Kategori
HEADLINE Pinrang

RS Madising Pinrang Dijebol ‘Sobis’, Bendahara Seperti Terhipnotis

Pinrang, Katasulsel.com – Sebuah skenario kriminal yang canggih menimpah RS Madising, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.

Dalam hitungan detik, uang sebesar Rp 245 juta lenyap dari rekening rumah sakit.

Modusnya? penipuan daring — atau di Sulawesi Selatan lebih akrab dengan istilah; Sobis yang merajalela, menampilkan wajah tipu daya yang seolah tak terbendung.

Seakan mengikuti alur film thriller kriminal, pelaku beraksi dengan skenario yang terstruktur.

Mengaku sebagai pegawai Bank Syariah Indonesia (BSI), mereka membujuk bendahara RS Madising untuk mengunduh aplikasi fiktif bernama CUZ BSI.

Seperti mangsa yang terjerat jaring laba-laba, bendahara mengikuti arahan pelaku, mengklik tautan berbahaya, lalu dalam sekejap, rekening rumah sakit pun terkuras.

Kasat Reskrim Polres Pinrang, Iptu Reza Pahlawan, memastikan bahwa pihaknya sedang mendalami kasus ini.

“Kami telah berkoordinasi dengan tim Siber Polda Sulsel untuk melacak pelaku. Penyelidikan masih berlangsung,” ujarnya, Rabu (26/2/2025).

Dari hasil penelusuran awal, transaksi mencurigakan terjadi: dana rumah sakit yang tersimpan di rekening BSI beralih ke rekening BRI milik pelaku.

“Kami masih mengumpulkan bukti lebih lanjut untuk mengonfirmasi aliran dana ini,” tambah Reza.

Bersambung..

Kategori
HEADLINE Jakarta

Pertalite Rasa Pertamax, Modus Halus Yang Seret Sejumlah Petinggi Pertamina dan Mafianya

Jakarta, katasulsel.com — Seperti koki nakal yang mencampur bahan murah untuk menipu lidah pelanggannya, kasus dugaan pengoplosan Pertamax dengan Pertalite mengguncang jagat energi nasional.

Kejaksaan Agung (Kejagung) membongkar dugaan praktik kotor dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang di PT Pertamina Subholding serta Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) selama 2018-2023.

Berdasarkan keterangan Kejagung, PT Pertamina Patra Niaga diduga membeli Pertalite, lalu mencampurnya di depo atau storage untuk menjadi Pertamax.

Yang mencengangkan, pembayaran dilakukan seolah membeli Pertamax dengan Research Octane Number (RON) 92, padahal bahan bakunya hanya RON 90 alias Pertalite.

Skema ini, selain merugikan negara hingga Rp 193,7 triliun, juga melukai kepercayaan publik terhadap tata kelola energi nasional.

“Dalam pengadaan produk kilang oleh PT Pertamina Patra Niaga, tersangka RS melakukan pembelian (pembayaran) untuk Ron 92 (Pertamax), padahal sebenarnya hanya membeli Ron 90 (Pertalite) atau lebih rendah, kemudian dilakukan blending di storage/depo untuk menjadi Ron 92,” tulis Kejagung dalam keterangannya, Selasa (25/2/2025). “Dan hal tersebut tidak diperbolehkan.”

Kategori
Buton Sultra

Praktisi Hukum: Soal LP2B di Buton Utara Mesti Ditetapkan dalam Perda dan Tertuang di Peta Lokasi

Buton Utara – katasulsel.com – Isu pengalihan lahan pertanian kian menghangat. Seperti bola panas yang terus bergulir, perdebatan mengenai Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) kini mencuat ke permukaan.

Apalagi, di Buton Utara, pembangunan Puskesmas Soloy Agung di Kecamatan Kulisusu Barat diduga telah menyerobot lahan yang seharusnya masuk dalam kawasan LP2B.

Praktisi hukum Kasno Awal menyoroti adanya dua regulasi terkait LP2B di Buton Utara: satu dalam bentuk Peraturan Bupati dan lainnya dalam Peraturan Daerah (Perda).

Namun, menurutnya, kedua regulasi ini justru menghadirkan kebingungan karena mencatat luas lahan yang berbeda.

“Dari dua peraturan ini, kita melihat ada perbedaan luasan lahan yang tercatat. Ini yang harus diperjelas, apakah karena ada pengalihfungsian atau faktor lain?

Selain itu, pelaporan LP2B ini dilakukan setiap tahun, jadi mestinya ada transparansi,” ujar Kasno, Rabu (26/2/2025).

Kasno menegaskan bahwa menurut aturan, LP2B harus ditetapkan dalam Peraturan Daerah dan dituangkan dalam peta lokasi berdasarkan Surat Keputusan Bupati.

Peta ini nantinya masuk dalam dokumen tata ruang wilayah sebagai bagian dari peraturan zonasi.

Bersambung…

Kategori
HEADLINE Makassar Parepare Sidrap

Polda Sulsel Tangkap 6 Tersangka Narkoba di Makassar, Parepare dan Sidrap

Ada Yang Tertangkap di Bandara, Pintu Masuk Ganja Kendari

Makassar, katasulsel.com – Seperti pepatah lama, “Sepandai-pandainya tupai melompat, akhirnya jatuh juga.”

