Kategori
Ragam Sidrap

Ngabuburit di Sidrap, Pura-Pura Nyari Takjil, Padahal Cuci Mata

Ramadan memang selalu punya cara buat bikin orang happy, salah satunya lewat tradisi berburu takjil.

Laporan: Edy Basri (Pangkajene-Sidrap)

BUKAN cuma soal ngisi perut kosong, tapi juga soal vibes, kebersamaan, dan cerita-cerita kecil yang bikin suasana makin seru.

Nah, kalau lo lagi ada di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, dua spot ini wajib masuk daftar ngabuburit lo: Monumen Ganggawa alias Panker dan Pasar Rakyat Pangkajene.

Sore itu, langit di ‘Kota Beras’ mulai memerah, angin sepoi-sepoi ngelus lembut wajah para pemburu takjil.

Arah menuju Panker makin rame, motor dan mobil jalan pelan kayak lagi parade sore-sore.

Dari jauh, tenda-tenda kecil sudah tampak berjejer rapi di tepi jalan. Aroma barongko yang baru matang, jalangkote yang renyah, dan es pisang ijo yang menggoda langsung bikin perut konser.

“Barongko-nya baru matang, Kak. Masih anget!” ujar seorang gadis berlesung pipit, senyumnya manis, kayak takjil yang dia jual.

Satu bungkus pun mendarat di tangan gue, ditemani jalangkote yang katanya “sambalnya pas pedasnya!” menurut bapak-bapak penjualnya.

Suasana di Panker santai banget, dikelilingi area luas dan masjid terbesar di Sidrap, Masjid Agung.

Meski namanya ‘pantai kering’, spot ini jadi tempat favorit buat nunggu azan Magrib. Sambil ngobrol, sambil nahan ngiler liatin takjil yang udah kebeli.

Kalau Panker terasa chill, beda lagi dengan Pasar Rakyat Pangkajene.

Ini medan perang buat para pecinta takjil! Suasananya rame banget, jualan takjil berjejer padat.

Dari onde-onde, putu cangkir, cucuru bayao, sampai jajanan kekinian kayak churros mini dan boba milk tea, semua ada.

“Setiap tahun saya selalu jualan di sini pas Ramadan,” kata Oma Tati, penjual kue lapis buatan tangan sendiri. “Alhamdulillah, banyak yang suka. Kadang sebelum Magrib udah habis!”

Di sini, lo bakal denger suara tawar-menawar yang penuh tawa, anak kecil lari-larian bawa es lilin, sampe pasangan muda yang berbagi jalangkote sambil nyari menu tambahan.

Keramaian ini yang bikin Pasar Rakyat punya nyawa sendiri.

Hups. Dua tempat ini memang punya pesona masing-masing yah. Lo yang suka santai, menikmati angin sore sambil milih takjil, bisa mampir ke Panker.
Tapi kalau lo suka tantangan berburu takjil di tengah hiruk pikuk pasar, Pasar Rakyat bisa jadi destinasi lo.

Yang jelas, berburu takjil di Sidrap bukan cuma soal makanan, tapi juga soal merasakan denyut kehidupan masyarakatnya.

Jadi, kalau Ramadan ini lo ada di Sidrap, jangan sampe kelewatan pengalaman seru

ini. Siapa tau, lo pulang bukan cuma dengan kantong plastik penuh takjil, tapi juga cerita-cerita kecil yang bikin hati anget. Selamat berburu, jangan lupa bagi-bagi ke yang lain, ya. (*)

Kategori
HEADLINE

Buton Utara Ibarat ‘Perahu Bocor’ Anggaran

Buton Utara, katasulsel.com — Anggaran daerah itu, ibarat air di sumur. Airnya harus dijaga agar tak mengering sia-sia.

Namun, di Buton Utara (Butur), air itu justru terbuang percuma—menetes di meja-meja birokrat yang gemar berjalan-jalan dengan dalih konsultasi.

Situasi ini, kontras dengan keinginan Mendagri Tito Karnavian yang telah mewanti-wanti agar setiap daerah di Indonesia menerapkan efisiensi anggaran.

Nyatanya, beberapa pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Butur, justru masih leluasa menghamburkan anggaran perjalanan dinas.

Aktivis lokal, Amir, menyebut, dalam dua bulan terakhir, salah satu pimpinan OPD di Butur diduga sudah beberapa kali melakukan perjalanan dinas keluar daerah. kabarnya, hingga Jakarta.

Jika ini benar, jelas bukan pola efisiensi lagi, melainkan ritus pemborosan yang perlu segera disudahi.

Bupati Butur, Afirudin Mathara, tak boleh tinggal diam. Dia harus tegas dan berani menegur pimpinan OPD yang masih gemar berfoya-foya dengan anggaran.

