Kategori
HEADLINE Jakarta

Konferensi Pers Lisa: Saya Bukan Istri, Saya Ibu dari Anaknya

Jakarta, katasulsel.com — Lisa Mariana akhirnya muncul ke publik. Wajahnya tak lagi hanya di layar ponsel, tapi kini menatap tajam ke kamera. Ia membuka semuanya.

Tentang perkenalan, tentang video, dan tentang anak yang tak lagi dinafkahi. Dalam konferensi pers yang digelar Jumat, 11 April 2025, Lisa bicara dengan suara pelan, tapi jelas.

Awalnya ia hanya kenal RK karena dikenalkan oleh seorang pria bernama AA. Pertemuan terjadi di Palembang, 2 Juni 2021.

Lisa disuruh datang ke apartemen. Ia tak tahu bahwa kedatangannya atas permintaan pribadi Ridwan Kamil, mantan Gubernur Jawa Barat. Sosok yang ia kenal sebagai pejabat publik, suami dari Atalia, dan ayah dari Eril.

Lisa sempat kaget. Tapi tak butuh waktu lama untuk merasa nyaman. Menurutnya, Ridwan Kamil adalah sosok yang bisa menjadi dua hal sekaligus: pacar dan ayah.

Dalam pengakuannya, Lisa menyebut bahwa ia tumbuh tanpa figur ayah. Ketika RK bersikap hangat, penuh perhatian, dan melindungi, hatinya luluh. Dalam psikologi, ini dikenal sebagai emotional grooming.

Hubungan yang dibentuk pelaku agar korban merasa aman, tapi sebenarnya sedang dijerat. Lisa menyebut, “Saya ini enggak punya sosok bapak. Dia kadang kayak pacar, kadang kayak ayah. Saya merasa diperhatikan. Saya luluh.”

Dalam ilmu sosiologi, ini disebut trauma bonding. Ketika korban terikat secara emosional karena relasi kuasa dan ketergantungan.

Kedekatan mereka berlanjut. Lisa mengaku pernah diminta membuat video syur. Bukan atas kemauannya sendiri. Tapi permintaan AA. Katanya, itu untuk RK. Diiming-imingi Rp50 juta.

Tapi uang itu tak pernah sampai ke tangan Lisa. Ia hanya jalani instruksi. Setelah video itu dibuat, Ridwan Kamil tiba-tiba menghubunginya lewat DM Instagram. Langsung video call.

Sejak saat itu, komunikasi makin intens. Hubungan makin dalam. Bahkan lanjut ke tahap serius. Lisa mengaku tak pernah mengira semuanya akan jadi rumit. Tapi ia juga tak menolak.

Semua terjadi begitu saja. “Saya enggak tahu apakah itu fetish Pak RK. Saya cuma disuruh bikin video syur oleh AA, katanya atas permintaan beliau.”

Lisa tidak menyebut ada paksaan fisik. Tapi ketika hubungan dibangun atas dasar ketimpangan, konsen jadi isu yang rumit.

Dalam relasi seperti ini, antara figur publik yang punya kuasa dan perempuan muda yang bergantung secara emosional, persetujuan bisa jadi samar. Kini Lisa tak lagi bicara soal cinta.

Atau status. Ia tak minta dinikahi. Ia hanya menuntut satu hal: tanggung jawab. Menurut pengakuannya, Ridwan Kamil tak lagi menafkahi anak mereka sejak delapan bulan lalu.

“Saya enggak mau dijadikan istri. Saya cuma minta tanggung jawab untuk anak. Jangan menghilang begitu saja,” ucapnya.

Skandal ini mengguncang citra. Bukan hanya soal pribadi. Tapi juga soal etika. Tentang bagaimana tokoh publik memperlakukan perempuan.

Tentang relasi kuasa yang menyamar jadi perhatian. Tentang hak seorang anak yang tak boleh diabaikan.

Lisa sudah bicara. Dengan luka. Dengan keberanian. Sekarang publik menunggu, akankah Ridwan Kamil menjawab? (*)

Kategori
Palopo

Empat Tas Saja! Jamaah Haji Dilarang Bawa Lebih, Ini Penegasan Kemenag di Palopo

Palopo, Katasulsel.com – Gedung Pusat Layanan Haji dan Umrah di Kota Palopo mendadak ramai. Sabtu, 12 April 2025, Kepala Bidang Penyelenggara Ibadah Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Sulsel, H. Ikbal Ismail, turun langsung memberikan bimbingan manasik kepada 107 calon Jamaah Haji.

Bukan sekadar seremonial. Bukan pula sekadar mengulang materi klasik. Ikbal datang dengan pesan tajam—spesifik, praktis, dan kadang bikin jamaah tercengang.

Didampingi moderator Asa Afif, ia menjabarkan dengan detail. Proses haji dari awal hingga akhir. Mulai dari persiapan, asrama, embarkasi, puncak haji di Arab Saudi, hingga kepulangan ke Tanah Air.

