Kami tidak meminta banyak, kami hanya meminta listrik yang stabil. Kami hanya meminta agar hak kami sebagai konsumen dihargai. Kami hanya meminta agar tidak lagi hidup dalam gelap.

Tidak hanya warga biasa yang merasakan dampaknya, para pemimpin komunitas dan bisnis di Sidrap juga mengalami hal yang sama. Ketua Kadin Sidrap, AM Yusuf Ruby, adalah salah satu dari mereka. Dia telah berteriak keras, menuntut perbaikan dan menyoroti kerugian yang ditimbulkan oleh pemadaman listrik ini.

Pemadaman listrik yang sering terjadi bukan hanya merugikan individu, tetapi juga merugikan bisnis. Bagaimana mungkin bisnis bisa beroperasi secara efisien jika listrik sering mati? Bagaimana mungkin industri bisa berkembang jika infrastruktur dasarnya tidak stabil?

AM Yusuf Ruby dan banyak pemimpin bisnis lainnya telah berbicara. Mereka telah menuntut perbaikan. Mereka telah menunjukkan bahwa pemadaman listrik ini bukan hanya masalah kecil, tetapi masalah besar yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan Sidrap.

Namun, teriakan mereka tampaknya jatuh pada telinga yang tuli. PLN, tampaknya, masih belum mendengar. Mereka masih belum mengambil tindakan yang signifikan untuk memperbaiki situasi ini.

Ini bukan hanya tentang listrik lagi. Ini tentang hak kami sebagai konsumen. Ini tentang hak kami untuk mendapatkan layanan yang baik dan konsisten. Ini tentang hak kami untuk hidup dalam kenyamanan dan kestabilan.

Jadi, PLN, apakah Anda masih belum mendengar? Apakah Anda masih belum melihat kerugian yang telah Anda sebabkan? Apakah Anda masih belum siap untuk menyala dan memberikan layanan yang lebih baik?

Dapatkan berita terbaru di Katasulsel.com