Jika itu terus dibiarkan, Buton Utara tak ubahnya perahu bocor—anggaran yang seharusnya digunakan untuk kepentingan publik, justru perlahan tenggelam dalam perjalanan dinas yang tak berkesudahan. (*)

Kategori
HEADLINE

Polisi Enrekang Briptu AHM Dicoret dari Polri

Enrekang, katasulsel.com – Seperti sebuah bidak catur yang salah langkah, Briptu Abd. Haeril Mansyur (AHM) akhirnya harus menerima kenyataan pahit.
Pengabdian yang semestinya menjadi jalan kemuliaan justru berujung pemecatan tidak dengan hormat (PTDH).

Sebuah keputusan tegas yang diambil setelah perjalanan panjang sidang kode etik yang melelahkan.

Polres Enrekang, Kamis (27/2/2025), menjadi saksi dari akhir karier seorang aparat yang telah mencederai institusi.

Dalam sebuah upacara resmi, nama Briptu AHM dicoret dari daftar anggota kepolisian, simbol yang menandakan putusnya ikatan dengan korps Bhayangkara.

Upacara ini dipimpin langsung oleh Kapolres Enrekang, AKBP Dedi Surya Dharma, SH, SIK, MM, yang menegaskan bahwa keputusan ini adalah bagian dari komitmen menjaga marwah kepolisian.

Tak ada angin, tak ada hujan, perjalanan Briptu AHM berubah drastis dari seorang aparat penegak hukum menjadi pesakitan.

Kasusnya tak main-main—mulai dari dugaan penggelapan, keterlibatan dalam narkoba, hingga tindakan yang meresahkan masyarakat.

Seperti bom waktu yang meledak, satu per satu pelanggarannya terkuak hingga tak bisa lagi diselamatkan.

“Pencopotan ini bukan tanpa alasan. Briptu AHM telah melakukan pelanggaran hukum berat yang mencoreng nama baik institusi. Sidang kode etik memutuskan bahwa ia tidak layak lagi menyandang status anggota Polri,” tegas Kapolres Enrekang.

Keputusan ini diambil bukan hanya sebagai hukuman etik, tetapi juga dalam proses hukum yang lebih luas.

Status Briptu AHM kini bukan sekadar mantan anggota kepolisian, tetapi juga tersangka dalam kasus narkoba yang tengah menjalani penahanan di Kabupaten Sidrap.

Sebagai seorang anggota Polri, Briptu AHM seharusnya menjadi garda terdepan dalam memberantas kejahatan.

Ironisnya, ia justru terjebak dalam lumpur yang seharusnya ia bersihkan. Sebuah pengkhianatan terhadap seragam yang pernah ia kenakan dengan bangga.

Bersambung..

Kategori
Buton Buton Utara

Tantangan Utama Afirudin Mathara Pimpin Buton Utara

Buton Utara, katasulsel.com — Afirudin Mathara sudah resmi menjabat Bupati Buton Utara.

Di awal kepemimpinannya, mau tak mau, ia harus menghadapi sejumlah tantangan dalam memajukan daerahnya.

Salah satu tantangan terbesar yang akan dihadapi oleh Afirudin Mathara yakni minimnya Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Dengan kapasitas fiskal yang terbatas, Bupati Afirudin ke depan harus mampu merancang strategi jitu

Tujuannya, agar program pembangunan tetap berjalan optimal dan kesejahteraan masyarakat meningkat.

Mengambil gambaran APBD Buton Utara Tahun 2024 setelah mengalami perubahan, yakni hanya sekitar Rp763,97 miliar. Jauh dari kata cukup.

Bukan hanya itu. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Buton Utara juga masih jauh panggang dari api.

Walapun PAD Buton Utara mengalami kenaikan sebesar 10 persen, namun angka ini juga dianggap masih jauh dari kata ideal jika dibandingkan dengan kebutuhan riil pembangunan daerah.

Menurut pengamat kebijakan publik, Budi S Dahlan, keterbatasan APBD menjadi tantangan struktural bagi pemerintah daerah dalam menjalankan roda pembangunan.

“Belanja daerah yang terbatas berpotensi menghambat berbagai program strategis, baik dalam sektor infrastruktur, pendidikan, maupun kesehatan,” ujarnya.

Sebagai kepala daerah, Afirudin Mathara, sebutnya, perlu mengoptimalkan berbagai strategi untuk mengatasi kendala keterbatasan anggaran.

Salah satu pendekatan yang bisa dilakukan adalah peningkatan efisiensi dan efektivitas belanja daerah.

Dalam hal ini, program-program yang kurang berdampak luas perlu dikaji ulang agar anggaran dapat difokuskan pada sektor yang benar-benar menyentuh kepentingan masyarakat.

Bersambung…

Kategori
HEADLINE Palopo

Super Kurang Ajar, Ayah di Palopo Cabuli Putri Kecilnya Yang Lagi Sakit

Palopo, katasulsel.com — Kisah pilu terjadi di Palopo. Ayah kandung tega melakukan tindak cabul terhadap anaknya sendiri, “Bunga” (24). Pelaku, A (45), akhirnya ditangkap oleh Unit IV Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Palopo.