Namun satu hal yang benar-benar jadi sorotan: barang bawaan.

“Iya, ini yang sering jadi masalah. Setiap tahun, tetap saja ada yang nekat bawa lebih dari seharusnya,” tegas Ikbal.

Ia mengingatkan, pemerintah sudah menyiapkan empat jenis tas standar untuk jamaah. Empat, tidak lebih.

“Pertama, koper besar maksimal 32 kilogram. Kedua, koper kecil maksimal 7 kilogram. Ketiga, tas paspor. Keempat, tas khusus Armuzna. Itu saja,” ujarnya, tegas.

Kenapa harus dibatasi? Ikbal tak bertele-tele. Barang bawaan yang berlebihan bisa jadi bumerang. Bisa menghambat proses boarding. Bahkan bisa jadi penyebab penundaan keberangkatan.

“Banyak yang tergoda belanja di Tanah Suci. Tapi lupa, ada aturan maskapai dan pemeriksaan bandara yang ketat,” ungkapnya.

Pesan moralnya jelas. Berangkat haji bukan seperti piknik. Ada aturan. Ada disiplin. Dan, semuanya demi kenyamanan dan keselamatan bersama. (*)

Kategori
Sidrap

Dari Sidrap untuk Indonesia, Swasembada Pangan Kian Nyata

Sidrap, katasulsel.com – Kabupaten Sidrap di Sulawesi Selatan, kembali menjadi sorotan nasional. Di tengah tantangan besar ketahanan pangan, kabupaten ini berhasil mencatatkan lonjakan produksi gabah yang luar biasa.

Data mencengangkan mencuat dari Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Pengadaan Gabah dan Beras 2025 yang digelar di Aula Kodim 1420/Sidrap, Kamis, 27 Maret 2025.

Produksi Gabah Kering Panen (GKP) Sidrap, mencapai angka fantastis 40.983 ton. Angka ini jauh melampaui target awal yang hanya 4.534 ton.

Jelas, ini adalah capaian yang luar biasa. Angkanya ekuivalen dengan peningkatan 903,8%.

Dandim 1420/Sidrap, Letkol Inf Awaloeddin, menyebut keberhasilan ini sebagai buah dari sinergitas TNI-Polri, pemerintah daerah dan tentu petani.

“Sinergi TNI-Polri ini pendampingan dan pengawalan pelaksanaan serapan gabah/beras tahun 2025 dalam rangka mendukung program swasembada pangan nasional yang sesuai dengan astacita Presiden dan Wakil Presiden RI,” tutur Dandim di sela-sela rakor.

Namun, di balik keberhasilan itu, sebut Dandim, tantangan besar masih menghadang. Produksi beras yang ditargetkan 61.649 ton baru mencapai angka 873,4 ton atau sekitar 1,42%. Kondisi ini menjadi perhatian serius semua pihak.

Kapolres Sidrap, AKBP Fantry Taherong, menegaskan komitmen Polri dalam mengawal distribusi gabah dan beras.

“Kami hadir untuk memastikan distribusi aman dan bebas dari mafia gabah. Ini kewajiban kami,” ujarnya tegas.

Bersambung…

Kategori
Sidrap

Sidrap Move On, 4S Disingkirkan 5S

Sidrap, katasulsel.com — Ada suasana berbeda di acara buka puasa bersama (bukber) di Polres Sidrap, Sabtu (26/3).

Bukan sekadar makan-makan dan tausiyah, tetapi juga momen deklarasi perubahan besar di Sidrap!

Bupati Sidrap, Syaharuddin Alrif, yang memimpin rombongan Safari Ramadan, secara terang-terangan menyampaikan bahwa Sidrap kini sudah bebas dari penyakit masyarakat yang terkenal dengan istilah “4S”: Sabu-sabu, Sabung Ayam, Sobis, dan Sex Bebas.

“Insya Allah tidak adami 4S. Yang ada sekarang ini adalah 5S. Apa itu 5S? Sidrap Bersih, Sidrap Berkah, Sidrap Bercahaya, Sidrap Beriman, dan Sidrap yang Aman,” ujar Syaharuddin, disambut tepuk tangan meriah para tamu undangan.

Bukan sekadar janji, program 5S ini diakui sebagai hasil kerja sama seluruh elemen masyarakat. Kapolres Sidrap AKBP Fantry Taherong pun mengamini pernyataan Bupati.

“Semua ini berkat sinergi antara pemerintah daerah, DPRD, Forkopimda, dan tentunya peran aktif masyarakat,” katanya.

Acara bukber di Polres Sidrap semakin hikmad dengan kehadiran Wakapolres Sidrap yang baru, Kompol Sulkarnain, yang baru saja menggantikan Kompol Ahmad Rosma.