Begitulah nasib enam tersangka kasus narkotika yang dicokok Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Sulawesi Selatan selama Februari 2025. Nilai barang haram yang diamankan pun fantastis: Rp 1,2 miliar.

Tak hanya itu, di antara mereka ada oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pegawai honorer, seolah mencoreng citra instansi tempat mereka bekerja.

Plt Dirresnarkoba Polda Sulsel, AKBP Gani Alamsyah, mengungkap bahwa penangkapan ini dilakukan di tiga wilayah berbeda, yakni Kota Makassar, Kota Parepare, dan Kabupaten Sidrap.

“Adapun pengungkapan sebanyak lima kasus yang dilakukan pada Februari 2025 dengan enam tersangka yang diamankan, yakni MG (25), MJ (21), AR (20), dan HAY (24) yang berperan sebagai kurir narkotika.

Kemudian, AS (32), oknum ASN di Rupbasan Makassar. RI (35), honorer di Dinas Pekerjaan Umum (PU) Sulawesi Tenggara,” ungkap AKBP Gani saat press release di Gedung Ditresnarkoba Polda Sulsel, Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar, Rabu (26/2/2025) pagi tadi.

Penangkapan pertama terjadi di Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, di mana RI (35), honorer di Dinas PU Sulawesi Tenggara, kedapatan membawa 2 kilogram ganja.

Bersambung…

Kategori
HEADLINE Sidrap

Galian C di Sidrap Tak Terkendali, Siapa Bermain Dibalik Regulasi Yang Seolah Terinjak-injak?

Sidrap, katasulsel.com — Tambang galian C di Desa Lainungan, Kecamatan Watang Pulu, Kabupaten Sidrap, kembali menjadi sorotan.

Aktivitas penambangan yang diduga ilegal ini tak hanya meresahkan warga, tetapi juga menimbulkan pertanyaan besar: apakah pengawas hanya jadi penonton di tengah hiruk-pikuk eksploitasi tanah?

Lokasi tambang yang berada di pinggir jalan poros Trans-Sulawesi, antara Desa Lainungan dan Desa Mattiro Tasi, kian mengkhawatirkan.

Debu beterbangan, jalanan rusak, dan suara bising alat berat menjadi pemandangan sehari-hari. Warga bertanya-tanya, di mana pemerintah dalam situasi ini? Apakah pengawasan hanya sekadar formalitas tanpa tindakan nyata?

Menanggapi keresahan ini, Anggota DPRD Sidrap, Saenal Rosi dan yang lainnya, melakukan kunjungan ke lokasi. Namun, hasilnya jauh dari yang diharapkan. Bukannya menemukan aktivitas pertambangan yang tertata rapi sesuai regulasi, yang ada justru lahan sepi tanpa satu pun pengelola di tempat.

“Saya langsung mengecek area tambang dan meninjau papan nama perusahaan. Anehnya, tidak ada satu pun pengelola atau operator alat berat yang bisa dimintai keterangan. Hanya ada satu unit excavator terparkir tanpa aktivitas,” ungkap Saenal Rosi dengan nada heran.

Bersambung….

Kategori
Wajo

Kepala Kemenag Wajo yang Baru Langsung Tancap Gas, Sambangi Sejumlah Pihak

Wajo, Katasulsel.com – Baru sehari dilantik, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Wajo, H. Muhammad Subhan, S.Ag., M.Pd.I, langsung bergerak cepat. Selasa, 25 Februari 2025, ia melakukan silaturahmi maraton ke Sekretaris Daerah (Sekda), Kepolisian Resor (Polres), dan Pengadilan Agama setempat.

Langkah awal ini bukan sekadar kunjungan seremonial, melainkan bentuk komitmen membangun sinergi lintas sektor. Bukan rahasia lagi, urusan keagamaan, keamanan, dan pelayanan hukum di masyarakat saling berkaitan erat.

Dalam pertemuan dengan Sekda, Muhammad Subhan membahas berbagai program keagamaan yang akan digalakkan, termasuk peningkatan layanan berbasis digital dan pembinaan keagamaan untuk masyarakat. Ia menegaskan pentingnya dukungan dari Pemda agar pelayanan keagamaan semakin optimal.

Sementara itu, di Polres Wajo, pertemuan berlangsung dalam suasana akrab. Kepala Kemenag dan jajaran kepolisian berdiskusi mengenai strategi menjaga harmoni antarumat beragama. Kegiatan keagamaan yang melibatkan massa besar juga menjadi perhatian, termasuk peran aparat dalam memastikan ketertiban dan keamanan selama pelaksanaannya.

Kunjungan berlanjut ke Pengadilan Agama. Di sana, koordinasi terkait layanan pernikahan, perceraian, hingga mediasi keluarga menjadi pokok pembahasan. Dalam konteks ini, Kemenag memiliki peran penting dalam memberikan edukasi dan bimbingan guna menekan angka perceraian serta meningkatkan kesadaran hukum dalam rumah tangga.

“Kami berharap kerja sama ini terus berjalan dengan baik. Sinergi yang kuat akan menghasilkan pelayanan yang maksimal bagi masyarakat,” ujar Muhammad Subhan, yang sebelumnya menjabat sebagai Kasi PHU Kemenag Wajo.