Peristiwa mengerikan itu terjadi pada Selasa, 5 November 2025, di salah satu rumah sakit di Kota Palopo. Saat itu, “Bunga” sedang dirawat dengan kondisi terinfus.

“Pelaku berbaring di samping korban, lalu melakukan tindakan cabul,” ungkap Kasi Humas Polres Palopo, AKP Supriadi.

“Bunga” sempat melawan, namun kondisi fisiknya yang lemah dan perbedaan postur tubuh dengan pelaku membuatnya tak berdaya.

Berdasarkan keterangan “Bunga”, aksi cabul pelaku telah terjadi berulang kali di beberapa kesempatan yang berbeda.

Unit IV PPA yang dipimpin oleh Kanit IV PPA, IPDA Muhammad Nur, segera menyelidiki kasus ini. Pelaku akhirnya ditemukan di tempat kerjanya dan diamankan untuk diperiksa lebih lanjut.

Dalam interogasi awal, pelaku mengakui perbuatan cabulnya yang telah dilakukan berulang kali.

Polres Palopo menyatakan bahwa kasus ini masih dalam proses penyidikan untuk memastikan pelaku mendapatkan hukuman sesuai dengan hukum yang berlaku.

“Kami berharap pelaku dihukum seberat-beratnya agar menjadi pelajaran bagi semua orang,” tegas AKP Supriadi.

Polres Palopo juga menghimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap tindak kekerasan dan pelecehan seksual, terutama di lingkungan terdekat.

“Jika mengalami atau mengetahui kejadian serupa, segera laporkan ke pihak berwenang,” imbau AKP Supriadi.

Kisah “Bunga” ini mengingatkan kita bahwa kekerasan seksual bisa terjadi di mana saja, bahkan di lingkungan yang seharusnya memberikan rasa aman. Semoga “Bunga” mendapatkan keadilan dan pelaku dihukum sesuai dengan perbuatannya. (*)

Kategori
HEADLINE Sidrap

Isu Bayar Rp500 Ribu per Orang, Guru PPPK Sidrap Ungkap Fakta Sebenarnya

Sidrap, katasulsel.com – Polemik dugaan pungutan terhadap Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Guru di Sidrap akhirnya mendapat klarifikasi dari para koordinator.

Mereka menegaskan bahwa dana yang dikumpulkan bukan bentuk ‘ucapan terima kasih’, bukan pula kewajiban, melainkan sukarela–seikhlasnya. Dan, jumlahnya pun tidak sebesar yang diberitakan.

Koordinator Kabupaten, Herman, didampingi Wakil Ketua Sardi Sainu, Sekretaris Mahmuddin, serta Bendahara Sutina, menjelaskan bahwa pengumpulan dana tersebut, murni inisiatif syukuran setelah belasan tahun mengabdi sebagai honorer.

Selanjutnya, dana yang terkumpul digunakan untuk berbagai kegiatan sosial, bukan hanya untuk rekreasi ke Puncak Bila pada 6-7 Februari 2025.

“Ini bukan pungutan wajib. Banyak juga yang tidak ikut menyumbang. Dana yang terkumpul itu murni kemauan sendiri dan sumbangkan, lalu yang terkumpul itu dipakai juga untuk membantu korban bencana alam di Pitu Riase, seperti banjir dan jembatan yang rusak, serta bantuan alat kebersihan untuk sekolah-sekolah. Selain itu, ada juga donasi bela sungkawa untuk rekan PPPK yang meninggal di Kanie, yang diserahkan langsung ke keluarganya di Puncak Bila,” ujar Herman, Rabu (27/2/2025).

Selain itu, dana juga digunakan untuk buka puasa bersama seluruh PPPK di 11 kecamatan tahun lalu (2024), serta syukuran saat pelantikan PPPK. “Jadi tidak benar jika dana ini hanya untuk rekreasi atau keperluan pribadi. Semua transparan dan bisa dipertanggungjawabkan,” tambahnya.

Terkait isu yang menyeret nama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sidrap, para koordinator menegaskan bahwa dinas tidak terlibat sama sekali.

“Ini murni dari kami sebagai wujud syukur setelah bertahun-tahun menjadi honorer. Tidak ada intervensi atau instruksi dari Disdik atau instansi lain,” tegas Rifian E., selaku Seksi Koordinator Kabupaten.

Koordinator Kecamatan Panca Rijang, Firman, yang juga bertugas di Kecamatan Kulo, menambahkan bahwa tidak ada paksaan bagi PPPK untuk ikut serta dalam pengumpulan dana ini. “Banyak yang tidak ikut menyumbang, dan itu tidak masalah. Tidak ada unsur paksaan sama sekali,” ujarnya.