Peralihan jabatan ini menjadi bagian dari dinamika baru di kepolisian Sidrap.

Tak lupa, acara ini juga diisi tausiyah dari Ustadz H. Lukman Hasyim yang menambah suasana spiritual semakin kuat. Ramadan di Sidrap tahun ini benar-benar terasa lebih istimewa! (*)

Kategori
Parepare

Dari Parepare, Rijal Madani Kini Jadi Komandan BAKASTRA HIPMI Sulsel

Makassar, katasulsel.com – Karier organisasi Rijal Madani makin melesat. Setelah sukses memimpin Badan Pengurus Cabang (BPC) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Parepare, kini ia dipercaya menahkodai Badan Kajian dan Strategis (BAKASTRA) BPD HIPMI Sulsel.

Keputusan ini diambil setelah Rijal Madani melewati tahapan fit and proper test dalam Rapat Badan Pengurus Lengkap BPD HIPMI Sulsel.

Momen spesial ini ditandai dengan penyerahan pataka HIPMI dari Ketua BPD HIPMI Sulsel, Andi Amar Maruf Sulaiman, langsung ke tangan Rijal Madani. Para pengurus HIPMI Sulsel serta Ketua BPC HIPMI se-Sulsel turut menyaksikan seremoni yang digelar di AAS Building.

Rijal Madani, yang juga dikenal sebagai Founder Kaosta, membawa visi besar dalam peran barunya ini. Ia ingin menjadikan BAKASTRA sebagai pusat kajian strategis yang tidak hanya bermanfaat bagi HIPMI, tetapi juga bagi dunia usaha dan masyarakat luas.

“Kami ingin menggali potensi yang ada, baik dari pengurus maupun dari ekonomi lokal. Harapannya, BAKASTRA bisa memberikan kontribusi nyata lewat program-program strategis yang berdampak,” ujar Rijal Madani dengan optimisme tinggi, Rabu, 25 Maret 2025.

Penunjukan ini bukan tanpa alasan. Selama memimpin HIPMI Parepare, Rijal dikenal aktif membawa inovasi dan gebrakan. Kini, dengan amanah baru di tangan, ia siap membawa BAKASTRA ke level lebih tinggi!

HIPMI Sulsel makin solid, dan dengan hadirnya Rijal Madani di BAKASTRA, roda organisasi ini bakal semakin kencang! Mampukah ia menjawab tantangan baru ini? Kita nantikan gebrakan selanjutnya. (*)

Kategori
Infografik Makassar

Infografis: Ahli Perkuat Jaksa Sidang Scincare Makassar

Kategori
Feature HEADLINE Opini

Jangan Malu Belajar Sama Perumda Tirta Mangkaluku Palopo

Air. Ia mengalir tanpa lelah, menembus celah-celah sempit, membawa kehidupan. Tapi siapa sangka, aliran air itu juga membawa miliaran rupiah ke kas daerah?

Oleh: Edy Basri

BEGITULAH kisah Perumda Tirta Mangkaluku (TM) Kota Palopo, di Sulawesi Selatan, perusahaan daerah yang tak hanya mengalirkan air bersih, tapi juga aliran dividen yang terus meningkat setiap tahunnya.

Kejutan itu berlangsung pada Senin pagi, 24 Maret 2025. Kala itu, ruang kerja Wali Kota Palopo terasa lebih hangat dari biasanya.

Ada senyum puas yang terpancar dari Pj Wali Kota Palopo, H. Firmanza DP. Di hadapannya, Direktur Utama Perumda TM, M. Tawakkal, menyerahkan secarik angka yang tak main-main: Rp2.252.221.919.

Itulah dividen untuk tahun buku 2024, kontribusi nyata Perumda TM kepada Pemerintah Kota Palopo.

“Ini bukan sekadar angka. Ini adalah bukti bahwa kita bisa,” ujar Firmanza, penuh bangga.

Ia tahu, tidak semua perusahaan daerah mampu memberikan kontribusi seperti ini. Apalagi jika bicara soal PDAM—yang di banyak tempat justru sering menjadi beban daerah.

Jadi. jangan malu belajar sama Perumda Tirta Mangkaluku Palopo ini.

Tapi, Palopo punya cerita berbeda. Sejak 2015, Perumda TM konsisten menyetor dividen. Dari angka Rp472 juta di tahun pertama, hingga kini menembus Rp2,25 miliar.

Lonjakan ini bukan sulap, bukan sihir. Ini hasil kerja keras, inovasi tanpa henti, dan pengelolaan yang transparan.

“Air itu seperti darah bagi kota ini,” kata Tawakkal. “Kami tidak hanya memastikan alirannya bersih dan lancar, tapi juga bagaimana manfaatnya bisa dirasakan lebih luas oleh masyarakat.”

Di bawah kepemimpinan Tawakkal dan timnya, Perumda TM menjelma menjadi mesin penggerak ekonomi daerah.

