang,” ujar Datar, menyambung pembicaraan. 

Seragam sekolah juga gratis, dari TK hingga SMP, program infrastruktur yang memastikan jalan-jalan tak lagi berlubang. Semua itu mengalir dalam bahasa yang sederhana, tapi mengena.

Dony tahu, untuk meyakinkan warga, bukan kata-kata panjang yang dibutuhkan, melainkan program yang bisa dirasakan langsung. 

Imam, pegawai syara, guru mengaji? Kesejahteraan mereka pun tak luput dari perhatian. “Mereka adalah penjaga moral dan spiritual kita,” katanya.

Di bawah pohon itu, percakapan mengalir ringan. Seolah-olah tak ada jarak antara Dony dan warga. 

Bukan lagi tentang siapa yang menjadi pemimpin, tapi siapa yang benar-benar mendengar. Senja semakin memerah, seperti menjanjikan harapan baru bagi warga Lasilottong. 

Dony berpamitan, tapi pesan yang ia tinggalkan jelas: perubahan ada di tangan mereka.(*)