Dengan adanya klarifikasi ini, diharapkan isu yang berkembang bisa diluruskan. Fakta bahwa dana digunakan untuk berbagai kegiatan sosial menunjukkan bahwa inisiatif ini jauh dari dugaan pungutan liar. Kini, publik tinggal menunggu apakah klarifikasi ini cukup untuk meredakan spekulasi, atau masih ada pihak yang meragukan transparansi pengelolaan dana ini.(*)

Kategori
Sidrap

Berita Terbaru Polres Sidrap Hari Ini

Kategori
Buton Buton Utara

Berita Terbaru Buton Utara Hari ini

Sejumlah peristiwa menarik terjadi di Kabupaten Buton Utara hari ini. Mulai dari perkembangan kebijakan pemerintah daerah, dinamika politik, hingga kondisi ekonomi dan sosial masyarakat. Selain itu, sektor pariwisata juga menjadi sorotan dengan promosi destinasi baru yang diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan.

Kategori
Enrekang

Berita dan Informasi Enrekang Terbaru Hari Ini

Katasulsel.com hadir sebagai sumber berita terkini dan tepercaya yang menyajikan informasi terbaru seputar Enrekang. Dari perkembangan politik, ekonomi, peristiwa, hingga budaya lokal, Katasulsel.com selalu menghadirkan berita akurat dan berimbang untuk memenuhi kebutuhan informasi masyarakat. Dapatkan update terbaru setiap hari hanya di Katasulsel.com

Kategori
Sidrap

Berita Terbaru Kabupaten Sidrap

Sidrap, katasulsel.com – Dapatkan informasi terbaru dan teraktual seputar Kabupaten Sidrap hanya di Katasulsel.com. Berbagai berita terkini, mulai dari perkembangan ekonomi, politik, kriminal, hingga peristiwa menarik lainnya, kami sajikan secara akurat dan terpercaya.

Ikuti terus Katasulsel.com untuk pembaruan berita setiap hari, langsung dari sumber terpercaya di lapangan!

📍 Katasulsel.com – Simpel, Terpercaya dan Asyik Dibaca.

Kategori
Sidrap

Kapolres Sidrap Panggil Seluruh Petugas Kebersihan ke Ruangan..

Sidrap, Katasulsel.com — Ramadhan tahun ini begitu istimewa bagi enam petugas kebersihan di Polres Sidrap.

Tak seperti hari-hari biasanya, kali ini mereka diundang khusus oleh Kapolres Sidrap, AKBP Dr. Fantry Taherong, untuk duduk bersama dan menikmati hidangan di ruang kerjanya, Jumat, 28 Februari 2025.

Di ruangan yang biasanya penuh dengan diskusi serius dan rapat kepolisian, hari itu berubah menjadi ruang kehangatan. Tidak ada sekat antara pemimpin dan mereka yang bekerja di balik layar.

Kapolres Fantry menyebut, momen ini adalah wujud apresiasinya terhadap para petugas kebersihan yang selama ini menjaga lingkungan Polres tetap bersih dan nyaman.

Sebelum menyantap makanan, Kapolres Fantry mengajak mereka untuk berdoa bersama. Dalam suara yang tenang, ia memimpin doa dengan penuh makna:

“Ya Allah, di bulan penuh berkah ini, limpahkanlah kesehatan, rezeki, dan kebahagiaan bagi saudara-saudara kami yang selalu bekerja dengan tulus.

Berikanlah mereka ketabahan dan lindungilah mereka serta keluarga mereka dalam setiap langkah. Jadikanlah kami semua hamba-Mu yang selalu bersyukur dan peduli terhadap sesama. Amin,”

Usai berdoa, tawa dan cerita mengalir begitu saja. Sesekali terdengar canda dari para petugas kebersihan yang merasa dihargai dan diperhatikan.

Bukan hanya sekadar makan bersama, Kapolres Fantry juga telah menyentuh hati mereka.

Tak berhenti di situ, sebelum mereka pulang ke rumah masing-masing, Kapolres mengajak semuanya berfoto bersama. Momen itu semakin lengkap dengan kehadiran ayah Kapolres serta Kabag Humas Polres Sidrap, AKP Supiadi, yang turut berbagi kebahagiaan.

Sebagai bentuk kepedulian, Kapolres Fantry memberikan bingkisan berisi bahan kebutuhan pokok untuk menyambut bulan suci Ramadhan. Mata beberapa petugas kebersihan terlihat berkaca-kaca.

Bukan hanya karena bingkisan yang mereka terima, tetapi karena perhatian tulus yang jarang mereka dapatkan.

Dalam kehidupan, ada banyak pahlawan tanpa tanda jasa yang sering luput dari perhatian.