Tahun demi tahun, mereka mencatatkan tren dividen yang terus naik: Rp706 juta di 2021, Rp1,08 miliar di 2022, lalu Rp1,7 miliar di 2023. Kini, angka Rp2 miliar lebih menjadi tonggak baru.

Bersambung..

Kategori
Feature HEADLINE Opini

Ayah, Maaf, Aku Tak Minta Baju Baru Tahun Ini

Ini adalah kisah nyata. Dia ingin dituangkan dalam kisah. Tapi dia minta nama dan alamatnya disamarkan. Sungguh haru. Sedih, sedih sekali…

Oleh: Edy Basri (pemred katasulsel.com)

MALAM itu, Rahmat (Maaf, nama ini hanya samaran, red), masih di teras rumah.

Sendiri. Menatap langit yang tak memberinya jawaban.

Di ujung gang (lorong) yang sempit, rumah-rumah lain mulai sibuk menyambut lebaran. Cahaya lampu lebih terang dari biasanya.

Anak-anak berlari membawa baju baru mereka, riang. Ayah-ayah pulang dengan kantong belanja, ibu-ibu sibuk di dapur menyiapkan ketupat.

Tapi di rumah Rahmat?

Tak ada persiapan membuat opor. Tak ada plastik berisi baju baru. Tak ada suara riang anak-anak.

Hanya ada sunyi.

Dan, sebongkah rasa bersalah yang makin menekan dadanya.

Rahmat menunduk. Tangannya gemetar menggenggam uang di sakunya. Uang yang ia kumpulkan seminggu ini.

Seratus lima puluh ribu rupiah.

Itu pun bukan untuk baju baru. Bukan untuk kue lebaran. Bukan untuk membuat anak-anaknya tersenyum.

Itu untuk bayar utang ke warung sebelah.

Istrinya, Siti, masih di dalam. Duduk bersila di tikar yang sudah mulai usang. Matanya menerawang. Pikirannya penuh.

Bukan tentang baju baru.

Bukan tentang kue kering yang kosong di meja.

Tapi tentang zakat fitrah.

Bagaimana mungkin mereka yang hampir tak punya apa-apa, tetap harus memberi?

“Zakat fitrah itu wajib, Pak,” bisik Siti tadi siang. “Tapi kita sendiri tak punya beras cukup.”

Rahmat hanya diam.

Ia tahu itu benar.

Tapi ia juga tahu, bahkan beras di dapur mereka sudah dihitung dengan napas panjang.

Anak-anaknya, tiga orang. Tak ada yang bertanya soal baju baru. Tak ada yang merengek minta uang jajan. Mereka hanya diam.

Sabar.

Sabar.

Dan sabar.

Bersambung…

Kategori
Ragam

50 Ucapan Selamat Idul Fitri 1446 H/2025 Masehi

Idul Fitri 1446 H/2025 M sudah di depan mata!
Setelah sebulan penuh beribadah dan menahan diri di bulan Ramadan, kini saatnya merayakan kemenangan dengan penuh kebahagiaan. Idul Fitri bukan hanya tentang berkumpul bersama keluarga, tetapi juga momen suci untuk saling memaafkan dan mempererat tali silaturahmi.

Bagi Anda yang ingin berbagi kebahagiaan dengan keluarga, sahabat, dan kolega, berikut kami sajikan 50 kata-kata bijak yang bisa menjadi inspirasi dalam mengirimkan Ucapan Selamat Idul Fitri 1446 H:


🌙 Ucapan Selamat Idul Fitri Islami

  1. Taqabbalallahu minna wa minkum – Semoga Allah menerima amal ibadah kita. Selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin.
  2. Ramadan telah usai, mari kita sambut Idul Fitri dengan hati yang bersih dan penuh syukur. Selamat Lebaran 1446 H!
  3. Idul Fitri adalah waktu untuk kembali fitrah. Semoga hati kita bersih dari dosa dan dipenuhi keberkahan.
  4. Hari kemenangan telah tiba, semoga Allah SWT selalu memberikan kebahagiaan dan keberkahan dalam hidup kita.
  5. Dengan segala kerendahan hati, saya memohon maaf atas segala khilaf. Selamat Idul Fitri 1446 H, mohon maaf lahir dan batin.

🤲 Ucapan Idul Fitri Penuh Makna dan Harapan

  1. Lebaran bukan sekadar perayaan, tetapi juga tentang keikhlasan untuk saling memaafkan. Selamat Idul Fitri!
  2. Semoga hari kemenangan ini membawa kedamaian, kebahagiaan, dan keberkahan untuk kita semua.
  3. Idul Fitri adalah lembaran baru, mari kita isi dengan kebaikan dan keikhlasan.
  4. Kebahagiaan sejati bukan pada harta, tetapi pada hati yang lapang dalam memberi maaf. Selamat Lebaran!
  5. Semoga setiap langkah kita setelah Ramadan selalu dalam lindungan dan rahmat Allah.