Silaturahmi ini menjadi langkah awal kepemimpinannya di Bumi Lamaddukelleng. Dengan komunikasi yang cair dan kerja sama lintas lembaga, harapannya, pelayanan keagamaan di Kabupaten Wajo semakin profesional dan menyentuh seluruh lapisan masyarakat.(sose/red)

Kategori
Berita

Dugaan ‘Main Cantik’ di Proyek Food Court, Aktivis Konawe Geram dan Demo

Laporan: Queto Agatha

Konawe, katasulsel.com – Hari ini, Selasa, 25 Februari 2025 panas bukan hanya terasa dari sengatan matahari di langit Konawe, tapi juga dari suara lantang puluhan pemuda yang tergabung dalam Forum Komunikasi Aktivis Konawe Sultra (FKA-KS).

Mereka menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Kejaksaan Negeri Konawe, membawa satu pesan kuat: ketidakberesan proyek infrastruktur harus diusut tuntas!

Tak sekadar orasi biasa, aksi ini adalah bentuk kekecewaan yang membara terhadap kinerja lembaga yang seharusnya mengawal pembangunan daerah.

Dinas PUPR Kabupaten Konawe jadi sorotan utama. Proyek revitalisasi lanjutan tahap III, yang menelan dana Rp5 miliar dari APBD Konawe, menjadi pusat perhatian.

Bukan tanpa alasan, dugaan penyimpangan dalam pengerjaan proyek yang melibatkan CV. ALTAZZA DWI KONSTRUKSI menjadi bahan bakar protes ini.

Ketua FKA-KS, Tasman, S.Pd., tak ragu menyampaikan keresahannya. Dalam pernyataan tegasnya, ia menuding adanya indikasi kuat tindak pidana korupsi dalam proyek tersebut.

“Anggaran miliaran rupiah itu realisasinya jauh dari batas kewajaran. Kami menduga ada permainan terselubung yang menguntungkan pihak tertentu,” seru Tasman.

Salah satu titik proyek yang menjadi sorotan adalah kawasan food court di jalan Inolobunggadue Center Park (ICP).

FKA-KS mengendus ada “hubungan mesra terselubung” antara kontraktor proyek dan oknum Kejaksaan Negeri Konawe yang menjadi pendamping proyek tersebut.

Bagi mereka, hasil kerja yang jauh dari kata layak menimbulkan tanda tanya besar: ke mana larinya anggaran Rp5 miliar itu?

Tak hanya sekadar bicara, aksi ini juga menghadirkan orator tajam Isran Pagala yang suaranya dikenal bak sabetan silet.

Dengan nada lantang, ia mendesak Aparat Penegak Hukum (APH), baik Polres maupun Kejaksaan Negeri Konawe, untuk membentuk Tim Khusus dalam mengusut dugaan korupsi ini.

“Dinas PUPR dan pemenang tender diduga bermain cantik secara sistemik dan terencana, demi keuntungan pribadi maupun kelompok!” serunya tanpa tedeng aling-aling.

Bersambung…

Kategori
Berita Sultra

Ginal Sambari Dilaporkan ke Polda Sultra

Sultra, Katasulsel.com — Sultra memanas. Ratusan warga Kecamatan Wonggeduku resmi melaporkan H. Abdul Ginal Sambari, S.Sos., M.Si—atau akrab disapa Ginal—ke Polda Sulawesi Tenggara (Sultra). Tudingannya berat: yakni dugaan penipuan, penggelapan, hingga dugaan penguasaan lahan sawit secara ilegal.

Laporan itu dilayangkan lewat kuasa hukum mereka, Adv. Aspin, SH., MH, Senin (24/2/2025).

“Hari ini kami resmi mengadukan dugaan tindak pidana yang diduga dilakukan Ginal. Ada indikasi pasal 378 KUHP (Penipuan) dan 372 KUHP (Penggelapan),” tegas Aspin usai membuat laporan di Polda Sultra.

Plasma sawit—konsep kemitraan antara perusahaan dan petani—seharusnya menguntungkan kedua belah pihak.

Sayangnya, warga Wonggeduku justru merasa dikecoh. Menurut laporan, lahan mereka dikelola oleh PT. Surja Jaya Arrindo Perkasa dengan sistem bagi hasil: 20% untuk warga, 80% untuk perusahaan.

Kronologinya, sejak 2010, warga sepakat menyerahkan lahan mereka untuk ditanami sawit oleh perusahaan tersebut.

Tahun 2011, sawit mulai ditanam. Panen pertama terjadi 2021, dengan pembayaran dilakukan empat kali hingga 2022. Namun, sejak 2023, pembayaran terhenti. Warga pun bertanya-tanya: ke mana hasil panen sawit mereka?

“Kami menduga ada pemalsuan surat tanah dan penggelapan hak atas tanah oleh Ginal. Ia mendirikan koperasi sebagai mitra perusahaan, tapi justru malah menguasai hak warga,” ungkap Aspin.

Tak hanya Ginal, PT. Surja Jaya Arrindo Perkasa juga disorot.