Hari itu, di ruang kerja Kapolres Sidrap, keenam petugas kebersihan itu merasakan bahwa mereka ada, mereka berharga, dan mereka dihargai. Sebuah Ramadhan yang akan mereka kenang, bukan hanya di ingatan, tetapi juga di hati. (*)

Kategori
Konawe

Adat dan Protokoler Sambut Pemimpin Konawe

Konawe, katasulsel.com — Konawe Tengah tengah bersolek, menyiapkan panggung bagi duet kepemimpinan baru. Setelah resmi dilantik oleh Presiden Prabowo, Bupati Konawe, H. Yusran Akbar, ST, dan Wakil Bupati, H. Syamsul Ibrahim, SE, M.Si, akan segera turun gelanggang untuk mengemban amanah rakyat.

Pemerintah Daerah (Pemda) Konawe memastikan penyambutan berlangsung istimewa dengan menggabungkan unsur protokoler dan adat istiadat khas Tolaki. Ini bukan sekadar seremoni, melainkan momentum sakral, di mana masa depan daerah mulai digoreskan oleh sang pemimpin baru.

Sekretaris Daerah (Sekda) Konawe, Dr. Ferdinand Sapan, SP, MH, memastikan bahwa persiapan telah mencapai 80 persen. Bahkan, pengamanan di Bandara Haluoleo Kendari dipastikan ekstra ketat. Dari sana, bupati dan wakil bupati akan langsung dibawa dalam prosesi adat Tolaki yang sarat makna.

Dalam adat Tolaki, pemimpin daerah dipandang sebagai Mokole, sosok yang dihormati dan memikul tanggung jawab besar terhadap rakyatnya. Oleh karena itu, penyambutan akan diawali dengan pemasangan Songko Sorume, topi kebesaran sebagai tanda pengukuhan pemimpin. Tak hanya itu, bupati juga akan menerima Ta’awu, senjata kerajaan yang kini menjadi simbol komando kepemimpinan.

Tak hanya berhenti di ranah adat, Pemda Konawe juga telah menyiapkan kendaraan dinas baru serta memastikan ruang kerja bupati dan wakil bupati siap digunakan. Bahkan, seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) diwajibkan hadir dalam penyambutan di kantor bupati sebagai bentuk penghormatan dan kebersamaan.

Ketua Lembaga Adat Tolaki, H. Abdul Ginal Sambari, menegaskan bahwa prosesi adat ini bukan sekadar seremoni belaka, melainkan warisan leluhur yang harus dijaga. Rangkaian acara akan diawali dengan ziarah ke makam Raja Lakidende, kemudian dilanjutkan dengan tarian Mondotambe, simbol penghormatan dan doa restu bagi pemimpin baru. Setelah itu, rombongan akan bergerak menuju kediaman resmi bupati untuk beristirahat sebelum prosesi adat berlanjut dengan ziarah ke makam orang tua bupati.

Lebih dari sekadar pesta penyambutan, ini adalah simbol persatuan dan harapan. Seperti matahari yang terbit dari timur, diharapkan kepemimpinan baru ini membawa sinar baru bagi Konawe. Selamat datang, Bupati dan Wakil Bupati Konawe! Semoga amanah ini dijalankan dengan baik demi masa depan Konawe yang lebih gemilang.

Kategori
Soppeng

Berita Soppeng Terbaru Hari Ini

Soppeng, katasulsel.com – Berbagai peristiwa penting terjadi di Soppeng hari ini, mencakup perkembangan politik, ekonomi, serta dinamika sosial yang menarik perhatian masyarakat. Dari kebijakan pemerintah daerah hingga isu-isu yang tengah menjadi sorotan, semua tersaji dalam laporan terbaru.

Dapatkan informasi akurat dan terpercaya seputar Soppeng dan sekitarnya, hanya di sumber berita pilihan Anda.

Kategori
Konawe

Berita Konawe Terbaru Hari Ini

Konawe, katasulsel.com – Beragam peristiwa penting terjadi di Konawe hari ini, mulai dari perkembangan politik, ekonomi, hingga dinamika sosial yang menarik perhatian masyarakat. Dari kebijakan pemerintah daerah hingga isu lingkungan dan pertumbuhan sektor industri, semua tersaji dalam laporan terkini.

Ikuti terus berita terbaru untuk mendapatkan informasi akurat dan terpercaya seputar Konawe dan sekitarnya.

Kategori
Makassar

Berita Makassar Terbaru Hari Ini

Makassar, katasulsel.com – Berbagai peristiwa penting terjadi di Makassar hari ini, mulai dari perkembangan politik, dinamika ekonomi, hingga tren gaya hidup yang menarik perhatian masyarakat. Dari kebijakan pemerintah daerah hingga isu sosial yang hangat diperbincangkan, semua tersaji dalam laporan terkini.

Pantau terus berita terbaru untuk mendapatkan informasi akurat dan terpercaya seputar Makassar dan sekitarnya.