💌 Ucapan Idul Fitri untuk Sahabat & Rekan Kerja

  1. Sahabat, maaf jika selama ini ada salah kata dan sikap. Selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir batin!
  2. Idul Fitri menjadi waktu yang tepat untuk menguatkan persahabatan kita. Mohon maaf atas segala kesalahan, ya!
  3. Rekan kerja yang baik, terima kasih atas kebersamaan selama ini. Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 H!
  4. Semoga semangat Ramadan terus memotivasi kita untuk bekerja lebih baik. Selamat Lebaran!
  5. Tidak ada manusia yang sempurna, mari saling memaafkan dan memulai lembaran baru.

👨‍👩‍👧‍👦 Ucapan Idul Fitri untuk Keluarga

  1. Ayah, Ibu, terima kasih atas cinta dan pengorbanan kalian. Mohon maaf atas semua salahku. Selamat Idul Fitri!
  2. Untuk adik dan kakakku tercinta, semoga kita selalu dalam lindungan-Nya. Selamat Lebaran!
  3. Lebaran adalah waktu terbaik untuk berkumpul dengan keluarga dan menyebarkan cinta.
  4. Maafkan segala kesalahan yang pernah terjadi. Mari kita mulai dengan hati yang bersih.
  5. Semoga keluarga kita selalu diberi kebahagiaan dan keberkahan di hari yang fitri ini.

🌿 Ucapan Idul Fitri Lucu dan Santai

Bersambung…

Kategori
Sidrap

Lebaran Dekat, Babinsa di Sidrap Ini Rajin Turun Cek Harga di Pasar, Cek Hasilnya Disini

Sidrap, katasulsel.com — Jelang lebaran, Pasar Sentral Amparita tampak ramai, Minggu, 23 Maret 2025.

Hiruk-pikuk khas pasar tradisional terasa kental. Pedagang sibuk menawarkan dagangan, pembeli menawar harga.

Di tengah keramaian, Sertu Anwar, Babinsa Koramil 1420-02/Tellu Limpoe, terlihat berkeliling pasar.

Bukan untuk belanja sih, tapi memantau harga dan stok bahan pokok. Ramadan sudah berjalan, Lebaran di depan mata. Semua harus terkendali.

Hasil penelusuran langsung di lapangan, menyebutkan harga beras premium masih di angka Rp 17.000 per kilogram. Stabil, tak melonjak.

Daging sapi juga aman di Rp 130.000 per kilogram.

Minyak goreng? Bermain di angka Rp 15.000 sampai Rp 27.000 per liter, tergantung merek.

Tak ada indikasi kenaikan drastis meski lebaran sisa menghitung hari lagi. Telur ayam ras pun bertahan di angka Rp 50.000 per rak, sementara telur bebek asin sedikit lebih tinggi, Rp 60.000 per rak.

Sayur-mayur dan bumbu dapur juga masih bersahabat. Bawang merah di Rp 30.000 per kilogram, bawang putih sedikit lebih mahal, Rp 45.000 per kilogram. Pedagang tersenyum, pembeli lega. Tidak ada keluhan berarti.

Sertu Anwar tampak puas. Ia memastikan semua berjalan lancar. Tidak ada spekulasi liar yang bikin harga melambung tanpa alasan jelas.

Stok cukup, distribusi aman. Ramadan kali ini terasa lebih tenang. Warga bisa fokus beribadah tanpa dihantui kekhawatiran soal kebutuhan dapur.

Ia sempat berbincang dengan beberapa pedagang dan pembeli. Rata-rata mengaku puas dengan kondisi pasar saat ini.

“Alhamdulillah, tidak ada lonjakan harga yang bikin pusing,” kata seorang ibu sambil membawa kantong belanjaan penuh.

Namun, Anwar tak lengah. Ia tahu dinamika pasar bisa berubah cepat. Peran pemerintah daerah jadi kunci. Pengawasan harus terus jalan.

Jika ada lonjakan harga tiba-tiba, langkah antisipasi harus sigap dilakukan. Jangan sampai warga kecil jadi korban permainan pasar.

Pasar tradisional memang ibarat denyut nadi ekonomi rakyat kecil. Jika harganya stabil, kehidupan terasa lebih ringan.

Ramadan ini jadi bukti bahwa koordinasi yang baik antara pemerintah, aparat, dan pedagang bisa menciptakan harmoni pasar yang menenangkan.(*)

Kategori
Buton Utara

Siap-siap Ekonomi Buton Utara ‘Meroket’, Akses Jalan Sedang Dibuka

Buton Utara, Katasulsel.com – Kabupaten Buton Utara (Butur) dikenal dengan keindahan pantainya.