Perusahaan ini diduga menerima hasil panen dari koperasi bentukan Ginal tanpa transparansi kepada pemilik lahan. Menurut Adv. Risnawati, SH, masyarakat telah kehilangan haknya.

“Pada tahun 2021 dan 2022, warga masih menerima pembayaran. Tapi sejak 2023, tak ada lagi uang yang diterima. Padahal, sawit tetap dipanen. Ke mana hasilnya?” tanya Risnawati.

Menurutnya, kasus ini bukan sekadar perkara hukum, tapi juga keadilan bagi masyarakat. “Keperdataan ini harus didudukkan dulu. Kalau belum jelas, hak masyarakat tetap berlaku!” tegasnya.

Hingga berita ini diturunkan, Ginal belum memberikan tanggapan terkait laporan ini. Kasus ini pun menjadi sorotan di Sultra. Warga menuntut kejelasan dan keadilan atas hak mereka.

Apakah ini skema bisnis yang dibalut janji manis atau memang ada permainan kotor? Publik menanti kelanjutan kasus ini. Polda Sultra kini di bawah sorotan, akankah mereka menindak tegas? (*)

Laporan: Queto Agatha

Kategori
Sidrap

Warga Sidrap ‘Murka’, Tambang PT Lond..Diduga Tak Taat Aturan

Sidrap, katasulsel.com – Aktivitas tambang galian C yang dikelola oleh PT. Londorundu di Desa Lainungan, Kecamatan Watang Pulu, Kabupaten Sidrap, terus menuai kritik tajam dari masyarakat.

Bukannya membawa manfaat sesuai asas pertambangan yang diatur dalam UU RI No.03 Tahun 2020 tentang perubahan atas UU No. 04 tahun 2009 tentang pertambangan mineral dan batu bara, keberadaan tambang ini justru menimbulkan ancaman serius bagi lingkungan dan keselamatan pengguna jalan.

Lokasi tambang yang berada tepat di pinggir jalan poros Parepare-Sidrap menciptakan masalah baru bagi lalu lintas.

Material tanah yang meluber ke jalan memperbesar risiko kecelakaan, terutama saat musim hujan. Tanah basah yang terbawa air hujan menjadikan jalan licin dan sulit dikendalikan, terutama bagi pengendara roda dua.

Selain itu, antrean panjang dump truck pengangkut material menambah sesak ruas jalan, terutama di tikungan tajam yang rawan insiden fatal.

Keadaan ini jelas bertentangan dengan prinsip keselamatan dan keberlanjutan yang seharusnya menjadi perhatian utama dalam operasional pertambangan.

Tidak hanya berdampak pada infrastruktur jalan, tambang ini juga berpotensi merusak ekosistem sekitar.

Stabilitas tebing sungai di dekat lokasi tambang terancam akibat pengerukan berlebihan, meningkatkan risiko longsor dan pelebaran sungai.

Hal ini semakin diperparah oleh minimnya langkah mitigasi dari pihak perusahaan dalam menangani dampak negatif yang ditimbulkan.

Menurut pegiat lingkungan, Ardiansyah, keberadaan tambang ini perlu dievaluasi secara menyeluruh mengingat dampaknya yang semakin luas.

Kategori
HEADLINE Sidrap

Sidrap Dikeruk Tanpa Ampun, Tambang Diduga Ilegal Merajalela

Sidrap, katasulsel.com – Aktivitas penambangan galian C di Sidrap, Sulawesi selatan, semakin marak, terutama di wilayah barat, yakni di Kecamatan Watang Pulu.

Sejumlah pihak menduga banyak dari aktivitas ini dilakukan tanpa mengantongi izin resmi, sehingga berpotensi menimbulkan kerusakan lingkungan dan konflik dengan masyarakat sekitar.

Pegiat lingkungan, Ardiansyah, mulai angkat suara terkait masifnya eksploitasi sumber daya alam di Bumi Nene Mallomo itu.

Menurutnya, tambang galian C yang beroperasi secara ilegal tidak hanya merusak ekosistem sekitar, tetapi juga berpotensi menyebabkan bencana ekologis seperti longsor dan pencemaran sumber air.

“Eksploitasi liar seperti ini harus dihentikan. Aktivitas tambang yang tak berizin jelas melanggar aturan dan membahayakan lingkungan,” seru Ardiansyah Senin, 24 Februari 2025.

Selain merusak keseimbangan alam, praktik ini juga bisa mengakibatkan banjir serta merugikan masyarakat yang bergantung pada lahan di sekitar lokasi tambang.

Dari hasil pantauan di lapangan, sejumlah alat berat terlihat beroperasi mengeruk bukit dan lahan di Kecamatan Watang Pulu.

Truk-truk pengangkut material juga lalu lalang, mengangkut hasil tambang yang diduga tidak memiliki izin usaha pertambangan (IUP) sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (UU Minerba).

Jika benar tidak mengantongi izin, maka kegiatan ini juga melanggar Peraturan Pemerintah (PP) No. 96 Tahun 2021 serta aturan terkait lainnya.

Untuk dapat beroperasi secara legal, kata Ardiansyah, seharusnya perusahaan tambang mengantongi izin usaha pertambangan (IUP).