Kategori
HEADLINE Pendidikan

Isu Bayar Rp500 Ribu per Orang, Begini Fakta Sebenarnya

Sidrap, katasulsel.com – Polemik dugaan pungutan terhadap Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Guru di Sidrap akhirnya mendapat klarifikasi dari para koordinator.

Mereka menegaskan bahwa dana yang dikumpulkan bukan bentuk ‘ucapan terima kasih’, bukan pula kewajiban, melainkan sukarela–seikhlasnya. Dan, jumlahnya pun tidak sebesar yang diberitakan.

Koordinator Kabupaten, Herman, didampingi Wakil Ketua Sardi Sainu, Sekretaris Mahmuddin, serta Bendahara Sutina, menjelaskan bahwa pengumpulan dana tersebut, murni inisiatif syukuran setelah belasan tahun mengabdi sebagai honorer.

Selanjutnya, dana yang terkumpul digunakan untuk berbagai kegiatan sosial, bukan hanya untuk rekreasi ke Puncak Bila pada 6-7 Februari 2025.

“Ini bukan pungutan wajib. Banyak juga yang tidak ikut menyumbang. Dana yang terkumpul itu murni kemauan sendiri dan sumbangkan, lalu yang terkumpul itu dipakai juga untuk membantu korban bencana alam di Pitu Riase, seperti banjir dan jembatan yang rusak, serta bantuan alat kebersihan untuk sekolah-sekolah. Selain itu, ada juga donasi bela sungkawa untuk rekan PPPK yang meninggal di Kanie, yang diserahkan langsung ke keluarganya di Puncak Bila,” ujar Herman, Rabu (27/2/2025).

Selain itu, dana juga digunakan untuk buka puasa bersama seluruh PPPK di 11 kecamatan tahun lalu (2024), serta syukuran saat pelantikan PPPK. “Jadi tidak benar jika dana ini hanya untuk rekreasi atau keperluan pribadi. Semua transparan dan bisa dipertanggungjawabkan,” tambahnya.

Terkait isu yang menyeret nama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sidrap, para koordinator menegaskan bahwa dinas tidak terlibat sama sekali. “Ini murni dari kami sebagai wujud syukur setelah bertahun-tahun menjadi honorer. Tidak ada intervensi atau instruksi dari Disdik atau instansi lain,” tegas Rifian E., selaku Seksi Koordinator Kabupaten.

Koordinator Kecamatan Panca Rijang, Firman, yang juga bertugas di Kecamatan Kulo, menambahkan bahwa tidak ada paksaan bagi PPPK untuk ikut serta dalam pengumpulan dana ini. “Banyak yang tidak ikut menyumbang, dan itu tidak masalah. Tidak ada unsur paksaan sama sekali,” ujarnya.

Dengan adanya klarifikasi ini, diharapkan isu yang berkembang bisa diluruskan. Fakta bahwa dana digunakan untuk berbagai kegiatan sosial menunjukkan bahwa inisiatif ini jauh dari dugaan pungutan liar. Kini, publik tinggal menunggu apakah klarifikasi ini cukup untuk meredakan spekulasi, atau masih ada pihak yang meragukan transparansi pengelolaan dana ini.(*)

Kategori
HEADLINE Takalar

12 Siswa Tumbang di Takalar Bukan Keracunan MBG, Tapi Ikan yang Disalahkan

Takalar, katasulsel.com – Dugaan keracunan massal di sejumlah SD di Takalar akhirnya menemukan titik terang.

Setelah sempat menghebohkan warga, hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan bahwa makanan bergizi gratis (MBG) yang dikonsumsi para siswa berada dalam ambang batas normal dan dinyatakan aman. Tapi, mengapa ada yang tumbang? Jawabannya mengejutkan: ikan!

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Takalar, dr. Nilal Fauziah, menegaskan bahwa MBG yang dikonsumsi siswa-siswa tidak bermasalah dari segi fisik, kimia, maupun bakteriologis.

“Kami sudah melakukan berbagai metode pemeriksaan, termasuk tes fisik, teskit, dan food thermometer. Hasilnya semua aman,” ujar dr. Nilal melalui pesan WhatsApp.

Namun, tak lama setelah konsumsi MBG pada Rabu (26/02/25), sebanyak 12 siswa dari tiga sekolah di Lengkese, Takalar—SD Kapunrengan, SD Bonto Ba’do, dan SD Lengkese—mengalami gejala yang awalnya diduga sebagai keracunan.

Setelah ditelusuri lebih lanjut, ternyata yang jadi dalang bukan makanan beracun, melainkan reaksi alergi terhadap lauk ikan.

Dari 3.219 siswa penerima MBG, hanya 12 orang yang terdampak: 10 siswa dari SD Kapunrengan, dan masing-masing 1 siswa dari SD Bonto Ba’do serta SD Lengkese.

Bersambung…

Kategori
Konsultasi Hukkes Makassar

Fakultas Hukum Unhas Bedah Dominus Litis: Pondasi Baru RUU KUHAP?