Namun, tahun-tahun belakangan, jalan provinsi di wilayah ini lebih terkenal dengan jalan “berlubang” yang menyulitkan mobil-mobil melewati.

Yang ingin berlibur pun jadi malas, takut mobilnya ‘cedera’.

Senyum pun kini terpancar di wajah warga Butur.

Pasalnya, pemerintah daerah mulai memperbaiki jalan-jalan rusak tersebut.

Bupati Butur, Afirudin Mathara, turun langsung ke lapangan untuk memantau proses perbaikan jalan.

Dia ingin memastikan pekerjaan ini berjalan lancar dan hasilnya maksimal.

“Saya sangat berharap kepada seluruh masyarakat Buton Utara untuk memahami kondisi ini. Pemerintah Kabupaten Butur terus berupaya membenahi infrastruktur dasar kita sebagai bentuk komitmen terhadap kemajuan daerah,” kata Afirudin, Sabtu, 22 Maret 2025.

Perbaikan jalan ini merupakan suatu langkah penting untuk membuka akses ke wilayah-wilayah di Butur.

Harapannya, jalan yang lancar akan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah ini. Pasalnya, transportasi yang mudah akan memudahkan perjalanan barang dan wisatawan.

“Pekerjaan ini sebenarnya ada di bawah kewenangan Pemerintah Provinsi Sultra. Namun, melalui nota kesepahaman (MoU), sebagian kewenangan sudah dialihkan kepada Pemda Butur,” jelas Afirudin.

Warga berharap, dengan jalan yang baik, akan banyak mobil yang datang ke Butur, baik untuk berbisnis maupun berwisata. Semoga, ‘jalan mulus’ ini bisa membawa kemakmuran bagi warga Butur.(*)

Kategori
HEADLINE Jakarta Sorotan

Teror Tempo Berlanjut: Setelah Kepala Babi, Kini Bangkai Tikus Tanpa Kepala

Jakarta, katasulsel.com — Pagi tadi, sekira pukul 08.00 WIB, Sabtu, 22 Maret 2025, aroma teror kembali menyusup ke kantor Tempo.

Sebuah kardus kecil, dibungkus rapi dengan kertas kado bermotif mawar merah, tergeletak di halaman.

Sekilas tampak tak mencurigakan, seperti hadiah yang salah alamat.

Tapi isi di dalamnya bercerita lain. Enam bangkai tikus tanpa kepala. Tubuh-tubuh kecil itu terbaring dalam diam yang mencekam.

Petugas kebersihan yang menemukannya terkesiap. Tangannya gemetar saat membuka kardus itu.

Ia segera memanggil rekan-rekannya, lalu pihak keamanan. Tak ada catatan, tak ada pesan.

Hanya tikus-tikus yang telah dipenggal, seolah menjadi simbol ancaman yang lebih gelap dari sekadar kata-kata.

Rekaman CCTV menunjukkan kardus itu dilemparkan oleh seseorang dari luar pagar dini hari sebelumnya.

Tepat pukul 02.11 WIB, benda itu menghantam sebuah mobil yang terparkir, meninggalkan goresan kecil pada bodi kendaraan.

Namun, siapa pelakunya masih menjadi misteri yang menunggu untuk diurai.

Bersambung…

Kategori
Berita

Di Desa Kaseralau Pinrang, Sarung dan Tenaga Warga Adalah Segalanya

Pinrang, katasulsel.com — Karmila, 20 tahun, terbaring lemah di atas sarung yang berubah fungsi jadi tandu darurat.

Tubuhnya digotong warga melintasi jalan tanah yang penuh lubang dan debu, menuju RSUD Massenrempulu Enrekang.

Di Desa Kaseralau, Pinrang, Sulawesi Selatan, ini adalah realitas yang sudah biasa. Jalan rusak parah membuat kendaraan roda empat tak bisa melintas.

Bukan pertama kali warga harus kreatif menghadapi situasi seperti ini.
Sarung yang biasanya jadi simbol kehangatan keluarga, kini menjadi penyelamat nyawa.

Karmila tak punya pilihan lain. Menuju Puskesmas Batulappa yang berjarak 30 kilometer terasa mustahil.

Jalannya lebih buruk, apalagi saat hujan. Enrekang jadi opsi lebih masuk akal, meski tetap harus ditandu.

Parman, salah satu warga, menyebut ini bukan kejadian baru. Sudah bertahun-tahun jalan di desa ini dibiarkan begitu saja.

Mobil? Jangan harap bisa lewat. Bahkan motor pun sering menyerah. “Iye, keluarga terpaksa tandu karena akses jalan rusak,” katanya singkat.

Bersambung…

Kategori
Soppeng

Pasar Soppeng, Jantung Ekonomi yang Butuh ‘Obat’ Segera

Soppeng, katasulsel.com — Pasar Sentral Soppeng pagi itu ramai, Kamis, (20/3), tapi bukan sekadar hiruk-pikuk biasa.