Bersambung…

Kategori
Sidrap

Cari Akal Biar APBD Gak Boncos, DPRD Sidrap Berguru ke Sulbar

Reporter: Imam Asdi Mamuju

Mamuju, Katasulsel.com – Dalam upaya meramu strategi pengelolaan anggaran yang lebih efisien, rombongan DPRD Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan, menyambangi Sekretariat DPRD Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), Jumat, 21 Februari 2025.

Agenda ini dikemas dalam kunjungan kerja (kunker) yang berfokus pada konsultasi implementasi Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD.

Kedatangan para legislator Sidrap disambut langsung oleh Pejabat Fungsional Sekretariat DPRD Sulbar, Sahrin Salatung, di Ruang Banggar.

Turut hadir dalam rombongan DPRD Sidrap, sejumlah wakil rakyat seperti Rusdi Gani, Naharuddin Sadeke, A. Tenri Sangka, Ismail, Rusman, Muh Basri, Agus Syamsuddin, Habibi Syamsuddin, St. Rahmah, Sudarmin, dan Sainal Rosi.

Efisiensi anggaran menjadi kata kunci dalam diskusi ini. DPRD Sidrap ingin menggali lebih dalam langkah-langkah optimalisasi yang telah diterapkan DPRD Sulbar sebagai bahan referensi dalam perumusan kebijakan keuangan daerah mereka.

Sahrin Salatung menegaskan bahwa prinsip efisiensi tidak hanya soal memangkas pengeluaran, tetapi memastikan setiap rupiah dalam APBD memiliki dampak signifikan bagi masyarakat.

“Inpres Nomor 1 Tahun 2025 menjadi tonggak penting dalam menyusun belanja daerah yang tidak hanya akuntabel, tetapi juga tepat guna,” ujarnya.

Dalam forum ini, berbagai strategi dikupas, mulai dari perampingan belanja non-prioritas, penguatan pengawasan terhadap belanja operasional, hingga pemanfaatan teknologi dalam tata kelola keuangan daerah.

Baca yuk..

Kategori
Konawe

Bisnis Tambang di Konawe? PT MCM & PT TAS Taat Aturan, No Ribet

Konawe, katasulsel.com – PT MCM & PT TAS menegaskan legalitas tambang di Konawe dengan izin lengkap, kepatuhan regulasi, serta operasional sesuai aturan tanpa celah.

Di tengah ketatnya regulasi pertambangan di Indonesia, PT Modern Cahaya Makmur (MCM) dan PT Tiara Abadi Sentosa (TAS) menegaskan bahwa mereka beroperasi dalam koridor hukum yang jelas.

Kepatuhan terhadap regulasi bukan sekadar formalitas, melainkan komitmen nyata dalam menjalankan bisnis yang berkelanjutan.

Ketua Tim Teknis (KTT) PT MCM, Scalping, memastikan bahwa perusahaannya telah memenuhi seluruh aspek legalitas dalam operasionalnya, termasuk perizinan hauling yang telah memperoleh dispensasi dari berbagai instansi terkait.

“Untuk hauling, PT MCM telah mendapatkan dispensasi penggunaan jalan dari PUPR Provinsi Sulawesi Tenggara, BPJN Kementerian, serta Pemerintah Kota Kendari dan Kabupaten Semua perizinan ini diperoleh dengan memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh tim terpadu,” jelasnya sambil menunjukkan dokumen perizinan kepada awak media.

Selain itu, PT MCM juga telah mengantongi Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) dari Kementerian ESDM untuk tahun 2025. “Kami telah mendapatkan RKAB untuk tahun 2025, sehingga seluruh aktivitas penambangan kami berjalan sesuai prosedur,” tambah Scalping.

Senada dengan PT MCM, General Manager PT TAS, Hendra, menegaskan bahwa aktivitas Jetty yang dijalankan perusahaan telah sesuai dengan regulasi dan bersifat legal.

Baca lagi yuk..

Kategori
Kampusiana Pendidikan Sidrap

BPN Sidrap Jadi Lab ‘Praktikum’, Mahasiswa FISIP UMS Rappang Buktikan Ilmu Bisa Dipraktikkan

Sidrap, katasulsel.com – Kamis pekan lalu menjadi momentum penting bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang (UMS Rappang) yang telah menyelesaikan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik di Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sidrap.

Dengan mengusung tema “Optimalisasi Potensi Daerah dan Pemberdayaan Masyarakat melalui Kegiatan KKN Tematik”, program ini menjadi ajang implementasi keilmuan mahasiswa di dunia nyata, khususnya dalam bidang pertanahan dan pemberdayaan masyarakat.

Selama empat bulan, mahasiswa KKN Tematik berkontribusi dalam berbagai kegiatan strategis, mulai dari asistensi administrasi pertanahan hingga sosialisasi kebijakan agraria kepada masyarakat. Program ini juga mendapatkan perekognisian mata kuliah sebanyak 20 SKS, sehingga mahasiswa tidak hanya memperoleh pengalaman lapangan, tetapi juga tetap menjalankan kewajiban akademik mereka.

Kepala BPN Sidrap, Ir. Taufik, S.T., M.H., M.Si., QRMP., mengapresiasi kehadiran mahasiswa dalam program ini. Menurutnya, KKN Tematik tidak sekadar menjadi rutinitas akademik, tetapi lebih kepada sinergi antara perguruan tinggi dan instansi pemerintah dalam membangun kesadaran hukum agraria di masyarakat.