Makassar, katasulsel.com — Makassar kembali menjadi saksi perdebatan akademik yang tajam dan berbobot. Kali ini, Pusat Kajian Kejaksaan Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Konsep Dominus Litis dalam RUU KUHAP” di Hotel Grand Hyatt, Kamis (27/2/2025). Forum ini bukan sekadar diskusi biasa, melainkan arena gladiator pemikiran bagi akademisi dan praktisi hukum.

Dekan Fakultas Hukum Unhas, Prof. Dr. Hamzah Halim, SH., MH., M.AP, menjadi keynote speaker dalam forum ini. Sementara itu, empat narasumber yang mengisi diskusi ini bukan figur sembarangan: Prof. Dr. Aswanto, SH., MSi., DFM (Guru Besar Hukum Pidana Unhas sekaligus mantan Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi), Prof. Dr. H. Hambali Thalib (Rektor UMI), Prof. Sabri Samin F (Guru Besar Hukum Pidana UIN Alauddin Makassar), dan Dr. Tadjuddin Rachman (Ketua Dewan Kehormatan Peradi). Diskusi ini dikawal oleh Fajlurrahman Jurdi, Ketua Pusat Kajian Kejaksaan Fakultas Hukum Unhas, yang bertindak sebagai moderator.

Jaksa Sebagai Panglima Perkara?

Dalam pusaran perdebatan, Asas Dominus Litis menjadi bintang utama. Konsep ini menempatkan jaksa sebagai pengendali penuh dalam perkara pidana. Ibarat sutradara dalam film thriller hukum, jaksa mengarahkan jalannya cerita dari awal penyidikan hingga eksekusi putusan. Prof. Hamzah Halim menegaskan bahwa di berbagai negara seperti Jepang, Belanda, dan Prancis, jaksa memang memegang kendali penuh atas perkara pidana. Namun, di Indonesia, praktiknya belum sepenuhnya ideal.

“Seharusnya, jaksa yang mengendalikan perkara sejak awal hingga akhir. Jika tidak, kita akan terus menghadapi masalah klasik: berkas perkara bolak-balik dari penyidik ke Jaksa Penuntut Umum. Ini seperti permainan pingpong hukum yang menghambat keadilan,” ujar Prof. Hamzah dengan nada kritis.

Lebih jauh, ia menyoroti status Kejaksaan RI yang masih berada di bawah eksekutif. Menurutnya, Kejaksaan harus masuk dalam rumpun yudikatif agar dapat benar-benar independen dalam menjalankan tugasnya.

Quo Vadis KUHAP?

Mengutip istilah Latin, Quo Vadis KUHAP?, ke mana arah revisi KUHAP ini akan membawa sistem peradilan pidana Indonesia? Prof. Aswanto menggarisbawahi pentingnya pembaruan KUHAP agar tidak hanya menjadi instrumen legalitas semata, tetapi juga sebagai benteng pencegahan penyalahgunaan kekuasaan oleh aparat penegak hukum.

“KUHAP harus memastikan proses hukum berjalan sistematis dan bebas dari penangkapan atau penahanan sewenang-wenang. Jaksa sebagai dominant player harus mengontrol jalannya perkara demi menegakkan prinsip keadilan,” tegasnya.

Implikasi dari Dominus Litis dalam sistem peradilan pidana mencakup beberapa aspek krusial:

  1. Konsistensi Penegakan Hukum – Jaksa memastikan bahwa hukum tidak dipermainkan oleh kepentingan eksternal.
  2. Mencegah Intervensi – Kewenangan penuh jaksa dapat menjadi tameng dari tekanan politik maupun kepentingan tertentu.
  3. Mendorong Keadilan Restoratif – Jaksa diberi diskresi dalam menyelesaikan perkara dengan pendekatan yang lebih humanis dan efisien.

Namun, Prof. Sabri Samin F mengingatkan bahwa dalam realitasnya, jaksa kerap berada dalam posisi terhimpit antara penasihat hukum dan majelis hakim. Menariknya, ia juga menyoroti fenomena hukum seperti legal crime (kejahatan yang dilegalkan), factual crime (kejahatan yang muncul akibat perkembangan teknologi), hingga undetected crime (kejahatan yang tak terungkap atau bahkan dianggap bukan kejahatan).

Membendung Overkapasitas Lapas: Solusi atau Ilusi?

Dalam diskusi ini, Prof. Sabri turut menyoroti persoalan laten yang kerap luput dari perhatian: overkapasitas narapidana di rutan dan lapas. Ia menegaskan bahwa maraknya kasus pidana harus dibarengi dengan strategi hukum yang lebih adaptif dan fleksibel.

“Jaksa punya peran penting dalam menentukan jenis sanksi yang tepat. Jangan sampai sistem peradilan pidana hanya menjadi pabrik pencetak napi baru tanpa mempertimbangkan aspek keadilan sosial,” ujarnya.