Ada langkah berbeda yang menyusuri lorong-lorong penuh aroma rempah dan sayur segar.

Suwardi Haseng, Bupati Soppeng, hadir bersama wakilnya, Selle KS Dalle. Bukan untuk belanja, tapi untuk mendengar, melihat, dan mungkin sedikit menegur.

Pasar ini jantung ekonomi Lalabata. Tapi seperti jantung yang kadang lelah berdetak, ada masalah-masalah kecil yang terus membesar.

Harga bahan pokok yang sering melompat tanpa aba-aba. Kebersihan yang kadang hanya jadi wacana.

Pedagang resah, pembeli mengeluh. Suwardi datang membawa harapan. Tapi harapan selalu butuh bukti.

Ia berbincang dengan pedagang. Tanya tentang harga, stok barang, dan keluhan-keluhan yang mungkin selama ini hanya terpendam di balik tumpukan bawang merah.

Di sela-sela itu, ia mengingatkan soal kebersihan. Pasar yang bersih, katanya, bukan cuma soal estetika. Tapi soal martabat. Pedagang mengangguk, tapi entah berapa yang benar-benar paham.

Ada juga pesan soal stabilitas harga. Jangan mainkan angka seenaknya, katanya.

Pedagang kecil tak boleh jadi korban permainan harga besar. Tapi siapa yang bisa menjamin semua itu di bawah meja transaksi pasar.

Tak berhenti di situ, Suwardi juga menyinggung Gedung Pasar Lamataesso. Sebuah bangunan megah tapi kosong. Ibarat rumah besar tanpa penghuni. Ia ingin gedung itu hidup.

Menjadi ruang baru bagi pedagang untuk berjualan dengan nyaman. Tapi masalahnya klasik: biaya sewa. Pedagang enggan pindah kalau harus bayar mahal.

Pemerintah daerah berjanji mencari solusi. Kebijakan khusus sedang disiapkan, katanya. Tapi janji selalu terdengar manis di awal. Pedagang hanya ingin kepastian, bukan sekadar angin segar yang berlalu.

Kunjungan ini mungkin hanya satu langkah kecil. Tapi pasar adalah denyut kehidupan banyak orang di Soppeng. Jika denyut ini melemah, ekonomi ikut lesu.

Harapan kini ada di tangan Suwardi dan kebijakannya. Karena pasar bukan cuma soal jual beli. Ia adalah cermin bagaimana pemerintah hadir di tengah rakyatnya.(*)

Kategori
Buton HEADLINE Sorotan

Surat BKN Gegerkan Buton Selatan, Pejabat Diblokir? Ini Klarifikasinya

Kendari, katasulsel.com – Surat dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) dengan nomor 2927/B-AK.02.02/SD/K/2025 tiba-tiba jadi buah bibir di Buton Selatan.

Surat itu bak petir di siang bolong, menyebut pemblokiran data pejabat di sana?

Isu mulai liar, gosip bertebaran, dan media sosial penuh spekulasi. Namun, Pj Sekda La Ode Darul Salam langsung tampil menenangkan suasana.

“Ini cuma urusan administratif. Jangan sampai jadi bola liar,” tegasnya.

Ia meminta Aparatur Sipil Negara (ASN) tetap fokus bekerja. Jangan terpancing provokasi.

Jangan pula ada yang coba-coba menjadikan isu ini sebagai senjata politik.

“ASN di sini harus tetap menjalankan tugasnya seperti biasa,” tambahnya, dengan nada serius namun menenangkan.

Bupati Buton Selatan, H. Muhammad Adios, juga tak tinggal diam. Baru saja menjabat, ia langsung dihadapkan pada drama birokrasi ini. Namun, ia terlihat santai tapi penuh perhitungan.

“Saya tidak ingin ada drama berlebihan. Pemerintahan harus stabil. Kalau perlu evaluasi, ya kita lakukan,” ujarnya.

Adios mengisyaratkan bahwa evaluasi besar-besaran akan segera terjadi. Tidak tanggung-tanggung, ia menyebut kemungkinan perombakan struktur Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Tujuannya? Memastikan mereka yang duduk di kursi strategis benar-benar kompeten dan tahu apa yang mereka lakukan.

“Kalau mau bantu saya, ya harus siap kerja keras. Saya butuh tim yang solid,” katanya sambil tersenyum tipis namun penuh makna.

Dalam dunia hukum administrasi negara, kewenangan kepala daerah untuk melakukan perombakan kabinet adalah hak prerogatif.

Bersambung…

Kategori
Wajo

Berita dan Informasi Wajo Terkini di Katasulsel.com

Kategori
Sidrap

Berita dan Informasi Sidrap Terkini dan Terbaru Hari ini

Kategori
HEADLINE Sorotan

Pembunuhan Fenny Ere, Karyawati Honda Sanggar Laut Palopo, Pelaku Lupa Amankan Sidik Jari

Palopo, katasulsel.com — Kasus ini seperti teka-teki rumit yang akhirnya terurai.