“Kami melihat kehadiran mahasiswa ini sangat membantu dalam mendukung pelayanan pertanahan, baik dari aspek administratif maupun edukasi kepada masyarakat. Mereka juga berkesempatan memahami seluk-beluk regulasi dan praktik pertanahan yang sesungguhnya, yang tentunya menjadi bekal berharga bagi mereka di masa depan,” ujar Taufik.

Senada dengan itu, Kepala Sub Bagian Tata Usaha BPN Sidrap, Syamsiah, S.S.H., menilai bahwa mahasiswa KKN Tematik mampu beradaptasi dengan cepat dalam lingkungan birokrasi.

“Mereka tidak hanya belajar, tetapi juga berkontribusi dalam beberapa aspek penting, termasuk digitalisasi berkas dan penyusunan laporan strategis yang menjadi bagian dari reformasi birokrasi di BPN,” tuturnya.

Dosen pendamping, Dr. Erfina, juga memberikan apresiasi kepada para mahasiswa yang telah menyelesaikan program ini dengan baik. Menurutnya, KKN Tematik menjadi bagian penting dalam experiential learning, di mana mahasiswa dapat mempraktikkan langsung teori yang telah dipelajari di bangku kuliah.

Bersambung…

Kategori
HEADLINE Peristiwa

Detik-detik Budi di Probolinggo Tabrakkan Diri ke Kereta Api, Innalillahi..

Probolinggo, katasulsel.com – Insiden memilukan terjadi di perlintasan kereta api Jl. Panglima Sudirman, Kelurahan Kebonsari Kulon, Kota Probolinggo, pada Minggu (23/2/2025), pagi.

Seorang pengendara sepeda motor, Budi Setio Rahman (31), warga Jalan KH Ahmad Dahlan, Kelurahan Kebonsari Wetan, Kecamatan Kanigaran, sengaja menabrakkan dirinya ke kereta api yang sedang melintas.

Menurut saksi mata, peristiwa ini terjadi sekira Pukul 08.23 WIB.

Beberapa warga dan pengguna jalan sempat merekam detik-detik kejadian yang mengguncang kawasan terminal lama tersebut.

Saat itu, kereta api yang datang dari arah Stasiun Kota Probolinggo menuju Banyuwangi melaju dengan kecepatan stabil.

Saksi di lokasi mengungkapkan bahwa korban dengan sengaja menghentikan kendaraannya di tengah rel, tepat di jalur lintasan kereta api.

“Saat kereta mulai mendekat, korban tidak berusaha menghindar, malah tetap diam di tengah rel bersama motornya,” ujar seorang saksi yang enggan disebutkan namanya.

Beberapa pengendara lain sempat meneriaki Budi agar segera menyingkir, tetapi pria tersebut tetap tak bergerak.

Benturan pun tak terhindarkan. Tubuh korban terpental beberapa meter dan sepeda motornya, yang berpelat nomor N 5880 RY, hancur berkeping-keping.
Kereta api sempat terhenti sejenak karena kendaraan korban tersangkut di bagian depan lokomotif.

Tindakan tragis ini menimbulkan pertanyaan besar: apakah ini aksi nekat akibat tekanan mental atau ada faktor lain yang melatarbelakanginya?

Menurut psikolog klinis, Dr. Rahmat Yuyundian, peristiwa ini kemungkinan besar dipicu oleh kondisi psikologis yang tidak stabil.

Lanjut baca yuk..

Kategori
Berita

Bupati Sidrap Tetap Gunakan Mobil Dinas Lama

Sidrap, katasulsel.com – Bupati Sidrap, Syaharuddin Alrif, dipastikan tetap menggunakan mobil dinas lama yang sebelumnya digunakan oleh Dollah Mando.

Toyota Land Cruiser putih itu masih akan setia menemani sang bupati dalam menjalankan tugasnya.

Keputusan ini diambil mengingat anggaran pengadaan mobil dinas baru belum tersedia dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025.

Selain itu, Bupati Syaharuddin juga lebih memilih untuk tetap memanfaatkan kendaraan yang masih layak digunakan.

“Pak Bupati memang menginginkan masih memakai yang ada. Ini bagian dari upaya efisiensi anggaran,” ujar Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Sidrap, Sahabuddin, saat dikonfirmasi pada Minggu, 23 Februari 2025.

Selain bupati, Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Andi Rachmat juga akan tetap menggunakan mobil dinas lama. Hingga saat ini, belum ada rencana pengadaan kendaraan baru untuk keduanya.

Sementara itu, Wakil Bupati Sidrap, Nurkanaah, serta unsur pimpinan DPRD Sidrap akan mendapatkan mobil dinas baru dari hasil pengadaan tahun 2025.

“Wakil bupati, ketua DPRD, dan dua wakil ketua DPRD semuanya mendapatkan kendaraan dinas baru guna menunjang tugas-tugasnya. Pengadaannya sudah dilakukan,” jelas Sahabuddin.