Bersambung….

Kategori
HEADLINE

Skenario Sabu Gagal, Kurir Bulukumba Diciduk di Parepare

Parepare, katasulsel.com – Skenario licik sindikat narkotika kembali kandas di tangan aparat.

Seorang pemuda asal Bulukumba, berinisial HAA (24), terpaksa menghitung hari di balik jeruji setelah diciduk Tim Unit 3 Subdit 2 Direktorat Reserse Narkoba Polda Sulsel saat hendak menjemput “paket spesial” berupa sabu seberat 518 gram di sekitar Pelabuhan Nusantara Parepare, Senin (24/2).

Barang haram itu dikirim dari Nunukan, Kalimantan Utara, menggunakan jalur laut dengan Kapal Pelni.

Kisah ini bermula dari skenario matang yang diduga dirancang bandar besar berinisial WR, yang saat ini masih berstatus buron.

WR mengatur agar barang haram itu tiba di Parepare tanpa hambatan dan menunjuk HAA sebagai “tangan panjang” untuk mengambilnya.

Namun, ibarat sandiwara yang ketahuan naskahnya, aparat yang sudah mencium gerak-gerik mencurigakan langsung bergerak.

Plt. Direktur Ditresnarkoba Polda Sulsel, AKBP Gani Alamsyah, dalam konferensi pers di Aula Lantai 3 Ditresnarkoba Polda Sulsel, Rabu (26/02/2025), mengungkapkan bahwa sabu tersebut dipasok dari Kalimantan Utara dan dijadwalkan masuk ke Sulsel melalui jalur laut.

Namun, langkah licin ini gagal total setelah Unit 3 Subdit 2 Ditresnarkoba Polda Sulsel yang dipimpin AKP Laode Samsul Nana berhasil mengendus pergerakan tersangka.

Tim yang sudah mengintai sejak awal langsung menyergap HAA di Jalan Andi Cammi, Mallusetasi, Kecamatan Ujung, Parepare.

Saat penggeledahan, polisi menemukan bungkusan plastik berisi sabu yang disembunyikan dengan cara unik—dililit dalam kaos kaki hitam lalu diselipkan di saku celana.

Kategori
Sidrap

Promo PLN Bikin Warga Sidrap Happy, Listrik Ngebut, Harga Irit

Sidrap, Katasulsel.com – Ramadan selalu menjadi bulan penuh berkah. Tak hanya bagi umat Muslim yang menjalankan ibadah puasa, tetapi juga bagi pelanggan listrik yang kini bisa menikmati promo spesial dari PLN.

Seperti air di padang tandus, program ini menjadi oase bagi masyarakat yang ingin meningkatkan daya listriknya tanpa harus menguras kantong.

PT PLN (Persero) menghadirkan promo diskon tambah daya 50% untuk seluruh pelanggan di semua golongan tarif, ditambah lagi dengan diskon 50% khusus bagi rumah ibadah.

Dengan hanya satu kali transaksi pembelian token atau pembayaran tagihan listrik melalui aplikasi PLN Mobile, pelanggan sudah bisa menikmati penawaran ini. Promo ini berlaku mulai 22 Februari hingga 1 Maret 2025, khusus bagi pelanggan tegangan rendah dari 450 VA hingga 13.200 VA.

Di Kabupaten Sidrap, promo ini disambut dengan penuh antusias. Aspin, salah seorang pelanggan PLN, merasa promo ini adalah jawaban atas kebutuhannya.

Rumahnya yang sering menjadi tempat berkumpul untuk kegiatan keagamaan membutuhkan daya listrik lebih besar. “Alhamdulillah, dengan promo ini, saya bisa tambah daya dari 2.200 VA ke 7.700 VA tanpa harus merogoh kocek dalam-dalam. Prosesnya cepat dan pelayanannya sangat baik,” ungkapnya dengan penuh syukur.

Tak hanya di Sidrap, pelanggan di Makassar juga merasakan manfaat promo ini. H. Syaiful Bakhri mengaku bahwa potongan harga tersebut sangat membantu.

“Dari biasanya harus bayar penuh, sekarang cukup setengahnya. Ini program yang sangat bermanfaat, terutama menjelang Ramadan saat kebutuhan listrik meningkat,” ujarnya.

PLH General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Edyansyah, menegaskan bahwa promo ini merupakan bentuk dukungan PLN bagi masyarakat dalam menjalani Ramadan dengan lebih nyaman.

”Saat Ramadan, konsumsi listrik meningkat. Dengan promo ini, kami berharap masyarakat bisa beribadah dengan tenang tanpa khawatir soal daya listrik. Ini adalah bentuk komitmen kami dalam memberikan pelayanan terbaik,” ujar Edyansyah.

Promo ini berlaku bagi pelanggan yang telah terdaftar sebelum 31 Januari 2025.

Bersambung..