Fenny Ere, karyawati Honda Sanggar Laut Palopo, ditemukan tewas mengenaskan, belum lama ini.

Jelas. Butuh waktu, keringat, dan ketajaman intuisi polisi untuk mengungkap siapa dalang di balik tragedi tersebut.

Akhirnya. Pelakunya? Ahmad alias Ah, pria yang ternyata pernah bekerja di rumah korban.

Ceritanya begini. Skenario malam itu gelap dan berbau alkohol. Ahmad, yang sudah lama mengamati gerak-gerik Fenny, memutuskan melakukan aksi nekatnya.

Dengan kepala yang dipenuhi keberanian semu dari minuman keras, dia memanjat tembok belakang rumah korban dini hari, kira-kira pukul 02.00 WITA.

Fenny yang tengah terlelap, terbangun oleh kehadiran tak diundang ini.
Pergumulan terjadi. Dalam upaya melawan, Fenny harus menghadapi kekejaman Ahmad.

Kepala korban dibenturkan hingga tak sadarkan diri. Darah berceceran, tapi pelaku dengan dingin mencoba menghapus jejak.

Bersambung..

Kategori
Sidrap

Pohon Tumbang di Sidrap, Mesin Senso Pak Zakaria Bicara

Sidrap, katasulsel.com — Angin kencang melibas Kecamatan Pitu Riase, Sidrap, Jumat (21/3).

Akibatnya, pohon-pohon besar tak kuasa berdiri. Jalan poros Barukku, Kelurahan Batu, mendadak lumpuh.

Seperti sebuah penghalang tak kasat mata, batang-batang pohon tumbang memutus akses masyarakat.

Tapi tenang, ada Kapolsek Pitu Riase, IPDA Sakaria, yang langsung turun tangan. Dia tak banyak pikir, mesin senso berbicara.

Tak butuh waktu lama, laporan warga itu langsung diresponsnya. IPDA Sakaria, dengan gaya khasnya yang tegas tapi ramah, memimpin evakuasi.

Bersama anggota Polsek dan warga setempat, mereka menggenggam mesin senso seperti ksatria memegang pedang.

Satu per satu batang pohon dipotong, disingkirkan dari jalan yang sempat macet.

“Kami langsung bergerak begitu dapat laporan. Cepat tanggap itu penting. Jangan sampai aktivitas masyarakat terhenti lama,” kata Kapolsek, penuh senyum.

Sebuah pemandangan menarik terjadi di lokasi. Warga yang awalnya hanya jadi penonton, akhirnya ikut membantu.

Seperti ada energi positif yang menular dari Kapolsek dan timnya. Dalam hukum pidana, ini seperti asas “volenti non fit injuria”—kesadaran kolektif bahwa membantu adalah kewajiban moral.

Angin kencang memang tak pandang bulu. Meski tak ada korban jiwa kali ini, Kapolsek tetap mengingatkan warga agar siaga.

“Cuaca ekstrem begini bisa datang kapan saja. Kita harus tetap waspada,” tegasnya.

Aksi heroik ini menuai apresiasi dari masyarakat. Jalan poros Barukku kembali normal. Tidak ada lagi kemacetan yang bikin kepala pening.

Di mata warga, Kapolsek IPDA Sakaria bukan sekadar penegak hukum. Ia adalah penjaga ritme kehidupan sehari-hari di Pitu Riase.(edy/*)

Kategori
Jakarta

Tilang Tetap Jalan, Kendaraan Tak Langsung Disita

Jakarta, Katasulsel.com — Viral di media sosial, kabar soal kendaraan yang STNK-nya mati dua tahun bakal langsung disita polisi.

Heboh, ramai diperbincangkan. Tapi tunggu dulu, Korlantas Polri langsung turun tangan meluruskan. Info itu? Hoax.

Dirgakkum Korlantas Polri, Brigjen Pol. Raden Slamet Santoso, dengan tegas membantah.

“Tidak benar. Polisi tidak akan langsung menyita kendaraan hanya karena STNK mati dua tahun,” tegasnya di Jakarta, Jumat (21/3).

Ia memastikan aturan tilang tetap sesuai regulasi yang berlaku. Tidak ada perubahan. Tidak ada penyitaan dadakan.

Jadi, apa yang sebenarnya terjadi? Slamet menjelaskan, jika STNK kendaraan tidak diperpanjang selama dua tahun, data kendaraan memang bisa dihapus dari daftar registrasi.

Tapi ini tidak otomatis. Harus ada permintaan dari pemilik atau keputusan pejabat berwenang. Itu pun sesuai Pasal 74 UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Bersambung…