Bersambung…

Kategori
Enrekang HEADLINE Olahraga

Nggak Ada Ampun, Medan Gunung Nona Uji Mental Para Raider di Enrekang

Enrekang, Katasulsel.com – Gassss. Ribuan raider dari berbagai daerah tumpah ruah di Kabupaten Enrekang dalam event spektakuler One Day Trail Adventure Jelajah Alam Gunung Nona alias “JAGONA Part 1”.

Trek ekstrem, tikungan tajam, dan tanjakan sadis di kawasan wisata Buttu Macca, Bambapuang, Kecamatan Anggeraja, menjadi santapan utama para pecinta motor trail, Sabtu, (22/2).

Di antara para raider yang haus adrenalin, tampak rombongan spesial dari komunitas BATTA (Bhayangkara Trail Adventure), yang beranggotakan personel Polres Enrekang.

Dipimpin langsung oleh Kapolres Enrekang AKBP Dedi Surya Dharma, SH, SIK, MM serta Wakapolres Enrekang Kompol Sulkarnain, SKM, M.Adm.SDA, mereka tak sekadar menggeber gas, tapi juga membawa misi penting: kampanye keselamatan berkendara.

Safety First, Bro!Meski ajang ini sarat dengan semangat adventure, Kapolres menegaskan pentingnya keselamatan di jalur. Sebelum start, para raider diingatkan soal kelayakan motor, dari kondisi pengereman, ban, hingga kelengkapan standar seperti helm SNI dan body protector.

“Kita semua di sini bersaudara dalam satu hobi. Tapi jangan sampai kesenangan ini berujung celaka. Ingat, perlengkapan riding bukan sekadar gaya, tapi soal nyawa,” tegas AKBP Dedi di sela-sela acara.

Pesan ini juga sejalan dengan Operasi Kepolisian “Ops Keselamatan Pallawa 2025” yang sedang digencarkan Polres Enrekang.

Makanya, di beberapa titik persimpangan, sejumlah personel ditempatkan untuk mengatur arus lalu lintas, memastikan semuanya tetap aman meski trek yang dilalui penuh tantangan.

Trek ‘Beringas’, Adrenalin MemuncakJalur yang disajikan di JAGONA Part 1 ini bukan kaleng-kaleng.

Dari single track yang menuntut keseimbangan, hingga tanjakan berpasir yang bikin mesin meraung, semuanya benar-benar menguji skill dan daya tahan raider.

Bersambung…

Kategori
Buton

Jaringan Internet Suka Lemot di Buton Utara, Ajab: Bagaimana Ini Telkomsel?

Buton Utara, Katasulsel.com — Gangguan jaringan Telkomsel di Kecamatan Kulisusu, Kabupaten Buton Utara (Butur), kembali menjadi keluhan utama warga.

Memasuki bulan suci Ramadan, di saat masyarakat berharap koneksi stabil untuk berbagai keperluan, justru layanan internet malah sering bermasalah.

Sudah beberapa pekan terakhir, sinyal Telkomsel di wilayah Butur lebih sering menghilang daripada hadir. Alih-alih menikmati internet cepat, warga justru dibuat frustrasi dengan jaringan yang lebih sering “merajuk”. WhatsApp lemot, Facebook tak bisa dibuka, dan YouTube sekadar buffering tanpa ujung.

Ajab, seorang warga Kecamatan Kulisusu, menyebut kondisi ini bukanlah sesuatu yang baru. “Bagaimana ini Telkomsel? Ini bukan masalah dadakan.

Gangguan jaringan seperti ini sudah sering terjadi, tapi entah kenapa sampai sekarang belum ada solusi konkret dari pihak terkait,” ujarnya kepada media ini, Minggu (23/2/2025).

Ia menggambarkan betapa sulitnya mengakses internet di wilayahnya. “Kadang untuk sekadar mengirim pesan WhatsApp saja harus dicoba berkali-kali.

Apalagi kalau mau unggah sesuatu ke media sosial, itu seperti menunggu hujan di musim kemarau,” ujarnya dengan nada kecewa.

Masyarakat pun berharap agar Telkomsel segera mengambil langkah nyata untuk memperbaiki jaringan mereka.

“Kami hanya ingin layanan yang lebih baik. Jangan sampai kami terus-terusan jadi korban sinyal labil yang mengganggu aktivitas sehari-hari,” harap Ajab mewakili keresahan warga.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak Telkomsel terkait keluhan ini.

Namun, satu hal yang pasti: di era digital seperti sekarang, jaringan internet yang stabil bukan lagi sekadar kebutuhan tambahan, melainkan urat nadi dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. (*)

Kategori
Buton

Bukan Mutasi Pejabat, Ini Agenda Utama Alvin Akawijaya Setelah Resmi Jabat Bupati Buton

Jakarta, Katasulsel.com – Jabatan bukan sekadar kursi, tapi amanah yang harus dijaga dengan nyali dan hati. Kamis (20/2/2025) menjadi momen bersejarah bagi Kabupaten Buton.

Di Istana Negara, Presiden RI Prabowo Subianto melantik Alvin Akawijaya dan Syarifuddin Saafa sebagai Bupati dan Wakil Bupati Buton periode 2025-2030. Namun, di balik sorotan kamera dan seremonial pelantikan, ada agenda besar yang menanti di tanah Buton.

Usai pelantikan, Alvin Akawijaya menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada masyarakat Buton yang telah memberikan kepercayaan kepadanya. “Ini bukan tentang saya, bukan tentang kami berdua, tapi tentang masa depan Buton yang lebih baik,” ujarnya tegas.

Tak seperti pemimpin baru yang biasanya mengawali masa jabatan dengan mutasi pejabat, Alvin dan Syarifuddin memilih jalan berbeda.

Meskipun itu perlu, namun mereka tak ingin sekadar bongkar pasang posisi, tapi lebih pada mengokohkan pondasi. Fokus utama mereka bukan siapa duduk di mana, tapi bagaimana Buton bisa berlari lebih kencang dalam pembangunan.

Bersambung..

Kategori
Enrekang HEADLINE Sidrap Soppeng Wajo

APBD Daerah Harus Efektif, Soppeng Sidrap Wajo dan Enrekang Masuk Radar Pemantauan

Jakarta, katasulsel.com, — Langkah baru dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, kali ini tidak main-main.

Ia menegaskan bahwa ke depan ini, setiap daerah harus melakukan efisiensi anggaran belanja secara tepat dan sistematis.

Instruksi ini tidak hanya sekadar wacana, melainkan akan dipantau langsung oleh Kemendagri melalui sistem khusus yang dirancang untuk memonitor efektivitas penggunaan anggaran di daerah.

Dalam pernyataan resminya di Komplek Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (22/2/2025), Tito menegaskan bahwa ia akan segera mengeluarkan surat edaran ke seluruh daerah.

Surat ini akan merinci item apa saja yang dapat diefisiensikan agar tidak ada pemborosan anggaran yang tidak perlu.

“Tadi saya sudah sampaikan. Hari ini saya akan mengeluarkan surat edaran kepada seluruh daerah. Item apa saja yang harus dilakukan efisien,” tegas Tito.

Menariknya, langkah ini tidak hanya sekadar instruksi biasa. Dengan sistem pemantauan digital yang diterapkan Kemendagri, setiap langkah efisiensi yang dilakukan oleh daerah

Bersambung…

Kategori
HEADLINE Makassar

Wagub Sulsel Fatmawati Rusdi Resmikan Cardea Physiotherapy dan Pilates

Makassar, katasulsel.com – Langkah pertama selalu membawa makna, dan bagi Wakil Gubernur (Wahub) Sulawesi Selatan (Sulsel), Fatmawati Rusdi, aktivitas perdananya ini adalah tentang menebar energi positif.

Pada Sabtu (22/2/2025), ia hadir di Mall Phinisi Point (Pipo) Makassar untuk meresmikan Cardea Physiotherapy dan Pilates, sebuah studio yang menawarkan lebih dari sekadar olahraga, tetapi juga gaya hidup sehat yang semakin diminati masyarakat.

Seperti angin segar yang menyapu pesisir Losari, kehadiran Cardea menjadi angin perubahan dalam dunia kebugaran Sulsel.

Fatmawati tak menyembunyikan antusiasmenya. Ia mengapresiasi hadirnya studio ini sebagai jawaban atas animo masyarakat yang kian tinggi terhadap olahraga pilates, bukan sekadar mengikuti tren, tetapi demi kesejahteraan fisik dan mental.

“Bukan sekadar hits di media sosial, tapi pilates ini benar-benar membawa manfaat luar biasa bagi kesehatan. Terbukti, banyak tempat serupa yang bermunculan di Makassar,” ujar Fatmawati dengan senyum sumringah.

Lebih dari sekadar hadir sebagai tamu kehormatan, Fatmawati bahkan langsung mengambil keputusan untuk bergabung sebagai peserta. “Harta paling berharga adalah kesehatan, dan saya ingin menjadi bagian dari gerakan hidup sehat ini,” tambahnya penuh semangat.

Tak hanya Fatmawati yang optimistis, Founder sekaligus Owner Cardea Physiotherapy dan Pilates Makassar, Andre Prasetyo Tanta, mengungkapkan bahwa ekspansi ke Makassar adalah langkah strategis setelah sukses di Jakarta dan Surabaya. Ia melihat bahwa sejak pandemi Covid-19, kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan semakin meningkat.

“Kami ingin memberikan lebih dari sekadar tempat olahraga, tetapi juga ruang untuk rehabilitasi dan perawatan tubuh yang lebih profesional dengan fisioterapi,” ujar Andre.

Grand opening ini juga dihadiri tokoh-tokoh penting Sulsel, termasuk Ketua DPRD Sulsel Drg. Andi Rachmatika Dewi, Kadispora Sulsel Suherman, Kadis Kesehatan Sulsel Dr. Ishaq Iskandar, Dirut Rumah Sakit Labuang Baji Dr. Rahma Syahrir, serta Dirut Rumah Sakit Haji Dr. Evi Arifin.

Dengan peresmian ini, Cardea Physiotherapy dan Pilates tidak hanya hadir sebagai tempat olahraga, tetapi juga sebagai simbol transformasi kesehatan masyarakat Makassar.

Seperti halnya tubuh yang lentur setelah sesi pilates, diharapkan kebiasaan hidup sehat ini dapat terus berkembang dan mengakar kuat di Sulawesi Selatan.(*)